Di era globalisasi persaingan menjadi suatu hal pasti apabila seseorang atau negara ingin maju. Di era globalisasi batas negara atau batas teritorial seperti tidak berfungsi bahkan tidak ada, karena kebebasan dan kompetisi ketat antar bangsa dan negara, yang mana berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dan nomor satu untuk menguasai pangsa pasar. Pada suatu kompetisi persaingan global mengharuskan para pemainnya untuk berfikir lebih kreatif, inovatif dan kritis menghadapi segala tantangan. Tentu saja hal yang demikian ini bisa menjadi peluang untuk maju kedepan menguasai pangsa pasar, atau bisa juga malah terseok-seok dan akhirnya kalah saing dengan kompetitor negara lain.
Bangsa yang kokoh yaitu bangsa yang dapat saling bahu membahu membangun serta meningkatkan jiwa baru didalamnya seperti halnya jiwa manusia yang dibangun dengan akal serta moral yang baik maka ia juga akan tetap mempertahankan keimanan di dalamnya. Begitupun sebuah bangsa yang mampu menata tatanan step demi step bagiannya maka bangsa tersebut juga akan membaik sesuai dengan pembangunannya. Terutama perekonomian diatur serta dikelola dengan adil dan bijaksana dan memakai sistem pembangunan ekonomi yang baik juga sistematis akan menghasilkan sebuah rancangan yang akan memuaskan bangsa itu sendiri dan menakjubkan apabila dipandang dari luar bangsa lain.
Tatanan bangsa Indonesia dalam segi pembangunan ekonomi masih sangat kurang tertata, Indonesia masih perlu banyak pengusaha muda yang memiliki skill meskipun itu tidak bidangnya namun ia bisa merealisasikan sebuah usaha yang dapat meningkatkan perekonomian bangsa dan mampu mengurangi permasalahan di Indonesia yaitu kemiskinan dan pemerintah juga tidak hannya bergantung pada pengusaha-pengusaha namun juga harus mampu mengurangi koruptor yang setiap hari menggerogoti bagian tubuh Indonesia yaitu perekonomian didalam bangsanya sendiri. Serta pemuda-pemuda yang memiliki skill pada bidangnya juga sangat membantu mengembangkan tatanan struktur pengembangan ekonomi bangsa Indonesia.
Idealnya, jumlah wirausaha di dalam Negara berkisaran 2% dari jumlah penduduk didalam Negara tersebut sedangkan di Indonesia jumlah wirausahanya baru sekitar 1,56 persen dari penduduk didalamnya, rasio wirausaha di Indonesia lebih rendah apabila dibandingkan dengan Negara lainnya. Angka tersebut msih jauh dari kata ideal. memang benar Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap tahunnya dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun itu hanya terjadi sedikit demi sedikit sehingga peningkatannya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat peningkatan ekonomi yang kokoh dan membangun bangsa yang lebih maju.
Enterpreneurship adalah nilai dari suatu generasi, karena tanpa entrepreneurship maka generasi akan kehilangan esensinya, oleh karena itu perlunya membangun jiwa-jiwa milenial bangsa Indonesia menjadi jiwa-jiwa entrepreneur serta mnggerakkan pendidikan yang dapat membangun skill para milenial saat ini, karena millennial saat ini lebih suka terhadap zona nyaman padahal mereka memiliki bakat terpendam serta skill yang perlu diasah untuk menjadikan para milenial menjadi seorang pengusaha yang dapat membantu memajukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berhamburan oleh entrepreneur muda generasi-generasi bangsa dengan inovasi dan trobosan-trobosan terbaru sehingga dapat mengguncang dunia dengan perubahan pemikiran milenial bangsa Indonesia. Di samping itu, negara Indonesia saat ini dalam masa-masa dimana manusia di usia muda lebih banyak dari pada usia anak dan usia tua. Hal ini adalah kesempatan dan peluang bagi Indonesia dengan adanya bonus demografi itu bisa mengangkat taraf ekonomi negara dengan memainkan peran sentral para pemuda di usia produktif tadi, untuk lebih giat dalam belajar dan berinovasi. Dengan adanya satu peluang tadi, memberi bisa memberikan pijakan yang kuat untuk kekuatan perekonomian di Indonesia dalam persaingan dunia.
