
Dijaman sekarang, tidak sedikit orang yang memiliki hutang. Tentu saja dengan keadaan ini,setiap orang yang memiliki hutang mau tidak mau harus siap untuk mengelola keuangan mereka agar dapat melunasi hutang – hutang yang ada. Jika ditilik lagi, memang hutang merupakan salah satu jalan pintas bagi beberapa orang untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya yang tak tercover oleh kondisi keuangan pada saat itu. Namun, tahukah anda jika kita semakin mengikuti kehendak kita untuk berhutang, maka akan semakin banyak hutang beserta jenisnya yang akan kita miliki. Salah satunya adalah hutang yang bersifat konsumtif, dimana hutang ini umumnya digunakan untuk kebutuhan konsumtif , dari penggunanya yang tentunya tidak akan ada habisnya jika tidak diputuskan untuk berhenti berhutang dan mencoba untuk mengelola hutang yang kita miliki. Pastinya, kita menginginkan hutang – hutang yang kita miliki agar cepat lunas dan tidak menjadi tanggungan dikemudian hari. Berbagai macam cara dapat kita lakukan untuk menuntaskan segala macam perhutangan yang kita miliki, baik sebagai pelaku usaha maupun pribadi.
Menurut Dave Lawrence Ramsey, salah satu penasihat keuangan terkenal di Amerika, dalam situs pribadinya menyatakan bahwa Debt Snowball merupakan salah satu metode pengelolaan hutang yang paling efektif. Metode ini dapat menuntaskan hutang-hutang yang dimiliki dimulai dari hutang yang bernilai rendah hingga yang paling tinggi. Strategi yang digunakan yaitu dengan membayar hutang yang memiliki nilai rendah terlebih dahulu kemudian berangsur-angsur membayar pada hutang bernilai tinggi hingga tidak ada hutang yang tersisa. Metode ini dirancang untuk membantu kita dalam mengelola kondisi keuangan kita agar menjadi lebih baik sehingga dimungkinkan untuk tidak memiliki hutang yang tertanggung lagi. Selain itu, secara tidak langsung memaksa kita untuk tetap memiliki tekad dalam melunasi hutang–hutang yang kita miliki, dan memberi kita “power’ terhadap semua hutang yang kita miliki. Ketika kita telah berhasil melunasi hutang pertama kita, pada saat itu juga kita mendapatkan “power” itu untuk mengendalikan keuangan kuntuk melunasi hutang, bukan hutang yang memiliki “power” dalam mengatur kondisi keuangan kita.
Berikut langkah yang dapat anda lakukan untuk menerapkan metode Debt Snowball dalam financial plan kita, yaitu :
- Menyusun daftar dari hutang yang kita miliki. Sering kali jika kita dihadapkan dengan hutang, terutama dalam jumlah yang tidak sedikit kita akan cenderung merasa bingung untuk memprioritaskan hutang mana yang akan dilunasi terlebih dahulu. Salah satu cara yang tepat untuk melunasinya yaitu dengan menyusun daftar lengkap dari hutang – hutang anda kemudian menyusunnya dimulai dari hutang yang memiliki nominal paling kecil hingga yang paling besar.
- Rencanakan dan lakukan pembayaran pada masing – masing hutang kita – Jika telah selesai menyusun dan mengurutkan hutang – hutang kita, perencanaan pembayaran dapat kita lakukan sebagai langkah selanjutnya. Pada masing – masing hutang yang telah kita susun, anda dapat “berinvestasi” pada setiap hutang kita dimulai dari nominal yang paling kecil hingga yang paling besar.
- Lakukan perencanaan dan pembayaran terus menerus hingga hutang kita terlunaskan semuanya – Lakukan perencanaan dan pembayaran dari hutang – hutang kita dengan mengikuti cara yang sama seperti nomer dua hingga hutang kita bisa terlunaskan. Dengan hutang yang berkurang, bukan berarti kita terhenti untuk mengatur hutang kita.
