Cara Memprioritaskan Waktu Bagi Mahasiswa Untuk Lebih Produktif

Dalam hidup kita semua memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam. Namun kenapa ada orang yang begitu produktif ada yang bisa menyelesaikan membaca 12  buku dalam sebulan, ada yang bisa menulis 2 buku dalam 1 bulan, bahkan ada orang yang begitu sibuk dengan urusan bisnis namun masih bisa meluangkan waktunya untuk keluarga begitu leluasa. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Benar, semua itu karena disiplin dan komitmen. Sikap tidak disiplin dan belum mau memprioritaskan waktu dengan maksimal, mungkin masih menjadi kendala bagi mahasiswa. Lebih suka santai dan sering menunda pekerjaan menjadi kebiasaan yang masih sulit dihilangkan. Mungkin dari sebagian mahasiswa sudah mampu memprioritaskan waktunya dengan baik, ada juga yang masih dalam tahap rencana. Rencana yang selalu direncanakan belum dijalankan karena kurangnya komitmen dan berbagai kemungkinan lainnya. Kalau kita sadari, bahwasanya waktu itu terus berjalan dan berlalu meninggalkan jejak yang tidak bisa kita ulangi dalam waktu yang sama. Mungkin perlu kesadaran yang lebih mendalam bagi kita yang masih menyepelekan waktu. Berikut ini merupakan beberapa tips memprioritaskan waktu bagi mahasiswa untuk lebih produktif yang mudah dan bisa langsung dipraktekan.

  1. Mulailah merencanakan kegiatan

Ada beberapa tipe mahasiswa saat kuliah. Ada yang kuliah pulang–kuliah pulang atau kupu-kupu, ada juga mahasiswa kura–kura, kuliah rapat kuliah rapat, juga ada mahasiswa kuda kuda, kuliah dagang kuliah dagang. Nah, kita perlu bercermin pada diri sendiri kita termasuk kategori yang mana. Andaikan kita banyak beraktivitas dilingkungan kampus sebagai aktivis maka kita harus lebih momfokuskan selain akademik juga pada organisasi. Maka perencanaan kegiatan harus kita sesuaikan dengan kebutuhan kita. Meskipun ada mahasiswa yang kuliah pulang – kuliah pulang harusnya tetap berusaha untuk selalu mengupgrade diri dan skill dengan kegiatan yang bermanfaat lainnya. Jadi setiap pribadi masing – masing memiliki post waktu yang berbeda – beda, karena memang kesibukan dan kebutuhan serta keinginan yang ingin dicapai setiap orang juga tidak sama.

  1. Atur jadwal untuk belajar

Bagaimanapun kesibukan kita, bahkan menjadi seorang aktivis kampus sekalipun, belajar akademik merupakan prioritas utama seorang mahasiswa. Meskipun terkadang ada yang melakukan rapat sampai pagi, atau ada yang sibuk berdagang sampai lupa mandi, merupakan bagian dari proses dan perjuangan. Namun harus dipahami, kalau belajar juga merupakan suatu yang penting yang harus dijalani dan segera mungkin diselesaikan. Memang sebenarnya banyak banget ruang kegiatan yang bisa dimaksimalkan oleh seorang mahasiswa untuk berkarya. Tapi lebih bijak jika kita mampu menyikapi kegiatan yang ada. Keuntungan ikut organisasi yaitu akan menumbuhkan soft skill kita. Soft skill ini akan membantu kita nanti pada saat sudah lulus dari kuliah.

  1. Siapkan sub jadwal yang lebih fleksibel

Sub jadwal merupakan jadwal antisipasi. Orang sukses adalah orang yang antisipasi. Antisipasi disini dimaknai mempersiapkan segala hal yang mungkin suatu saat terjadi diluar dari dugaan kita. Banyak sekali dikehidupan mahasiswa terjadi seperti ini, seperti jadwal rapat yang ditunda padahal kita sudah mempersiapkan jadwal khusus. Hal demikian bisa kita sikapi, dengan menggantinya untuk membaca buku atau berdiskusi tentang suatu hal yang bermanfaat dengan teman kampus sebagai pengganti rapat dihari tersebut. Untuk menghindari waktu kita yang terbuang sia–sia jauh lebih baik kalau kita menyiapkan sub jadwal. Tujuan utama dari sub jadwal apabila ada space waktu yang kosong kita bisa mengalihkan waktu tersebut untuk kegiatan yang lain. Dengan begitu, produktifitas kita sehari–hari dapat terjaga.

  1. Tidak menunda–nunda

Kebiasaan yang masih sulit dihindari adalah menunda–menunda. Perbuatan tersebut seakan sudah melekat kuat bagi seorang pemalas. Kalau kita analisa, seorang pemalas itu sesungguhnya melalaikan nikmat tuhan yang telah diberikan kepada kita. Bagaimana tidak? Kesempatan luar biasa dengan diberikannya waktu tentunya harus kita sadari benar bahwasanya itu adalah karunia. Menunda–nunda adalah perbuatan tercela yang harus segera kita tinggalkan. Kalau kita orang yang bijak pastinya akan tahu bahwa menunda pekerjaan atau menunda lainnya adalah sebuah perbuatan dosa. Sebenarnya kita harus keras dan disiplin kepada diri sendiri. Karena jika tidak kita sendiri yang akan merugi dikemudian hari.

  1. Mulai belajar konsisten dengan kegiatan tertentu

Sediakan waktu khusus bagi diri kita untuk fokus dalam menekuni suatu bidang yang ingin kita kuasai. Mahasiwa yang memiliki skill tertentu menjadikan nilai tambah bagi portofolio masing–masing individu. Dengan senantiasa konsisten belajar bidang yang diminati maka akan cepat lebih menguasai dan menjadi ahli. Karena untuk menjadi seorang yang ahli kita membutuhkan jam terbang yang tidak sebentar. Menjadi seorang ahli berarti dari segi ilmu dan pengalaman sangat bisa diuji. Kecakapan skill hingga daya berpikir sangat mendukung.

  1. Memaksimalkan sisa waktu luang

Waktu luang perlu disediakan untuk bisa jadi waktu yang tepat untuk evaluasi. Sejenak merenung tentang kehidupan terutama apa yang telah dijalani pada hari tersebut. Sering tanyakan pada diri sendiri, sudahkah yang aku jalani hari ini lebih baik dari kemarin? Atau pertanyaan lain yang semakin membantu menumbuhkan diri guna meningkatkan kualitas diri. Setelah melakukan kegiatan yang terjadwal sisa waktu luang harus dimanfaatkan dengan baik. berapapun sisa waktu luang, harus kita hargai  dengan konsisten tetap menjadi pribadi yang produktif.

  1. Berikan waktu untuk refreshing

Terkadang kita juga memerlukan waktu khusus dimana kita bisa mengkondisikan tubuh kita agar tetap bergairah dalam menjalani kehidupan. Dengan refreshing tentunya bisa jadi menambah semangat bagi diri karena menjadi momen reward bagi diri sendiri karena sudah mau untuk berdisiplin. Semisal dengan main bersama teman atau hanya sekedar nongkrong di kafe bercerita hal–hal remeh, bisa jadi itu menjadi energi baru bagi kita. Dengan adanya penghargaan menyediakan waktu luang bagi diri sendiri mungkin bisa jadi alternatif untuk semakin memacu segera mungkin menyelesaikan pekerjaan atau hal lain yang bisa dipercepat. Karena diri kita secara tidak langsung terobsesi untuk segera mendapatkan waktu luang tersebut untuk refreshing. Semakin cepat selesai alokasi waktu refreshing bisa saja lebih banyak.

Mahasiswa yang mampu mengelola hidupnya dengan baik yaitu yang mampu memprioritaskan waktu dengan baik. Kemungkinan dia berhasil sangat besar disbanding orang yang tidak mau mengelola dirinya. Kok bisa? Jadi begini, mahasiswa yang memprioritaskan waktunya dengan baik maka dia secara tidak langsung terbiasa dengan sistem dan control. Sistem yang direncanakan, dipersiapkan, dan dijalankan dengan baik maka akan menghasilkan output yang mengarah pada goals. Goals yang ditetapkan dan diperinci lalu diperkecil skalanya dalam berproses maka dia sedang mengarah pada kesuksesan. Sedangkan control ini berfungsi untuk bisa semakin meningkatkan kapabilitas dan kualitas individu. Hari demi hari dilewati dengan semakin baik karena senantiasa memperbaiki kesalahan dengan mengontrol diri dan memperioritaskan waktunya semakin berkualitas. Oleh karena itu, jika seseorang dalam memprioritaskan waktunya baik dan berkualitas maka secara tidak langsung individu tersebut sedang berproses dalam membangun kesuksesan di masa depan. Andaikan para teman–teman mahasiswa melakukan hal demikian, generasi bangsa kita akan mencapai pada titik pengharapan terbesar yaitu generasi emas Indonesia.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
BAYU AJI SETIAWAN

Seorang pembelajar dan pengembala kehidupan yang suka menulis

Artikel: 4

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *