Sisi Positif dan Negatif Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring atau online di saat ini merupakan salah satu alternatif terbaik untuk menghdapi masa pandemi seperti ini. Keadaan yang tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka atau luring karena dikhawatirkan menjadi cluster baru penyebaran virus corona. Sejak merebaknya virus corona, pembelajaran di sekolah mulai dihentikan. Para siswa diliburkan untuk sementara waktu.

Namun, keadaan tak kunjung membaik justru malah semakin memburuk, tingkat penyebaran virus corona semakin bertambah, banyak orang yang terjangkit bahkan hingga meninggal dunia. Oleh sebab itu, pemerintah dan pihak sekolah memikirkan berbagai cara agar pembelajaran tetap berlangsung. Agar para siswa tetap bisa mendapatkan pelajaran di tengah pandemi.

Dengan memanfaatkan tekonologi yang ada, seperti jaringan internet, handphone, laptop, dan lain sebagainya diberlakukanlah pembelajaran secara online atau daring. Dengan begitu, tidak ada pembelajaran secara tatap muka, melainkan dengan aplikasi pembelajaran di handphone atau laptop. Para guru memberikan ruang virtual bagi peserta didik untuk melakukan pembeljaran. Para guru mengadakan sebuah room meeting yang bisa diikuti para peserta didik di rumah. Dengan materi sama seperti di sekolah, namun hanya berbeda tempat saja. Setiap sekolah memiliki cara yang berbeda- beda terkait penerpan pembelajaran daring ini. Banyak aplikasi yang berbeda, sekolah tinggal menentukan aplikasi yang paling sesuai.

Sejak awal bulan Maret 2020 hingga sekarang sudah menginjak bulan Januari 2021, pembelajaran daring masih diberlakukan. Tidak diketahui sampai kapan pembelajaran daring ini akan berhenti dan diberlakukan kembali pembelajaran tatap muka atau luring. Mengingat kondisi pandemi saat ini kian parah. Diharapkan dengan diadakannya vaksinasi yang rencananya akan dilakukan di pertangahan bulan Januari ini, bisa menjadi angin segar diterapkannya pembelajaran daring.

Untuk sekarang pembelajaran daring masih menjadi solusi terbaik. Meskipun begitu, banyak pro kontra mengenai penerapan pembelajaran secara daring. Memang dalam pelaksanaannya pembelajaran daring memliki dampak positif dan negatif. Namun, dengan pro kontra tersebut, tak ada banyak yang bisa dilakukan, hanya bisa memperbaiki sistem pembelajaran yang ada.



Sisi Positif

Sebagai alternatif  utama tentu pembelajaran daring merupakan pilihan terbaik yang memiliki dampak positif. Lalu apa sisi positif dari pembelajaran daring? Berikut ini merupakan sisi positif dari diterapkannya pembelajaran daring :

  1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berlangsung

Di tengah pandemi sangat berisiko untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Jika siswa diliburkan bagaimana para siswa bisa belajar? Melalui pembelajaran daring inilah KBM tetap bisa berlangsung. Siswa tetap bisa bersekolah dari rumah.

  1. Mengurangi aktivitas anak- anak di luar rumah

Dengan adanya pembelajaran daring diharapkan anak- anak tidak keluyuran di luar rumah, sebab bukanlah hari libur.

  1. Mengurangi biaya operasional sekolah

Pembelajaran daring membuat seluruh siswanya berada di rumah. Hal ini berarti penggunaan fasilitas yang ada di sekolah tentu berkurang drastis, seperti halnya air, listrik, dan kebutuhan lainnya.

  1. Lebih dekat dengan keluarga

Dengan diberlakukannya pembelajaran daring dan Work From Home (WFH). Intensitas bertemu keluarga juga lebih banyak. Bisa membentuk hubungan keluarga yang harmonis.

Sisi Negatif

Pembelajaran daring merupakan imbas dari adanya pandemi. Ini merupakan keputusan darurat yang harus diambil demi kelangsungan pendidikan di Indonesia, tentu pembelajaran daring memiliki berbagai sisi negatif. Sisi negatif pembelajaran daring adalah sebagai berikut :

  1. Waktu belajar menjadi berkurang

Saat pembelajaran daring, penyampaian materi harus dipercepat, mengingat semakin lama maka semakin banyak kuota yang terpakai.

  1. Terkendala signal

Signal sepertinya merupakan kendala yang paling banyak dikeluhkan oleh peserta didik. Terutama bagi mereka yang tinggal di pelosok daerah. Signal merupakan komponen utama dalam pembelajaran daring, signal yang tidak stabil membuat penyampaian materi kurang maksimal.

  1. Rawan terjadi kecurangan

Ujian yang diadakan secara online sangat rawan terjadi kecurangan.Siswa terkadang berdiskusi dengan temannya melalui aplikasi berbalas pesan dan juga bisa browsing lewat internet. Budaya ini perlu dihilangkan karena membuat siswa menjadi malas, tidak mandiri, dan bergantung pada orang lain.

  1. Banyak tugas

Selama ini banyak para siswa yang mengeluh di media sosial bahwa tugas sekolahnya lebih banyak dan menumpuk. Tidak bisa dipungkiri hal tersebut memang dapat terjadi, jika beberapa guru memberi tugas tentu sangat memberatkan siswa dan menyita waktu istirahat siswa.

Pemerintah dan pihak terkait telah berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan pendidikan di Indonesia, terlebih di masa sulit seperti ini. Banyak rintangan yang harus dilalui. Diharapkan peserta didik bisa patuh terhadap peraturan sekolah dan mengikuti pembelajaran dengan baik.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
WahyuF

Saya merupakan seorang pelajar SMA yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, pekerja keras, dan ingin mencoba hal baru di masa muda. Saya ingin menuangkan ide dan pikiran saya di sini agar dapat lebih bermanfaat.

Artikel: 14

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *