Perasaan sedih, kecewa, bingung, cemas, senang, dan bahagia, pasti datang silih berganti. Kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Keseimbangan dalam kehidupan pasti ada dan setiap orang harus siap dengan hal tersebut, seperti halnya liku kehidupan. Berbagai aktivitas dan rutinitas yang harus dijalani memang tidak selalu mulus. Tidak jarang terdapat rintangan yang menerjang dan sering menimbulkan rasa sesak dan tertekan.
Kondisi tertekan akan sesuatu disebut stres. Setiap orang memang mempunyai kekuatannya masing-masing dalam menghadapi stressor atau penyebab stres, namun sangat diperlukan kesiapan untuk mengatasi stres yang datang tiba-tiba. Kondisi psikis sangat berpengaruh pada ketahanan seseorang terhadap stressor. Oleh karena itu, diperlukan suatu peredam stres. Butterfly hug adalah cara meredamkan stres secara psikologis, sehingga merasa tenang dan kembali bersemangat.
Berbagai persoalan hidup yang tengah dihadapi, seperti masalah dalam keluarga, pekerjaan, studi, percintaan, komunitas, dan di dalam masyarakat, tidak jarang menyebabkan seseorang tertekan. Sebagai dampaknya, seseorang yang tidak mampu mengendalikan emosinya akan menjadi stres dan bisa berkepanjangan jika tidak segera ditangani. Jadi, sangat perlu memotivasi diri agar bangkit dan tidak terpuruk dengan masalah yang ada. Mengatasi stres adalah langkah pertama menghadapi masalah selagi berusaha menemukan jalan keluarnya. Setelah dikaji dan diteliti, butterfly hug adalah jawabannya.
Apa Itu Butterfly Hug?
Butterfly hug sudah dikenal dan mulai diterapkan untuk meredam emosi. Butterfly hug merupakan sebuah pelukan terhadap diri sendiri sebagai bentuk stimulasi mandiri dalam menenangkan diri dari kepungan rasa cemas atau sedih. Praktik ini dikembangkan pertama kali oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero tahun 1998 ketika menolong korban selamat dari musibah badai besar di Acapulco, Meksiko.
Teknik pelukan ini bisa menenangkan hati dan pikiran sekaligus merelaksasi tubuh, sehingga berangsur-angsur mampu meredakan rasa cemas atau sedih. Dikarenakan teknik ini berhasil membuat perasaan orang-orang jadi lebih baik, butterfly hug dikembangkan menjadi praktik standar oleh psikolog, terapis, bahkan dokter, untuk mengatasi kecemasan. Bahkan, butterfly hug ini juga mampu mengatasi kecemasan pada penderita PTSD atau pengidap stres pascatrauma saat ingatan terhadap peristiwa traumatisnya hadir dan menyebabkan ia tertekan secara emosional.
Manfaat Butterfly Hug untuk Kesehatan Psikis
Tubuh dan pikiran yang sehat merupakan satu kesatuan yang harus dijaga agar setiap kegiatan dapat berjalan lancar. Kehidupan juga akan tenang dan bahagia. Akan tetapi, banyak faktor pemicu stres yang dapat menggoyahkan hati dan pikiran. Beban psikis yang dirasakan akibat berbagai stressor juga dapat berdampak ke fisik. Oleh karena itu, Anda harus segera mengatasi stres yang dialami agar tidak berkepanjangan dan semakin parah hingga memengaruhi kesehatan tubuh.
Sebelum menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi, hendaknya Anda memahami penyebab stres atau stressor. Setelah diketahui penyebabnya, mulailah berpikir jernih dan tenang untuk menemukan solusinya. Seiring berusaha menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi tersebut, atasilah stres dengan melakukan beberapa tindakan. Selain hiburan dan motivasi dari orang lain, Anda dapat melakukan butterfly hug sebagai sebuah terapi peredam stres yang dapat dilakukan diri sendiri. Beban yang dihadapi akan segera berkurang dengan melakukan terapi yang melegakan ini. Risiko stres dapat diminimalisir karena dikendalikan oleh ketenangan dan kekuatan sebagai efek dari butterfly hug. Dengan demikian, kesehatan psikis akan terjaga dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan fisik.
Ternyata, selain meredam stres, butterfly hug ini dapat diterapkan untuk membantu anak-anak dalam meredam kecemasan ataupun ketakutan terhadap rasa sakit, sehingga memori tersebut tidak terbawa sampai usia dewasa. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa teknik tersebut mampu membuat anak lebih mampu mengendalikan emosinya dan memahami emosi orang lain jika diterapkan secara rutin. Lebih dari itu, rasa toleransi anak juga akan tinggi, diikuti dengan rasa tolong menolong dan kerja sama yang tinggi pula.
Jadi, penerapan teknik butterfly hug sangat berdampak positif bagi psikologis seseorang. Kondisi psikologis yang baik juga akan berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Relasi yang demikian harus selalu diingat. Anda harus berupaya untuk berpikir positif ketika menghadapi persoalan atau menghadapi rutinitas sehari-hari agar tidak mudah emosi. Hal ini akan mendukung penurunan stres, termasuk mendukung penerapan butterfly hug sebagai upaya meredam stres. Semua upaya tersebut akan menenangkan hati dan pikiran, sehingga kondisi tubuh juga tetap sehat. Risiko stres secara psikis, seperti depresi, juga tidak akan terjadi. Lama kelamaan, Anda akan lebih kuat dalam menghadapi masalah karena sudah mengetahui teknik penanganan stres yang optimal.
Teknik Melakukan Butterfly Hug
Kini, Anda sudah lebih mengerti apa itu butterfly hug yang semakin banyak dibahas sebagai solusi peredam stres. Berbagai manfaatnya juga sudah dibahas pada uraian di atas. Lalu, bagaimana cara melakukan butterfly hug dengan benar? Praktik pelukan kupu-kupu yang sangat menenangkan ini cukup mudah diterapkan dan bisa dilakukan secara mandiri. Anda bisa menenangkan diri sendiri kapan pun merasa cemas, takut, sedih, atau butuh semangat. Inilah rangkaian langkah-langkahnya yang benar.
- Biarkanlah tubuh dalam kondisi rileks dan tidak kaku saat akan melakukan gerakan butterfly hug ini.
- Posisikan tubuh dalam kondisi duduk bersila dan di samping tempat duduk sediakan aromaterapi agar suasana jadi lebih menenangkan. Anda bisa menggunakan minyak aromaterapi, wewangian seperti parfum kesukaan, wewangian dari bunga-bunga, dan sebagainya yang membuat Anda nyaman dan bahagia.
- Setelah tubuh berada dalam posisi duduk tenang, silangkan kedua telapak tangan di depan dada, di mana ujung jari Anda berada di pundak, sehingga seolah-olah tangan membentuk seperti sayap kupu-kupu.
- Gerakkan bagian sikut dan tangan yang sudah membentuk sayap kupu-kupu tersebut ke depan dan ke belakang, seperti kepakan sayap kupu-kupu. Gerakan mengepakkan sayap tersebut diiringi dengan menarik napas perlahan dan mengembuskannya perlahan pula. Anda dapat melakukan gerakan ini hingga 30 detik, bahkan lebih sampai Anda merasakan ketenangan.
- Selama mengepakkan sayap tersebut, ucapkanlah kalimat positif, misalnya “Aku baik-baik saja, aku pasti bisa, atau terima kasih diriku.” Katakan kalimat positif tersebut secara terus menerus sampai Anda merasakan ada ketenangan.
- Bentuk terapi sederhana ini sangat membantu meredam dan mengusir stres dan perlu dicoba karena sangat mudah diikuti.
- Selama terapi, diharapkan selalu menanamkan perasaan gembira agar membantu merangsang tubuh untuk mengusir semua pikiran yang berpotensi memberatkan serta memicu stres yang terkadang menjadi suatu gangguan mental. Bagaimanapun juga, Anda perlu meminimalisir pikiran negatif yang justru memengaruhi kelancaran penerapan teknik butterfly hug Jadi, berusahalah untuk terus berpikir bahwa Anda baik-baik saja dan pasti mampu menghadapi situasi itu. Yakinlah akan ada pelangi setelah hujan.
- Berhentilah setelah perasaan Anda membaik dan tubuh merasa lebih rileks. Anda bebas melakukannya kembali saat merasakan kecemasan, kebingungan, dan memerlukan motivasi.
Melakukan teknik butterfly hug ini memang sangat direkomendasikan bagi siapapun yang sedang mengalami stres. Kebangkitan dalam diri dapat diperoleh dengan memahami diri sendiri dan menanamkan keyakinan kepada diri sendiri bahwa Anda baik-baik saja dan mampu melewati segala situasi. Berpikir dan berkata positif kepada diri sendiri merupakan suatu upaya yang memotivasi diri agar menjadi lebih kuat kemudian bangkit menghadapi segala persoalan yang ada. Dengan demikian, hati akan tenang dan pikiran akan jernih, sehingga dapat memikirkan solusi bijak agar masalah tidak berlarut-larut juga tidak stres berkepanjangan. Anda juga harus ingat, bahagialah selalu dalam segala situasi agar dapat menghadapi berbagai hal dengan optimal.