Seiring berkambangnya zaman, teknologi berkembang semakin pesat. awal muncul teknologi diawali dengan revolusi industri dimana seluruh dunia berlomba-lomba menciptakan teknologi. Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, sehingga manusia hanya perlu mengeluarkan sedikit energi saja. Teknologi merupakan suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses yang berjalan tersebut dapat menggunakan atau menghasilkan produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa teknologi merupakan suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem tertentu. Dengan kehadirannya teknologi membuat segala aktivitas manusia dimudahkan di berbagai sektor tanpa terkecuali sektor pariwisata.
Teknologi dapat dimanfaatkan di berbagai sektor atau sektor. Salah satu dari produk teknologi yang digunakan oleh manusia saat ini adalah smartphone dan internet. Kehidupan manusia saat ini bergantung kepada 2 teknologi tersebut. Tanpa adanya kedua hal tersebut akan sangat kehilangan. Manusia memanfaatkan smartphone dan internet untuk mencari informasi mengenai segala hal, apabila kehilangan 2 hal tersebut manusia akan seperti merasa kehilangan sesuatu yang amat sangat berharga. Dengan kemudahan akses informasi hanya melalui genggaman tangan, informasi akan mudah tersebar dan diketahui oleh khalayak umum. Oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan dengan tepat salah satunya di sektor pariwisata.
Menurut Undang Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Menurut Robert Mcintosh (1975) menyatakan bahwa Pariwisata adalah suatu gabungan dari interaksi antara sih pemerintah selaku tuan rumah pariwisata, bisnis, dan wisatawan. Sedangkan menurut Koen Meyers (2009) Pariwisata adalah suatu aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan sebuah alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah yang melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan tujuan-tujuan lainnya. Jadi Pariwisata dapat diartikan sebagai kegiatan perjalanan wisatawan dari daerah asal menuju daerah tujuan wisata yang biasanya melewati daerah transit, dan tidak melakukan aktivitas untuk mencari nafkah. Teknologi memiliki peran yang sangat banyak bagi Pariwisata, untuk lebih lengkapnya penulis ingin mengetahui dampak positif dan negatif teknologi di sektor pariwisata.
Pemanfaatan teknologi di sektor pariwisata tidak dapat dipungkiri. Banyak sekali teknologi yang memiliki manfaat bagi sektor pariwisata. Hal ini dapat diketahui dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan. Berkembangnya berbagai media sosial mulai dari facebook, twitter, instagram, tiktok, dan sebagainya membuat pariwisata mendapatkan manfaat tersendiri. Dengan berbagai media sosial tersebut dapat menjadi media promosi bagi daya tarik wisata tanpa harus mengeluarkan uang untuk promosi. Wisatawan secara sukarela mengunggah foto mereka di berbagai media sosial, yang membuat secara tidak langsung mempromosikan daya tarik wisata tersebut. Dengan menyertakan hashtag/# pencarian mengenai daya tarik wisata atau foto tersebut menjadi lebih mudah karena pada umumnya pengguna media sosial menggunakan hashtag untuk menandai sesuatu. Selain melalui media sosial dari unggahan foto wisatawan teknologi juga masuk ke dalam pemasaran pariwisata melalui pembuatan website.
Agen tour and travel memerlukan sebuah website milik sendiri untuk mengelola maupun mempromosikan paket wisatanya. Dengan adanya website lebih memudahkan untuk menarik perhatian wisatawan membeli paket wisata. Selain itu adanya website membuat kepercayaan wisatawan untuk membeli paket wisata di agen tour and travel tersebut meningkat karena dengan adanya website membuktikan bahwa agen tour and travel sudah terpercaya. Pembelian ataupun pemesanan dapat mudah dilaksanakan dengan adanya website, pembeli dengan agen dapat bertransaksi secara langsung tanpa adanya perantara. Dengan kemajuan teknologi tiket pesawat ataupun moda transportasi lain dapat dicetak secara online. Hal ini didasari munculnya website-website penjual tiket ataupun pemesanan hotel yang berjamuran seperti traveloka, agoda, tiket.com, pegipegi, dan lain sebagainya. Dengan pemesanan tiket secara online dapat memudahkan kita untuk tidak perlu repot-repot keluar rumah ataupun mengunjungi loket pembelian tiket. Selain itu dengan sistem ini menghemat ribuan kertas untuk cetak boarding pass tiket.
Pemanfaatan teknologi bagi pariwisata baru-baru ini adalah dengan adanya Virtual Tourism. Pariwisata jenis baru yang tercipta pada masa pandemi covid-19 yang mengharuskan untuk Physical Distancing atau menjaga jarak dari orang lain. Pariwisata Virtual menjadi solusi paling tepat disaat seluruh manusia telah merasa bosan untuk berdiam diri di rumah dan ingin merasakan liburan. Metode yang digunakan antara lain dengan menggunakan mode google earth ataupun VR (Virtual Reality). Dengan menggunakan metode ini wisatawan hanya memerlukan koneksi internet, VR, dan gadget. Wisatawan dapat memilih berbagai tempat di seluruh dunia yang ingin diakses. Ada Pula agen wisata yang menawarkan paket wisata virtual dengan tarif yang tidak terlalu mahal. Wisatawan akan dipandu dengan pemberian penjelasan melalui media tatap muka seperti google meet, zoom, ataupun webex.
Melalui teknologi yang berkembang pariwisata mendapatkan dampak yang positif. Dengan adanya teknologi juga memberikan dampak negatif yang ditimbulkan selain dampak positif yang diberikan. Dengan adanya teknologi event mice terancam untuk diadakan secara online terus menerus. Hal ini tentu saja akan merugikan berbagai tempat mice terutama hotel-hotel yang akan mengalami defisit. Selain itu dengan mengikuti ataupun menggunakan media tatap muka terutama zoom, dapat mengalami peretasan data. Dengan adanya peretasan data dapat membeberkan informasi mengenai seluruh media sosial yang kita miliki dan dapat dijual di pasaran.
Selain itu dengan adanya teknologi wisatawan kurang menikmati perjalanan berwisata. Dapat dilihat wisatawan pada saat ini mengunjungi daya tarik wisata hanya untuk berswafoto tanpa menikmati suasana yang berbeda, budaya masyarakat asli, dan hanya ingin menambahkan foto di feed instagram ataupun mengupload instastory agar terlihat menikmati liburan. Kebanyakan wisatawan hanya berfokus pada telepon genggam pribadi daripada bermain air ataupun sebagainya. Dengan adanya teknologi membuat yang dekat semakin menjauh dan yang jauh menjadi seperti seolah-olah kenal dekat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi memiliki dampak bagi pariwisata, baik dampak positif maupun dampak negatif. Teknologi mampu memberi manfaat positif antara lain untuk mempermudah aktivitas kepariwisataan seperti pembelian tiket, pengelolaan agen wisata, pemasaran daya tarik wisata, pengganti pariwisata konvensional, dan lain sebagainya. Namun terdapat dampak negatif antara lain, mice yang terancam karena rapat atau berbagai hal yang dilakukan secara online dan kurangnya rasa liburan bagi wisatawan karena sibuk dengan ponsel pribadi.
Penulis dapat memberikan saran untuk agen penyedia paket wisata agar lebih memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan paket wisata yang ditawarkan karena akan kalah bersaing dengan platform digital yang sudah besar. Agen wisata perlu mempromosikan paket wisatanya di berbagai media sosial seperti instagram, facebook, dan twitter. Selain itu untuk pemerintah daerah yang memiliki daya tarik wisata diharuskan untuk menginput video 360 derajat agar pariwisata virtual dapat dilaksanakan di seluruh indonesia.
Referensi:
Anonim, Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
McIntosh, R. W., Goeldner, C. R., & Ritchie, J. B. (1995). Tourism: principles, practices, philosophies (No. Ed. 7). John Wiley and Sons.
Zalukhu, S., & Meyers, K. (2009). Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata. Jakarta: Unesco Office.