Berbagai Konsep Manajemen Kinerja agar Tetap Produktif Selama Work From Home

Mempertahankan karyawan dan membinanya agar terus maju dengan semangat kerja yang tinggi merupakan konsen penting perusahaan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) ini perlu diintensifkan agar setiap karyawan mampu bekerja sesuai deskripsi pekerjaan dan lingkungan kerjanya, termasuk bersahabat dengan perubahan lingkungan. Fenomena covid-19 merupakan suatu perubahan yang terjadi tiba-tiba dan mengharuskan perusahaan menerapkan sistem WFH (Work From home). Salah satu perubahan lingkungan ini tentu harus direspon dengan baik oleh setiap karyawan agar tetap produktif walaupun bekerja dari rumah demi mencegah penularan virus covid-19.

Merespon fenomena covid-19 yang pada akhirnya berdampak pada pembatasan mobilitas dan interaksi, perusahaan perlu membina karyawannya untuk tetap produktif. Berbagai konsep manajemen kinerja dapat disesuaikan dan dioptimalkan sesuai kondisi yang ada. Perusahaan perlu memberikan arahan kepada karyawan mengenai sistem WFH ini dan bagaimana caranya untuk tetap berkarya memenuhi target perusahaan.

Berdasarkan pendapat dari Simamora (2004: 21), kinerja adalah hasil kerja yang dicapai individu atau kelompok pada sebuah organisasi sesuai dengan wewenang serta tanggung jawabnya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan etika juga moral. Oleh karena itu, kinerja karyawan sangat penting bagi pencapaian dan kelangsungan organisasi. Untuk itu, diperlukan penerapan konsep manajemen kinerja yang mampu mempertahankan produktivitas karyawan selama WFH. Berikut ini adalah beberapa konsepnya.

  1. SDM yang Adaptif

Kinerja atau hasil kerja adalah output dari setiap karyawan yang diukur menggunakan berbagai indikator. Kinerja yang optimal adalah harapan setiap perusahaan. Dalam hal ini, terdapat standard yang diterapkan oleh Badan Kepegawaian Negara terkait pembinaan karyawan. Saat terjadi perubahan lingkungan yaitu tersebarnya wabah virus corona dan mengharuskan bekerja dari rumah, terdapat aspek tambahan dalam manajemen kepegawaian yang harus ditekankan.

Menurut Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN RI yaitu Drs. Haryomo Dwi Putranto, M.Hum., sistem manajemen kinerja antara sebelum dan sesudah pandemi tidak berbeda, namun ada beberapa penekanan pada subsistem manajemen kinerja. Perubahan lingkungan organisasi yang dinamis ini memerlukan sistem manajemen kinerja yang adaptif. Kemampuan setiap perusahaan untuk mengelola SDM-nya secara adaptif sangat diperlukan agar dapat menjalankan semua tugasnya secara optimal sesuai target, sehingga tetap produktif walaupun bekerja secara online dari rumah masing-masing. Pengelolaan SDM secara adaptif ini dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman, pengarahan, dan motivasi sebagai gambaran agar karyawan segera beradaptasi dengan sistem online yang diterapkan.

  1. Menerapkan Prinsip S.M.A.R.T

Pernahkah Anda mendengar prinsip S.M.A.R.T? Prinsip ini merupakan salah satu penunjang produktivitas optimal yang terarah dan terukur yang dikemukakan oleh George T. Duran sejak 1981. Dalam prinsip ini, terdapat lima komponen yaitu specific, measurable, attainable, realistic, dan time-bounded.

Specific berarti bahwa sasaran kinerja harus bersifat spesifik yaitu rinci dan detail menggambarkan capaian yang ingin diraih. Measurable atau terukur berarti bahwa sasaran kinerja yang disusun dapat diukur menggunakan beberapa satuan, seperti satuan volume, persentase, rupiah, atau angka nominal. Konsep measurable ini sejalan dengan metode penentuan KPI (Key Performance Indicators), sehingga dapat mengukur tingkat kinerja masing-masing karyawan dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Indikator performa yang umumnya digunakan adalah persentase jumlah tugas yang dapat dikerjakan, jumlah kesalahan dalam pelaksanaan tugas, jumlah kecelakaan kerja, jumlah produksi, dan skor kompetensi karyawan.

Prinsip ketiganya adalah attainable yang berarti bisa diraih. Perusahaan harus mengetahui target apa saja yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan pastikan target yang ditetapkan bisa diraih dengan upaya-upaya yang diterapkan. Jadi, target tersebut harus realistis. Prinsip keempat adalah relevance, artinya semua rencana yang dilakukan harus sesuai dengan target yang akan dicapai. Spesifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan karyawan harus sejalan dengan target dan tujuan perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi.

Prinsip yang terakhir adalah time-bounded. Seperti yang kita ketahui bahwa waktu adalah hal yang tidak akan terulang lagi. Waktu adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Untuk itu, perusahaan harus mengoptimalkan waktu yang ada sebaik mungkin dengan rincian pekerjaan yang efektif dan efisien. Tentukan tenggang waktu atau deadline untuk setiap pekerjaan dan tentukan pula sistem kerjanya. Dalam kondisi pandemi seperti ini, kontrol juga media yang digunakan untuk bekerja secara online agar tidak mengganggu rancangan pekerjaan yang ada, sehingga bisa selesai tepat waktu.

