25 Soft Skill Utama bagi Pekerja Remote di 2021 dan Bagaimana Cara Menguasainya

“Karakteristik general yang membantu karyawan untuk maju dan berkembang di lingkungan kerja, terlepas dari level senioritas, perannya di perusahaan, maupun industri yang digeluti.”

Bisakah kamu menebak istilah dengan definisi yang telah dijabarkan di atas? Jika soft skill menjadi hal yang terlintas di kepala kamu, maka itu jadi tebakan yang tepat.

Ya, walau namanya “soft” skill, term ini sama sekali tidak selemah atau selembut kedengarannya. Bahkan, bagi mereka yang kini tengah meniti maupun yang ingin memulai karier, soft skill memiliki peran yang bisa dibilang besar dalam menentukan arah pekerjaan mereka ke depan. Hal tersebut pun tetap berlaku, bahkan terbilang semakin krusial, di tengah fenomena bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang masih terus berlangsung sampai saat ini, dan mungkin masih bakal berlanjut dalam beberapa waktu yang panjang ke depan.

Dengan semakin banyak pekerja yang bekerja secara jarak jauh atau remote, soft skill menjadi salah satu pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mempekerjakan karyawan. Salah satu alasannya adalah perusahaan harus memiliki kepercayaan lebih bagi karyawannya. Dengan jarak yang memisahkan tiap-tiap individu di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang, para pekerja dituntut untuk memiliki tanggung jawab lebih dalam menuntaskan pekerjaannya di mana pun ia berada, tanpa adanya supervisi langsung layaknya di kantor yang mungkin memberikan rasa aman lebih bagi perusahaan.

Selain itu, jumlah pencari kerja di tengah pandemi COVID-19 ini juga meningkat. Hal tersebut juga berlaku bagi mereka yang mendambakan pekerjaan yang dilakukan secara remote atau WFH. Dengan pertambahan tingkat pengangguran yang terjadi, ditambah dengan fleksibilitas secara geografis bagi para pencari kerja dalam mencari pekerjaan secara remote, perusahaan dari berbagai industri menjadi dipenuhi kandidat. Bahkan, bisa jadi, banyak dari mereka yang secara teknis memiliki kemampuan yang setara dan sama-sama memenuhi kualifikasi untuk mendapat pekerjaan.

Meski demikian, perusahaan tentunya tidak bisa menerima semua kandidat. Di tengah membanjirnya calon karyawan dari rekrutmen yang dibuka perusahaan, soft skill bisa menjadi pembeda bagi seorang kandidat untuk membuat namanya mencuat dari para pesaing. Lantas, soft skill apa yang menjadi penting bagi para pencari kerja serta pekerja remote di 2021 ini?

Sebuah studi terbaru menyusun 25 soft skill teratas yang menjadi penunjang seorang karyawan dalam hal bekerja secara remote. Deretan soft skill ini bisa dimiliki untuk mengembangkan karier lebih lanjut lagi. Selain itu, berbagai soft skill ini juga mampu membantu kita untuk menemukan kemampuan interpersonal yang tepat dalam melengkapi kemampuan teknis yang kita punya, apa pun bidang yang ditekuni saat ini.

Berikut daftar lengkap dari 25 soft skill utama yang bisa mendukung para pekerja remote untuk semakin maju di 2021 ini:

  1. Accountability
  2. Assertiveness
  3. Collaboration & Teamwork
  4. Compliance
  5. Conflict Management
  6. Cooperative-Practical
  7. Creativity
  8. Critical Thinking
  9. Dynamism
  10. Enriching Others
  11. Flamboyance
  12. Influential Leadership
  13. Inspirational Leadership
  14. Objective-Analytical
  15. Originality
  16. Perspective
  17. Problem Solving
  18. Productivity
  19. Relationship Management
  20. Relationship
  21. Self Assessment
  22. Service Orientation
  23. Social Awareness
  24. Stress Tolerance
  25. Supportiveness

Ada tiga cara untuk membudayakan soft skill

Oke, sekarang kita sudah tahu soft skill apa saja yang menjadi penting bagi para pekerja remote di 2021 ini. Lantas, bagaimana cara untuk membudayakan soft skill tersebut agar bisa kita terapkan dengan baik dan berkelanjutan?

Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk membuat soft skill tersebut melekat di benak kita dan mampu membantu kita dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Cara pertama adalah dengan mencari tahu soft skill apa saja yang sudah kita punya atau kuasai. Evaluasi diri ini bisa mendorong kita untuk terus tumbuh dari soft skill yang dimiliki dengan menguasai soft skill baru yang lain.

Selain itu, penilaian atas diri sendiri ini juga bisa membantu kita untuk menentukan soft skill mana yang paling dikuasai dan mana yang butuh pengembangan. Untuk melakukan semacam self-assesment ini, kita bisa menyusun semacam check list yang bisa kita nilai. Kita juga bisa meminta bantuan orang lain dengan bertanya kepada orang-orang terdekat, baik itu teman, keluarga, maupun rekan di lingkungan kerja, untuk memberikan insight tambahan bagi kita dalam melangkah lebih lanjut.

Kemudian, cara kedua yang bisa diterapkan adalah menghadiri kelas online. Dengan ketergantungan orang terhadap internet yang semakin besar, kelas online hadir dari berbagai penjuru dunia untuk memungkinkan tiap individu belajar kapan pun dan di mana pun. Kita bisa menghadiri kelas, mengikuti kursus, atau menjadi peserta di webinar dan workshop daring mengenai soft skill dan melatih pemahaman yang kita dapat dari situ dengan menerapkannya di lingkungan kerja maupun kehidupan personal.

Jika kamu merasa itu kurang, kamu juga bisa mengikuti aktivitas di luar kantor, seperti berpartisipasi dalam kegiatan sosial sebagai sukarelawan. Selain bisa menjadi sarana untuk melatih soft skill yang baru dipelajari, kegiatan ini juga bisa sangat bermanfaat untuk melatih empati yang berperan besar dalam pengembangan soft skill.

Sedangkan cara ketiga untuk membudayakan soft skill adalah dengan menggali informasi dari orang yang memiliki soft skill yang kita inginkan. Contoh, jika kamu memiliki seorang kakak ipar yang menguasai stress tolerance, dan kamu sudah pernah melihat langsung bagaimana ia bisa tetap tenang di tengah situasi yang penuh tekanan, kamu bisa menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya mengenai bagaimana caranya dalam menangani stres. Selain itu, kamu juga bisa meminta saran darinya mengenai penanganan tekanan di lingkungan kerja kamu.

Di masa di mana kompetisi semakin sengit, sangat memungkinkan bagi seorang individu untuk memiliki berbagai kompetensi. Maka dari itu, soft skill menjadi cara bagi kita untuk bisa stand out dan melengkapi kapabilitas yang kita punya. Satu yang tidak boleh dilupakan, soft skill yang matang juga harus didampingi dengan hard skill yang mumpuni.

Jangan melupakan komunikasi

Jika merujuk pada studi yang merilis 25 soft skill teratas bagi pekerja remote di 2021 ini, soft skill terdepan untuk hampir seluruh industri meliputi critical thinking, service orientation, social awareness, relationship management, dan stress tolerance. Dari situ, komunikasi menjadi benang merah yang bisa ditarik dari kemampuan-kemampuan tersebut. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan fondasi yang membangun begitu banyak soft skill. Lebih lanjut, kemampuan komunikasi juga dipandang sebagai salah satu aspek yang paling dicari dan dibutuhkan perusahaan dari para pekerja remote.

Terlebih, di tengah implementasi WFH seperti sekarang ini, membangun komunikasi menjadi semakin menantang karena banyak dari kita yang hanya bertatapan dengan rekan kerja via layar. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan individu yang bisa melakukan pekerjaan sesuai kapabilitasnya sekaligus membangun hubungan yang baik dengan rekan-rekan kerja di tengah kondisi penuh tantangan seperti ini. Secara garis besar, individu dengan kemampuan komunikasi yang baik bisa memiliki nilai lebih di lingkungan kerja.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
Muhamad Imron Rosyadi

Penulis konten dengan pengalaman bekerja lebih dari 3 tahun. Sempat menjadi jurnalis teknologi selama dua tahun. Kini rutin mengerjakan konten seperti press release dan blog.

Artikel: 16

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *