Sebelum kita membaca mengenai topik yang sudah disebutkan diatas, alangkah baiknya jika kita sambil mempelajari kembali definisi dari Banjir dan keterkaitannya dengan ekologi sekitarnya. Yuk simak baik-baik.
DEFINISI BANJIR
Banjir termasuk dalam salah satu gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan kerusakan. Dalam pengertian sederhana banjir adalah luapan air dalam jumlah besar yang menerjang dan menggenangi suatu daerah. peristiwa meluapnya air tersebut masuk ke daerah kawasan pemukiman yang dihuni manusia akibat sungai tidak mampu lagi menampungnya. Suatu daerah tersebut disebut banjir jika air dalam jumlah banyak menutupi sebagian besar daerah yang luas. Sedangkan secara hidrologis, ada dua definisi tentang banjir yaitu setiap aliran yang merusak harta benda, ternak dan tanaman; dan setiap kondisi permukaan atau level air yang melebihi batas normal.
PENYEBAB TERJADINYA BANJIR
Terjadinya banjir dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor Alam
Faktor alam tersebut dapat berupa curah hujan yang tinggi, letak daerah yang lebih rendah dari permukaan laut, dan daerah yang terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dimana jalan keluarnya air yang sempit, serta adanya pasang naik air laut.
Faktor Manusia
Sedangkan Faktor Manusia yang menjadi penyebab banjir yaitu kegiatan penggundulan hutan dan sampah yang dibuang secara sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan saluran air atau sungai tersumbat sehingga menyebabkan terjadinya luapan air. Hutan yang ditebang secara liar dapat memperlancar proses air terjun ke daerah yang lebih rendah karena tanah dan akar yang tidak terlalu kuat untuk meresap air tersebut. Alhasil, daerah yang rendah tersebut tergenang oleh air.
UPAYA PEMERINTAH DALAM MENANGGULANGI BANJIR
Banjir dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Banyak sekali harta benda yang rusak karena terendam dan hanyut terkena arus banjir. Sarana dan Prasarana rusak porak-poranda sehingga tidak bisa digunakan lagi. Bahkan nyawa manusia juga bisa melayang karena diterjang oleh banjir. Pada saat banjir, masyarakat mudah terserang penyakit akibat genangan air yang kotor. Kondisi ini selanjutnya membuat masyarakat dilanda kelaparan karena kekurangan bahan makanan.
Tidak sedikit juga upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi bencana banjir terutama yang sering terdampak bencana banjir. Diantaranya yaitu pembangunan waduk, pemaksimalan drainase dan membangun polder.
Waduk atau reservoir adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat dibangun di lembah sungai pada saat pembangunan sebuah bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensional seperti pembuatan tembok atau menuang beton. Ini dapat membantu dalam pergerakan aliran air agar tetap terkontrol (Wikipedia).
Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan kelebihan air dari satu tempat ke tempat lain, misalnya wadah air, baik yang alamiah maupun buatan. Kelebihan air kemudian dilanjutkan menuju laut, sungai, danau, sumur dan saranan resapan lainnya. Untuk itu, diperlukan sistem drainase yang baik, khususnya di kawasan yang ramai penghuni seperti perumahan maupun perkampungan. Ini sangat berguna dalam memaksimalkan penggunaan air agar tidak mubadzir dan jika tidak digunakan dapat dibuang secara baik-baik yaitu menjaga kebersihan air. Disisi lain dapat mengurangi air yang menggenang.
Dilihat dari cara terbentuknya, drainase terbagi menjadi dua, yakni drainase alam dan drainase buatan. Drainase alam terbentuk akibat gerusan air yang membentuk jalan air permanen seperti sungai. Sementara drainase buatan yaitu saluran atau bangunan khusus yang dibuat oleh manusia. Konstruksinya bisa mirip dengan drainase alami, namun keunggulannya mampu dibentuk menyesuaikan kebutuhan.
Polder adalah sebidang tanah yang rendah, dikelilingi oleh embankment atau timbunan atau tanggul yang membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada kontak dengan air dari daerah luar selain yang dialirkan melalui perangkat manual (Wikipedia).
Cara lain yang bisa kita lakukan untuk mendukung upaya pemerintah yakni melakukan kerja bakti desa untuk membersihkan sampah yang terdapat pada selokan, ataupun sungai, menanam atau menghijaukan kembali tanah atau lahan yang kosong terutama di daerah yang tinggi dan lereng untuk membantu penyerapan air oleh tanah. Sehingga menutup kemungkinan terjadinya banjir yang disertai longsor juga.
Cara yang lebih simple atau mudah lagi yang bisa dilakukan oleh kalangan pelajar yakni dengan mengadakan sosialisasi penyuluhan terhadap banjir, dan adaptasi masyarakat. Menurut para ahli ekologi budaya mendefinisikan bahwa adaptasi merupakan suatu strategi penyesuaian diri yang digunakan manusia selama hidupnya untuk merespon terhadap perubahan-perubahan lingkungan dan sosial (Alland, dkk, dalam Gunawan, B,2008). Adaptasi adalah proses melalui interaksi yang bermanfaat, yang dibangun dan dipelihara antara organisme dan lingkungan (Hardesty, 1977 dalam Gunawan, B, 2008). Penyuluhan tentang adaptasi terhadap lingkungan yang sering terdampak banjir ini dapat menekan angka gangguan mental di Indonesia.
KETERKAITAN BENCANA BANJIR DAN EKONOMI
Semua sektor saling berhubungan. Bencana banjir juga memiliki keterkaitan terhadap sektor ekonomi sangat besar. Banyak masyarakat terdampak banjir yang kehilangan semua harta bendanya sekaligus teehanyut oleh genangan banjir. Banyak warga dalam pengungsian yang sangat membutuhkan bahan makanan terutama untuk keberlangsungan hidupnya.
Disisi lain, pemerintah juga tidak boleh melupakan tujuan awal yaitu anggaran yang difokuskan untuk sektor kesehatan karena pandemi virus covid 19. Disinilah keberadaan titik dilema itu.
Namun, dengan adanya donasi atau bantuan dari berbagai kalangan yang tidak terdampak dapat membantu korban sekaligus pemerintah. Karena, dengan adanya donasi anggaran negara terpenuhi untuk kebutuhan berbagai sektor yang terutama saat ini difokuskan untuk sektor Kesehatan, ekonomi dan bencana.
Bantuan tersebut bisa berupa uang atau barang atau bahan pangan dan lain sebagainya. Sehingga, ketidakseimbangan yang terjadi bisa tertutupi dan kembali normal seperti sedia kala. Walaupun memang memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Maka dari itu, mari kita semua warga Indonesia yang tidak terkena bencana patutlah sangat bersyukur pada Tuhan karena telah dihindarkan daei bencana. Namun, tugas kita ialah membantu saudara sebangsa kita yang kesusahan. Melalui donasi atau bantuan contohnya. Karena walaupun itu sedikit itu sangat berharga bagi mereka.
Ini dapat kita ambil hikmah bahwa kita sebagai manusia hendaknya menjaga alam untuk mencegah terjadinya banjir. Menjaga lingkungan tetap lestari menjadi tugas utama kita semua. Kerusakan alam harus segera dihentikan akibat ulah manusia. Hutan yang gundul harus segera kita hijaukan kembali. Mari kita biasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan para pembaca. Dan semoga juga saudara kita yang tertimpa bencana terutama banjir diberi ketabahan dan keselamatan serta kesabaran, banjir segera cepat surut agar semua bisa kembali normal. Jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan cuci tangan. Semangat.
Sumber:
- Bayu, Aditya., Banjir, diakses pada 9/02/2021.
- Gilang, N. N. G., Upaya Adaptasi dan Penanggulangan Bencana oleh Masyarakat dan Pemerintah Terhadap Banjir Rob di Semarang, Diakses pada 9/02/2021.
- Anonim, Pentingnya Sistem Drainase yang Baik di Kawasan Perumahan, https://citraraya.com/drainase-kawasan-perumahan/, diakses pada 9/02/2021.
- Wikipedia.com
- Gambar: https://pin.it/3HlqA9X