Saat ini kebutuhan akan teknologi komputer begitu tinggi. Hal ini mendorong setiap instansi, baik swasta maupun negeri untuk menggunakannya. Dengan memakai teknologi komputer, maka berbagai pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Hal ini tidak dipungkiri, mengingat teknologi komputer mampu menghadirkan banyak kelebihan jika dibanding dengan cara konvensional. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh teknologi komputer yaitu mampu mengolah data secara repetitif, melakukan perhitungan dengan akurat dan cepat serta memproses beberapa pekerjaan dengan tepat dan dalam waktu singkat (Nugraha, 2011).
Penggunaan komputer sangat erat kaitannya dengan pelayanan publik, yang mana komputer digunakan untuk menunjang pelayanan bagi kepentingan masyarakat umum.misalnya untuk membuat e-KTP, akta kelahiran, surat tanah, kartu keluarga dan lain sebagainya. Memang harus diakui bahwa sektor pelayanan public perlu mengalami perkembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jika mengacu pada pendapat nugraha, sektor pelayanan publik umumnya mengalami dua hambatan, yakni dari segi birokrasi dan standar pelayanan publik. Seperti yang kita tahu, pelayanan publi dari berbagai lini mempunyai struktur birokrasi yang sangat panjang rumit. Hal ini membuat proses pengurusan suatu kebutuhan administrasi menjadi memakan waktu yang lama. Sehingga, hal ini memakan banyak waktu, biaya dan tenaga bagi pihak yang bersangkutan karena kurangnya efisiensi. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi yang lebih baik untuk menunjang layanan publik di masyarakat.
Requirement
Menurut Sommerville dalam Nugraha (2011), requirement merupakan spesifikasi dari sesuatu yang perlu diimplementasikan dan deskripsi atas sistem yang seharusnya bekerja. Sommerville juga mengemukakan beberapa macam dari requirement, diantaranya sebagai berikut:
1. User Requirement (kebutuhan pengguna)
Penjelasan terkait layanan yang dihadirkan oleh sistem dan menyangkut batasan-batasan operasionalnya. Penjelasan ini bisa dilengkapi dengan gambar atau diagram, sehingga pemahaman dapat semakin mudah.
2. System Requirement (kebutuhan sistem)
System requirement bisa juga disebut dengan functional specification, merupakan sekumpulan layanan sistem yang menjelaskan tentang data tertentu secara detail dan tepat.
3. Software Design Specification (spesifikasi rancangan perangkat lunak)
Sebuah rancangan yang masih bersifat abstrak dan akan menjadi pondasi bagi implementasi pembangunan perangkat yang lebih detail.
Software requirement atau juga disebut dengan software requirement spesifications (SRS) sangat penting diterapkan untuk pengembangan sistem perangkat lunak. Dengan adanya softaware ini, maka pengguna bisa mengetahui spesifikasi di dalam sistemnya.
Sistem Informasi
Adapun pengertian sistem informasi yaitu gabungan dari orang-orang, software, hardware, jaringan komunikasi, big data, kebijakan dan prosedur menyimpan, temu kembali, mengubah dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi (Marakas & O’Brien dalam Murniati, 2020). Sedangkan menurut Kristanto (2007), sistem informasi merupakan kombinasi antara perangkat lunak, perangkat keras dan perangkat manusia yang berfungsi untuk mengolah data. Dari pendapat kedua ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan perpaduan antara software, hardware dan brainware untuk mengolah suatu data besar untuk tujuan tertentu dalam sebuah organisasi. Sistem informasi mendukung adanya kegiatan manajerial dalam suatu organisasi, sehingga segala transaksi bisa dioperasikan dengan lebih mudah dan praktis.
Mengutip pendapat Nugraha, beberapa kemampuan sistem informasi diantaranya sebagai berikut:
1. Melakukan komputasi numerik yang berkapasitas besar dengan cepat. Memudahkan komunikasi dalam maupun antarorganisasi, sehingga lebih murah dan cepat.
2. Menyimpan informasi dalam jumlah besar dengan space yang kecil, namun mudah diakses
3. Memudahkan pengakses dari berbagai wilayah untuk menjangkau data secara cepat dan tepat.
4. Menyediakan informasi yang mudah dipahami oleh manusia
5. Otomasi dalam proses-proses bisnis yang semula manual menjadi semi-otomatis
6. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
7. Melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan lebih mudah dan murah dibanding jika dikerjakan dengan cara manual
Pelayanan Publik
Pelayanan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan karena semua manusia memerlukan kegiatan pelayanan dari manusia yang lainnya. Menurut moenir (2015), pelayanan adalah suatu fase yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan melalui manusia yang lain. Sementara menurut daryanto dalam saputri (2018), pelayanan adalah proses menghasilkan suatu produk berupa pelayanan dan ditujukan untuk konsumen.
Secara sederhana, penulis menyimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan pelayanan yang bersifat profit atau non profit yang ditujukan untuk masyarakat umum demi memenuhi kebutuhan administrasi tertentu. Pelayanan di lembaga profit umumnya dijalankan oleh pihak swasta, sedangkan pelayanan non profit biasanya dijalankan oleh pemerintah ataupun sektor publik lainnya.
Pelayanan publik merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara publik untuk memenuhi kebutuhan penerima layanan. Kegiatan pelayanan public umumnya mengacu pada aturan atau tata cara tertentu sesuai dengan kebijaksanaan dari masing-masing instansi.
Tidak jarang, para pelaku pelayanan publik menerapkan layanan prima dalam bekerja. Metode pelayanan ini dinilai mampu memberikan kepuasan bagi konsumen terkait kinerja pihak instansi.
Kesimpulan
Setiap instansi, baik yang berorientasi profit maupun non profit perlu menggunakan software requirement dalam membangun sistem informasi untuk menunjang kinerjanya. Dengan memanfaatkan software requirement, kebutuhan masyarakat terkait pelayanan umum bisa dilakukan secara cepat, murah dan praktis.
Selain itu bermanfaat untuk masyarakat yang memerlukan bantuan atau pelayanan, hal ini juga berdampak baik pada pihak instansi. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi dalam bekerja.