Ratusan ribu siswa kelas 12 SMA saat ini sedang menyiapkan akun untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Seperti biasa, proses seleksi menuju perguruan tinggi dinaungi oleh Lmebaga Tes Masu Perguruan Tinggi (LTMPT). Pada tanggal 4 Januari 2021, LTMPT resmi membuka pendaftaran untuk masuk perguruan tinggi.
Untuk masuk ke perguruan tinggi, terdapat 3 jalur masuk yakni SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri. SNMPTN merupakan seleksi yang menggunakan nilai rapor. SNMPTN ini merupakan tahap pertama dengan kuota sebesar minimal 20%. Selanjutnya adalah SBMPTN, melalui tes tertulis yang dinamakan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Sedangan yang terakhir adalah ujian mandiri dimana masing-masing perguruan tinggi mengadakan tes masuk.
Pada tahun 2021 ini, sistem seleksi sedikit berubah dibandingkan 2020. Berikut ini sistem seleksi yang berubah di antaranya:
1. Pada SNMPTN 2021 diikuti oleh beberapa politeknik negeri yang bekerja sama dengan LTMPT, sedangkan tahun 2020 tidak diikuti oleh politeknik negeri.
2. Pada SNMPTN 2021 Penentuan siswa yang eliglible dilakukan oleh sekolah. Dimana di tahun 2020 siswa di seleksi langsung oleh LTMPT.
3. Pada SNMPTN 2021 terdapat perubahan kebijakan dimana siswa boleh memilih 2 prodi, namun 1 prodi harus berada satu provinsi dengan sekolah. Berbeda dengan tahun 2020 yang bebas memilih di wilayah manapun.
4. Pada SBMPTN 2021, UTBK melibatkan TPS (Tes Potensi Skolastik) dan TKA (Tes Kemampuan Akademik), sedangkan di tahun 2020 hanya TPS saja.
5. Pada SBMPTN 2021 ada sekitar 40 politeknik yang ikut serta dalam UTBK. Termasuk STAN (Sekolah Tinggi Administrasi Negara) kabarnya menggunakan nilai UTBK sebagai seleksinya.
6. Siswa yang telah lolos SNMPTN 2019 – 2020 dilarang mengikuti SBMPTN 2021.
7. Siswa yang telah lolos SNMPTN 2021 dilarang mengikuti SBMPTN di tahun berikutnya. Hal ini agar siswa tidak asal memilih jurusan.
Beberapa perbedaan kebijakan tersebut tak membuat para siswa khawatir dan panik. Tidak ada pro kontra mengenai kebijakan tersebut. Sampai sekarang tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi.
Pada bulan Januari ini adalah jadwal sekolah dan para siswanya menyiapkan akun LTMPT untuk mendaftar. Bagi siswa yang masuk kuota dari sekolah/ eligible berhak mengikuti SNMPTN. Sedangkan bagi siswa yang tidak eligible bisa mengikuti SBMPTN.
Untuk registrasi akun LTMPT diberikan rentang waktu 4 Januari- 1 Februari 2021. Setelah itu, pendaftaran SNMPTN sampai tanggal 24 Februari 2021 dan akan diumumkan pada tanggal 22 Maret.
Sementara itu, bagi siswa yang mengikuti SBMPTN, registrasu akun LTMPT dimulai dari tanggal 7 Februari 2021 sampai 12 Maret 2021. Untuk pelaksanaan UTBK terdiri dari 2 gelombang, gelombang I pada tanggal 12- 18 April 2021 dan gelombang II pada tanggal 26 April- 02 Maret 2021. Menurut rencana hasil SBMPTN akan diumumkan pada tanggal 14 Juni 2021.
Sedikit menjadi kebingungan para siswa saat ini adalah perihal terkait PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Keuangan Negara). Apakah nilai UTBK digunakan seacara penuh atau hanya salah satu syarat saja? Dan bagaimana sistem seleksi setelahnya? Hal ini tentu sangat membingungkan siswa yang berminat untuk mendaftar STAN. Sebagai tambahan, dalam UTBK nanti STAN menggunakan kelompok soshum.
Sepertinya, di tahun ini minat siswa untuk mendaftar ke STAN akan turun, mengingat regulasi pendaftaran belum jelas. Para siswa tentu sangat khawatir dan ragu sebab sangat berisiko. Bagaimana jika setelah itu mereka tidak lolos seleksi tahap berikutnya? Langkah apa yang harus mereka lakukan? Hal tersebut akan menjadi pengalaman baru, sebab di tahun sebelumnya STAN mengadakan seleksi mandiri. Bahkan di tahun 2020 kemarin, STAN tidak membuka pendaftaran karena merebaknya pandemi corona.
Para siswa sekarang ini sedang dihadapkan dengan pilihan mereka ke perguruan tinggi. Ditambah lagi mereka harus belajar lebih keras dikarenakan wabah virus covid-!9. Dengan terpaksa mereka harus melaksanakan pembelajaran secara daring.
Pembelajaran daring ini tentunya sedikit menghambat para siswa untuk belajar. Mereka tidak bisa leluasa bertanya secara langsung jika terdaoat materi yang belum dipahami. Jadi, mau tidak mau mereka harus aktif belajar mandiri dari berbagai sumber yang tersedia. Diharapkan para siswa bisa mengikuti dengan baik dan lancar. Demi cita- cita mereka dan kemajuan bangsa.