BUMDes sebagai Motor Penggerak Ekonomi Desa

BUMDes sebagai Strategi Pemulihan Ekonomi Desa di Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus menurun. Pertumbuhan ekonomi jatuh pada triwulan kedua tahun 2020, yang kemudian berlanjut di triwulan ketiga, sebesar -3,49 persen. Pada awal tahun juga belum ada tanda-tanda ekonomi akan bergerak positif. Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi. Sebagian besar UMKM ini adalah usaha masyarakat yang ada di daerah pedesaan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, menjelaskan bahwa selama ini sektor UMKM menjadi penopang ekonomi nasional. Terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang berkontribusi sebanyak 97 persen terhadap total tenaga kerja. Selain itu UMKM ini juga menyumbang 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Menjadi penting untuk menjaga agar UMKM terus bisa berproduksi dan menjalankan fungsinya sebagai sektor penopang selama masa pandemi.

Sesungguhnya desa punya kemandirian yang luar biasa di masa pandemi. Masyarakat desa memiliki tingkat resiliensi tinggi dalam mempertahankan sistem hidupnya. Hal ini karena ketersediaan sumberdaya alam masih melimpah. Kuncinya adalah pada pemanfaatan sumberdaya tersebut secara optimal. Desa harus didorong untuk melahirkan inovasi–inovasi lokal yang sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.

Pemerintah terus mendorong desa untuk bisa mengenali potensinya sendiri secara partisipatif oleh masyarakat. Salah satu program unggulannya adalah dengan mendorong desa memiliki unit ekonomi yang disebut Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Hampir seluruh desa di Indonesia memiliki unit usaha ini. BUMDES adalah sektor UMKM yang berperan dalam mengembangkan ekonomi desa selama ini.

Selama masa pandemi, BUMDES diberikan stimulus oleh pemerintah. Tujuanya agar unit usaha ini bisa terus berproduksi sebagai pendongkrak ekonomi desa. Biasanya pemerintah desa akan memanfaatkan pemuda untuk mengembangkan usaha ke arah sistem digital. Beberapa BUMDES bisa melakukan digitalisasi, dengan memasarkan produk dan jasanya menggunakan teknologi internet.

Membawa teknologi masuk desa di masa pandemi merupakan solusi untuk meningkatkan perekonomian desa. Selama ini desa masih kekurangan akses, khusunya dalam penggunaan teknologi informasi. Mulai tahun 2020 penganggaran dana desa difokuskan untuk membangun fasilitas peningkatan teknologi informasi. Hal ini dilakukan agar terjadinya akselerasi khusunya dalam bidang perekonomian.

BUMDES bisa dijadikan sebagai garda terdepan dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi. Berbagai BUMDES sudah dinilai berhasil dengan laba bersih ada yang mencapai 6,5 milyar, yaitu BUMDES Tirta Mandiri di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Selain itu banyak sekali BUMDES yang labanya sudah mencapai milyaran. Potensi ini harus dimaksimalkan oleh pemerintah agar perannya bisa lebih optimal lagi.

Menurut data dari Kementerian Pedesaan, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, masih terdapat banyak BUMDes yang belum optimal kinerjanya. Bahkan tercatat sekitar 2.188 unit yang tidak beroperasi, sedangkan 1670 unit beroperasi tapi belum optimal dalam memberikan kontribusinya bagi pembangunan desa. Hal ini disebabkan karena kualitas sumberdaya manusia (SDM) pengelola yang masih kurang.

Kedepannya unit-unit BUMDes yang tidak optimal akan di audit dan didorong kembali agar bisa produktif. Beberapa BUMDes yang dulunya berhasil ada yang melemah selama masa pandemi. Biasanya unit yang mengalami penurunan kinerja adalah BUMDes yang bergerak di sektor pariwisata. Pembatasan sosial menyebabkan sektor pariwisata menjadi menurun.

Upaya revitalisasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah memberikan stimulus dan pelatihan agar BUMDes terus beroperasi. Fokusnya utamanya agar BUMDes ini tidak berhenti beroperasi dan akhirnya gulung tikar.  Seiring dengan keberhasilan vaksinasi COVID-19, akan membuat pembatasan kembali diperlonggar. Hal ini merupakan kabar baik bagi sektor pariwisata untuk bisa bangkit kembali. (Novan)

Keyword: BUMDes, Desa, Peningkatan Ekonomi

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
novanaji

Mahasiswa tingkat akhir Departemen Sains Komunikasi dan Pengengembangan Masyarakat, IPB University. Senang membaca novel sejarah dan sedang belajar dunia kepenulisan.

"growing deep, growing strong"

Artikel: 2

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *