Konsep pemasaran yang efektif dan kompetitif adalah yang dicari perusahaan. Mengaitkan emosi dengan brand adalah salah satu strategi jitu mencapai keunggulan kompetitif. Strategi tersebut adalah emotional branding yang mampu meningkatkan loyalitas konsumen. Dalam penerapannya, strategi tersebut mampu meningkatkan komunikasi dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Dengan demikian, strategi ini sangat sesuai diterapkan oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk memajukan usahanya agar lebih diminati konsumen, terlebih di masa pandemi covid-19 sekarang ini.
Di tengah kondisi pandemi yang menekan perekonomian, UMKM merupakan jenis usaha yang sangat terpengaruh. Segmennya yang masih terbatas memang cukup terdampak oleh penurunan perekonomian masyarakat. Daya beli masyarakat menurun dan berakibat pada penurunan permintaan, sehingga memengaruhi omset penjualan UMKM. Berdasarkan survei dari McKensey, dampak Covid-19 tersebut juga terkait adanya pembatasan pergerakan. Di samping itu, kegiatan promosi dan sistem yang dimiliki UMKM belum banyak menggunakan sistem digital. Oleh karena itu, strategi emotional branding yang memanfaatkan teknologi digital sangat sesuai diterapkan oleh UMKM untuk bertahan dan meningkatkan omsetnya, terlebih di era pandemi yang semuanya beralih ke sistem online.
UMKM dapat mempertahankan usahanya dengan mengomunikasikan mereknya kepada konsumen secara emosional. Lebih dari itu, penerapan komunikasi kuat yang melibatkan emosi ini akan menarik loyalitas konsumen melalui kepercayaan terhadap merek. Jadi, branding secara emosional dan berbasis digital ini adalah strategi kompetitif yang baik untuk UMKM. Lalu, bagaimana cara untuk menerapkan strategi emotional branding untuk UMKM? Strategi ini mempunyai beberapa pendekatan yang dapat diterapkan, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Isu Sosial
Konsumen pasti akan mempertimbangkan nilai produk yang akan dikonsumsinya. Oleh karena itu, rasio antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang dikorbankan harus dipertimbangkan. Produk yang baik adalah yang bermanfaat bagi konsumen yaitu manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikorbankan. Melalui kepedulian terhadap isu sosial, sebuah UMKM mampu meningkatkan komunikasi dengan masyarakat luas.
Rasa empati terhadap lingkungan dan kehidupan sosial yang ditunjukkan melalui aksi sosial akan membantu banyak pihak. Melalui kegiatan sosial ini, pihak UMKM juga dapat menjalin komunikasi secara emosional dengan masyarakat luas. Sebagai contoh, UMKM dapat menyelenggarakan bakti sosial untuk korban bencana alam atau donasi ke sebuah lembaga pendidikan. Anda juga bisa berupaya menjual produk yang uangnya digunakan untuk berdonasi. Program sosial ini dapat mempererat hubungan antara UMKM dengan masyarakat luas, sehingga sembari membantu orang lain juga sekaligus memperkenalkan produk. Aksi yang bermanfaat bagi semua pihak ini tentu akan menjadi strategi branding yang komprehensif dan bisa dilakukan secara online.
- Isu Lokal
Pendekatan emotional branding berikutnya adalah isu lokal. Memperkenalkan produk atau merek kepada masyarakat luas dengan mengikutsertakan nilai budaya lokal, tentu akan menarik. Pihak UMKM dapat mengadakan seminar online mengenai pelestarian budaya lokal dan memperkenalkan budaya lokal di nusantara. Jika mempunyai produk yang berbasis lokal, maka bisa diadakan pengenalan budaya secara mendalam di daerah terkait.
Mengangkat isu lokal sebagai media branding ini tentu dapat menarik atensi masyarakat luas. Minat mereka terhadap produk UMKM dengan ikut mengambil peran sebagai peserta seminar kebudayaan, tentu sangat bermanfaat untuk kelestarian budaya dan kemajuan UMKM tersebut sebagai dampaknya.
- Inspirasi
Pendekatan melalui inspirasi ini bisa meningkatkan semangat individual atau kelompok sosial untuk mengonsumsi suatu produk. Secara emosional, pendekatan ini melibatkan seorang tokoh inspirasional dalam media promosinya. Pelibatan tersebut bisa seperti menggunakan bintang iklan yang inspiratif, mengajak tokoh inspiratif untuk menjadi brand ambassador, dan sebagainya. Dengan demikian, masyarakat akan tertarik dengan nilai-nilai positif yang disampaikan tokoh dan bersedia mencoba mengonsumsi produk tersebut. Kegiatan promosi ini tentunya lebih gencar dilakukan secara online.
- Aspirasi
Menciptakan kesan sebuah brand melekat di hati konsumen adalah keberhasilan dari pendekatan aspirasi. Melalui pendekatan ini, UMKM dapat menerapkan branding dengan cara memenuhi ekspektasi konsumen. Sebagai pelaku usaha, pihak UMKM harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan periklanan dengan menyajikan kisah naratif untuk membangkitkan impian konsumen sesuai dengan produk yang dipasarkan. Sebagai contoh, UMKM penghasil aksesoris memasarkan produknya melalui iklan kehidupan modern dengan penampilan modis menggunakan aksesoris menarik.
- Cerita Hidup
Sebuah brand harus tampil menarik dan tertanam di benak konsumen. Melalui penyampaian sebuah cerita hidup, kegiatan branding akan sampai secara emosional ke konsumen. Sebagai contoh, pelaku usaha dapat menyampaikan sebuah cerita mengenai perjuangan meraih pendidikan. Dengan hidup yang serba terbatas, seperti tidak mempunyai uang untuk membeli tas baru, ternyata ada donatur yang memberikan tas lokal yang berkualitas lengkap dengan peralatan sekolah di dalamnya. Dengan demikian, produk tas lokal yang berkualitas, menarik, dan bervariasi, semakin dikenal dan diminati masyarakat luas.
- Ekspresi Kasih Sayang
Ekspresi kasih sayang yang disajikan melalui iklan di media elektronik atau media sosial saat ini akan mendapatkan perhatian penuh dari masyarakat. Terlebih di saat pandemi, semua orang akan lebih fokus dengan gadget-nya karena lebih banyak di rumah. Untuk itu, kesempatan ini haruslah dioptimalkan untuk menyukseskan kegiatan branding. Periklanan dan konten yang berisi kisah hangatnya sebuah keluarga sangat cocok dihadirkan jika produk yang dipasarkan adalah minuman.
- Perayaan dan Pencapaian
Melalui pendekatan perayaan dan pencapaian, branding sebuah produk akan berhasil masuk secara emosional ke konsumen. UMKM dapat menyediakan iklan dengan konsep pesta atau perayaan atas suatu hal. Sebagai contoh, terdapat pesta perayaan ulang tahun atau keberhasilan meraih prestasi, kemudian diberikan kado yang isinya produk yang dipasarkan oleh UMKM tersebut. Melalui konsep periklanan yang menarik dengan konten perayaan tersebut, konsumen menjadi lebih mengenal, lebih tertarik, dan memahami produk secara emosional.
Demikianlah beberapa pendekatan dalam strategi emotional branding yang semuanya dapat diterapkan sesuai pilihan. Sebagai pelaku UMKM, Anda dapat menentukan pendekatan manakah yang terbaik sebagai strategi branding. Di era pandemi covid-19 ini, pelaku usaha harus mampu bertahan, bahkan bersaing dengan pebisnis lain, di tengah penurunan daya beli konsumen. Agar memenangkan persaingan yang semakin ketat ini, diharapkan menguatkan strategi branding-nya.
Pengenalan brand ke konsumen secara emosional adalah langkah menarik dan tepat mengenai sasaran. Hati dan pikiran konsumen akan sinkron dengan informasi produk yang dimaksud pelaku usaha. Jadi, segeralah kenali konsep emotional branding dengan setiap pendekatannya, kemudian tentukan pendekatan yang paling sesuai dengan UMKM Anda.
Untuk menyukseskan kegiatan branding ini, teknologi digital sangat membantu, terlebih di era pandemi. Kegiatan branding akan lebih cepat dan efektif tentunya. Masyarakat luas akan lebih cepat mengetahui dan akan sering melihatnya di gadget. Agar lebih menarik dan terngiang di benak konsumen, kemaslah dengan cara unik. Kekuatan branding ini memang luar biasa untuk mengenalkan brand ke konsumen secara menyeluruh dan benar-benar berusaha menjadi solusi kebutuhan konsumen.