Kemudian ada satu pertanyaan yang mengganjal, siapakah yang akan memberikan ilmu untuk menjadi seorang entrepreneur serta memberikan pelatihan pada mereka yang miskin dan tidak memiliki biaya untuk ikut merasakan pendidikan? sehingga mereka memilih kehidupan menjadi sosok seorang yang kriminalitas karena mereka tidak mampu membayar pendidikan bahkan ia juga tidak mampu membiayai hidupnya sendiri dan pada akhirnya ia harus memilih jalan kriminal itu karena kurangnya pengetahuan serta kehidupan yang kurang layak menjadikan milenial harus kandas masa depannya.
Apa yang lebih penting dari masa depan bangsa, lalu apa yang lebih penting masa depan bangsa tanpa generasinya sehingga perlunya regenerasi dalam berbagai bidang yang telah di tentukan diri mereka sendiri, maka dari itu pentingnya peran seorang pemerintah yang amanah dan dapat menyampaikan serta memberikan haknya terhadap orang-orang yang memang berhak mendapatkan kesempatan pendidikan. karena dengan adanya hal tersebut perlu sekali terhadap ikut serta berpartisipasi dan campur tangan dari pemerintah agar dapat membantu dalam hal lapangan dan tunjangan.
Hal ini berbeda dengan bangsa lain yang mana dari kecil anak-anak bangsanya, generasi mudanya telah diajarkan untuk bisa kreatif (intrapersonal skill) dan proaktif. Hal ini dilakukan oleh Negara Jepang dimana bangsa ini telah memberikan pendidikan kewirausahaan sejak dini sehingga secara tidak langsung sejak dini anak-anak jepang sehingga mereka sudah memiliki pondasi kewirausaahan sangat baik dan kuat. Mereka belajar dari keluarga yang bisa menjadi contoh (pilot project) bagi kecerdasan wirausaha. Ada baiknya negara Indonesia bisa mencontoh dan meniru bangsa yang sudah lebih maju mendahului. Tetapi meniru bukan hanya semata-mata meniru secara utuh, tetapi meniru untuk menjadi bahan pijakan atau referensi kepada progres kedepan yang tentunya lebih baik dari negara tadi.
Disamping pembangunan ekonomi yang kuat dengan menggandeng milenial yang berpotensi dalam bilang kewirausahaan menjadi seorang entrepreneur, juga akan memunculkan dampak atau penurunan nilai (degradasi) terhadap sumber daya lingkungan di sekitarnya berbagai bencana dan kerusakan akibat galang kelebihan tangkapan ikan, ikan mati akibat pemupukan berat serta pencemaran dan pengrusakan oleh para manusia seperti penggundulan hutan, banjir, daerah aliran sungai, erosi, kehilangan keragaman biologi, kerusakan yang dicirikan oleh meluasnya padang alanaran air oleh zat-zat kimia yang berbahaya.
Kerusakan akibat sistem ekonomi karena salah arus menyebabkan keragaman yang buruk dan membuat keadaan ekonomi lebih buruk, hal ini merembet kedalam kebijakan pemerintah yang salah arah, terutama berkaitan terhadap distorsi dalam ekonomi pasar, hal ini merembet kepada harga-harga pasar yang salah terhadap produsen dan konsumen.
Dalam kewirausahaan tidak dapat lepas pada kemandirian bangsa karena satu dan lainnya saling timbal balik dan saling mempengaruhi. Sedangkan apabila Negara tersebut dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya, maka tidak akan diragukan serta dapat dipastikan bahwa Negara tersebut adalah Negara yang mandiri dan terutama dari sector ekonominya.
Di negara-negara maju telah melampui batas ideal dari kuantitas pengusaha sehingga Indonesia masih tertinggal jauh dari mereka. Namun globalisasi memberikan tantangan terhadap Indonesia terbuka sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri sekaligus peluang didalamnya. Sehingga bangsa Indonesia memerlukan bantuan dari para pemuda yang mampu bersolaridaritas, teguh integritasnya dan profesional dalam bidang pengabdiaannya. meningkatkan semangat nasionalisme serta memperkokoh karakter bangsa Indonesia menuju bangsa yang makmur, adil dan sejahtera.