Jika diilustrasikan dengan menjadi sebuah cerita, penerapan metode Debt Snowball akan menjadi seperti ini :
Ani adalah seorang wanita pekerja, yang memiliki pemasukan tetap 6 juta perbulan. Sekarang, Ani memiliki suami dan satu orang anak yang berusia dua tahun. Suami Ani juga bekerja, dan memiliki penghasilan yang tidak tetap. Setiap bulannya, Ani harus membayar tagihan kredit keluarga kecil mereka, seperti kredit mobil sebanyak 2 juta per dua bulannya, kredit KPR tersisa sebanyak 100 juta. Belum lagi kredit untuk dua motor milik Ani dan suaminya dengan sisa kredit 20 juta. Ani seringkali merasa kesulitan dalam mengatur keuangan dan hutang – hutangnya, bahkan beberapa kredit pun kadang tidak terbayarkan oleh Ani. Jika Ani mengatur semua hutang miliknya dengan metode Debt Snowball, maka yang akan dilakukan Ani, adalah :
- Ani akan menyusun daftar hutang yang dia miliki, dengan mengurutkannya (dari yang nominal terkecil hingga yang terbesar) menjadi : a. Tanggungan kredit mobil per bulan milik keluarganya sebesar : 2 juta ; b. Kredit motor Ani dan suami yang tersisa sebesar : 20 juta ; c. Kredit rumah KPR yang tersisa milik Ani dan keluarganya sebesar : 100 juta. Dengan total pemasukan per bulannya dari gaji Ani sebesar : 6 juta
- Setelah itu Ani akan mengatur pembayaran hutangnya menjadi : a. Ani akan mengalokasikan dua juta dari gajinya untuk membayar kredit mobilnya, sesuai dengan jadwal pembayarannya yang memang setiap bulan dilaksanakan ; b. Ani mengalokasikan satu juta dari gajinya untuk membayar kredit motornya dan suaminya, sehingga diharapkan kredit motornya akan lunas selama dua puluh bulan kedepan. Dengan pengalokasian gaji ini, maka jumlah kredit motor Ani bulan depannya akan berkurang menjadi 19 juta; c. Ani mengalokasikan satu juta dari gajinya untuk berangsur – angsur membayar kredit KPR rumahnya, sehingga diharapkan kredit ini akan lunas hingga 8 tahun kedepan. Sama seperti kredit motornya, dengan pengalokasian gaji ini hutangnya untuk bulan depan akan berkurang menjadi 99 juta.
- Kemudian setelah Ani telah membayarkan tanggungan kreditnya untuk bulan ini, maka pengalokasian gajinya untuk membayarkan hutangnya pada bulan – bulan selanjutnya : a. Tanggungan kredit mobil rutinnya sebesar dua juta rupiah perbulan; b. Mengalokasikan satu juta dari gajinya setiap bulan untuk melunasi kredit motornya dan suaminya; c. Mengalokasikan satu juta dari gainya setiap bulan untuk melunasi kredit KPR rumahnya.
Metode ini memiliki prinsip bahwa ketika melakukan proses pelunasan hutang, tidak hanya bergantung pada perhitungan hutang beserta jumlah yang harus dibayarkan. Namun, dengan mengubah kebiasaan kita untuk mengelola keuangan. Dengan membayar semua hutang secara step by step, hutang dengan nominal yang besar maupun kecil tetap menjadi prioritas kita. Jika dibandingkan dengan memprioritaskan hutang nominal besar, memang pada akhirnya akan lunas namun kita masih akan memiliki hutang dengan nominal kecil dan memungkinkan untuk kita menambah hutang dikemudian hari. Pada saat kita telah berhasil melunasi hutang kita, terutama pada nominal yang kecil kita akan merasa lebih tertantantang ter-tantang untuk melunasi hutang – hutang yang lainnya. Selain itu, timbul perasaan pada diri kita bahwa kita dapat keluar dari semua jeratan hutang tersebut.
Banyak pro dan kontra terkait dengan metode ini, salah satunya beberapa orang berpendapat bahwa dengan mengaplikasikan metode ini menggunakan uang dengan jumlah yang banyak dan waktu yang tidak singkat, terutama metode ini akan menjadi sangat susah diterapkan pada individu yang tidak memiliki penghasilan tetap. Solusinya, metode ini tetap dapat digunakan namun dengan sedikit modifikasi dengan metode lainnya yang bertujuan untuk mengurangi hutang kita. Pada akhirnya, memanajemen hutang – hutang kita akan kembali kepada kekonsistensian ke-konsisten-sian kita akan proses tersebut. Dave Ramsay selalu mengatakan, “permasalahan hutang ini bukan pada nominal atau hutangnya, melainkan pada pelakunya”.