  1. Manajemen Talenta

Kondisi lingkungan yang dinamis atau selalu berubah harus dipahami oleh perusahaan. peka terhadap lingkungan sangat penting dalam kelangsungan hidup organisasi. Perubahan lingkungan eksternal berupa adanya pandemi covid-19 saat ini tentu berdampak bagi perusahaan. Setiap karyawan juga diwajibkan bekerja dari rumah dan sesekali ada pihak yang tetap berangkat ke kantor dalam beberapa hari. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi pihak manajemen.

Pola kerja karyawan yang memerlukan penyesuaian karena menggunakan media dan sistem online ini harus terus dipantau. Untuk menjaga produktivitas karyawan selama WFH, diharapkan adanya penerapan manajemen talenta atau dikenal dengan talent management (MT). Talent management ini berbeda dengan manajemen SDM pada umumnya karena ditujukan untuk karyawan yang bertalenta tinggi. Pelaksanaan talent management ini sudah diatur dalam PermenPANRB Nomor 3/2020 mengenai Manajemen Talenta ASN.

Jadi, pihak manajemen SDM harus memahami beberapa karyawannya yang bertalenta tinggi guna dapat dibina secara optimal, termasuk dalam kondisi pandemi ini agar tetap berkinerja profesional dan mencapai sasaran kinerja unggulan. Optimalisasi strategi dalam talent management sangat krusial yaitu dengan pelatihan dan pengembangan yang intensif. Perusahaan perlu memberikan sosialisasi, pelatihan, mentoring, dan motivasi sebagai pelayanan karyawan bertalenta tinggi untuk mengoptimalkan kinerjanya di tengah iklim pandemi sekarang ini.

  1. Coaching, Mentoring, dan Counselling Intensif

Produktivitas karyawan di masa pandemi covid-19 juga perlu dipantau secara berkala karena masih dalam tahap adaptasi. Bekerja secara online dengan koordinasi yang tentunya lebih terbatas, menjadikan setiap karyawan memerlukan pendampingan. Melalui pelaksanaan coaching, mentoring, dan counselling yang intensif secara menyeluruh ke semua karyawan, tentu dapat membantu mereka dalam memahami setiap desain pekerjaan yang baru ini. Dengan penerapan strategi tersebut, diharapkan terdapat pemahaman kinerja secara efektif dan optimal. Setiap karyawan mampu menjalankan setiap pekerjaannya sesuai dengan perencanaan dan target yang akan dicapai perusahaan. Jadi, walaupun bekerja dari rumah, namun indeks kinerjanya tetap tinggi karena produktivitasnya terjamin.

  1. Pengoptimalan Media dan Lingkungan Kerja

Sistem WFH yang harus dijalankan sejak adanya pandemi covid-19 menjadi suatu kebiasaan baru yang memerlukan proses adaptasi. Tentu saja pada awalnya akan mengganggu proses kerja yang ada di setiap perusahaan. Akan tetapi, penyesuaian terhadap perubahan lingkungan ini harus segera dilakukan dan dibiasakan. Pengoptimalan media yang digunakan untuk bekerja secara online harus diperiksa dan dipastikan prima untuk mendukung kelancaran proses kerja. Kekuatan sinyal juga harus dipastikan kuat dan stabil. Gunakan provider yang paling baik di lingkungan rumah agar komunikasi dan pertukaran informasi dapat berjalan baik.

Lingkungan kerja di rumah juga harus dipastikan nyaman dan tidak membuat jenuh. Desainlah ruang kerja semenarik mungkin agar tetap fresh selama bekerja. Gunakanlah meja dan kursi kerja yang nyaman agar tidak mudah lelah. Berbagai tips ini perlu disosialisasikan kepada seluruh karyawan agar mereka dapat mempersiapkan ruang kerjanya dengan baik dan sesuai standard kelayakan tempat kerja seperti di kantor.

  1. Evaluasi Kinerja

Evaluasi adalah poin penting dalam proses manajemen kinerja. Kegiatan evaluasi ini harus dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan menggunakan periode waktu yang jelas. Pihak manajerial harus menetapkan waktu yang sesuai untuk melakukan evaluasi yang sangat penting untuk memeriksa, menilai, dan memperbaiki kinerja masing-masing karyawan. Dalam proses evaluasi, diperlukan penilaian yang didasarkan pada standard yang ditetapkan perusahaan agar kinerja ke depannya semakin baik.

Demikianlah beberapa konsep manajemen kinerja yang dapat mengoptimalkan pengelolaan kinerja karyawan selama bekerja dari rumah yang dikenal dengan istilah work from home. Untuk itu, pihak manajemen SDM dapat membina seluruh karyawannya agar mampu beradaptasi secara optimal, sehingga bisa produktif. Dengan produktivitas yang tinggi, perusahaan akan mampu bertahan dan bersaing di era pandemi.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
Yuan Adelintang Kurniadita

Saya adalah seorang mahasiswi magister Sains Manajemen. Saya mempunyai hobi menulis dan berpengalaman sebagai penulis artikel freelance.

Artikel: 16

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *