Mampukah Indonesia Mengikuti Era Baru “Society 5.0”?

Tentu sudah tidak asing dengan istilah “Revolusi Industri 4.0”. Era dimana internet berkembang begitu pesat. Mempermudah konektivitas dalam segala bidang. Semua bidang berhubungan dengan internet. Oleh sebab itu era revolusi industri 4.0 identik dengan Internet of Things atau Internet dalam segala hal. Hal tersebut menandakan bahwa peradaban manusia semakin maju.

Baru- baru ini konsep peradaban baru muncul untuk menggantikan revolusi industri 4.0. Konsep tersebut digadang- gadang menjadi penyempurna era revolusi industri 4.0. DIkarenakan pada revolusi industri 4.0 peran manusia seolah- olah tergantikan oleh teknologi yang ada. Untuk itu, konsep baru ini lebih menekankan pada perkembangan manusia (human). Antara manusia dan teknologi harus seimbang. Konsep tersebut diberi nama ”Society 5.0”.

Society 5.0 pertama kali dikemukakan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh Jepang. Jepang yang merupakan negara maju tak luput dari permasalahan juga. Pasalnya, Jepang tengah menghadapi situasi dimana negara tersebut kekurangan penduduk usia produktif serta adanya kemajuan teknologi yang begitu besar membuat lapangan pekerjaan semakin sempit karena telah digantikan oleh robot- robot yang ada. Itulah alasan dari adanya gagasan Society 5.0.

Sejatinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara Society 5.0 dan revolusi industi 4.0. Justru Society 5.0 memiliki kaitan erat dengan revolusi industri 4.0. Jika revolusi industri 4.0 berpusat pada teknologi digital, internet, dan kecerdasan buatan (artificial intelligent), maka Society 5.0 menitikberatkan pada manusianya dan kehidupan sosial yang ada.

Apa itu Society 5.0?

Saat revolusi industri 4.0, manusia seakan- akan terperdaya oleh adanya teknologi, menggantungkan diri pada internet. Teknologi bisa menguasai manusia. Oleh karena itu, era Society 5.0 ini memiliki konsep teknologi merupakan bagian dari manusia, manusialah yang mengendalikan dan menciptakan teknologi, diharapkan manusia tidak terlena oleh teknologi melainkan terus berinovasi menciptakan hal- hal baru dan memperkaya ilmu. Pada era Society 5.0 internet bukanlah segalanya, internet merupakan sarana untuk menjalani kehidupan.

“Di Society 5.0 itu bukan lagi modal, tetapi data yang menghubungkan dan menggerakkan segalanya, membantu mengisi kesenjangan antara yang kaya dan yang kurang beruntung, layanan pendidikan dan kedokteran, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi akan mencapai desa- desa kecil.” Tutur Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Jadi, konsep Society 5.0 ini akan berfokus pada ketimpangan- ketimpangan sosial yang ada. Sehingga dengan adanya teknologi bisa meminimalisir kesenjangan pada masyarakat. Dengan kata lain, distribusi kesejahteraan semakin merata

 

Lalu, Sudah Mampukah Indonesia mengikuti era Society 5.0?

Sejak awal munculnya revolusi industri 4.0 pada tahun 2011, Indonesia tidak serta merta langsung bisa beradaptasi. Terhitung sudah 9 tahun Indonesia masih memperbaiki infrastruktur- infrastruktur untuk menunjang proses revolusi industri 4.0. Indonesia masih terus berbenah supaya tidak menjadi negara tertinggal.

Kondisi geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan cukup menyulitkan untuk mengembangkan infrastruktur yang ada. Hingga kini infrastruktur masih belom merata di tiap daerah, terutama di daerah- daerah terpencil yang masih luput dari perhatian pemerintah. Banyak daerah- daerah yang masih kesulitan mendapatkan internet atau bahkan belum memiliki akses internet sama sekali. Memang tak dapat dipungkiri ketimpangan di Indonesia masih cukup besar.

Pemerintah masih terus berupaya memperbaiki infrastruktur yang ada hingga ke pelosok- pelosok daerah untuk menjadikan Indonesia semakin maju serta memeratakan kesejahteraan. Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Indonesia akan mengkuti era baru yaitu Society 5.0.

Untuk menjadikan Indonesia lebih maju, diperluakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. SDM yang melek akan teknologi, memiliki pola pikir kritis (High Order Thinking Skill/ HOTS), kreatif, mampu menciptakan inovasi- inovasi baru, dan mampu melihat serta memanfaatkan peluang yang ada. Seluruh masyarakat perlu bergerak bersama untuk memajukan Indonesia.

Referensi :

https://republika.co.id/berita/pwmveb282/siapkah-indonesia-menuju-industri-50

https://solutech.id/2019/07/22/revolusi-industri-5-0-jepang/

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
WahyuF

Saya merupakan seorang pelajar SMA yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, pekerja keras, dan ingin mencoba hal baru di masa muda. Saya ingin menuangkan ide dan pikiran saya di sini agar dapat lebih bermanfaat.

Artikel: 14

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *