Luar angkasa itu sangat luas, dipenuhi dengan hal-hal aneh dan menakjubkan. Beberapa hal menakjubkan itu lebih menarik dibandingkan menonton serial sci-fi kesayangan. Banyak dari kita yang sudah mengetahui tentang hal menakjubkan tersebut, tapi juga ada kemungkinan bahwa kita masih belum mengetahui sesuatu hal menakjubkan lainnya terkait alam semesta.
Berikut ini, ada beberapa fakta tentang astronomi yang paling menarik dan menakjubkan. Apakah kamu sudah tahu diantaranya?
a. Bulan Berbentuk Lemon
Hm, ketika membaca judul tersebut kamu pasti mengernyitkan dahi dan tidak percaya. Tidak apa, karena dari awal kita belajar tentang Tata Surya atau planet di sekolah, para guru bidang Ilmu Pengetahuan memberitahu kita bahwa semua planet termasuk Bulan dan Matahari berbentuk bulat sempurna, begitupun dengan banyaknya artikel yang pernah kamu baca.
Mari ku beri tahu, alasan bulan memiliki bentuk seperti buah lemon, dan bukan bulat sempurna. Pada saat malam hari, ketika Bulan bersinar dan menampilkan dirinya dengan tubuh penuh, kita langsung beranggapan kalau Bulan benar berbentuk bulat sempurna. Namun faktanya, Bulan itu berbentuk seperti lemon, dengan kutub pipih dan tonjolannya berada di sisi dekat dan jauh dari sekitar ekuatornya.
Para ilmuan yang berasal dari University California, Santa Cruz, AS, juga mendukung pernyataan ini dengan mengatakan bahwa Bulan berbentuk seperti buah lemon karena melakukan pergeseran bentuk ketika sebagian wilayah Bulan berisi cairan, dan berada di dalam kerak bebatuan yang tipis, sehingga menciptakan sebuah ‘satelit’ berbentuk lemon.
b. Berada di Merkurius Sehari Berlangsung Dua Kali Lebih Lama dari Setahun
Planet yang terdekat dengan Matahari, menjadikan Merkuris planet terpanas kedua setelah Matahari. Bentuk permukaan Merkurius juga terlihat mirip dengan Bulan. Selain kedua fakta itu, ternyata jika kita pergi ke Merkurius selama sehari dan ketika kembali ke bumi itu berarti kita pergi selama setahun, lho. Kok bisa, ya?
Secara teknis, Merkurius memiliki periode orbit 88 hari, yang berarti 88 hari tersebut adalah satu tahun di Bumi. Jika kita hitung satu hari ketika berada di Merkurius berlangsung selama 56 hari, yang artinya Merkurius memiliki keterlambatan rotasi.
Karena orbit Merkurius yang sangat eksentrik dan sejajar dengan Matahari, lamanya waktu dihitung dari Matahari terbit hingga Matahari terbit kembali. Hal ini dikenal sebagai ‘hari Matahari’, di mana ini menjadikan 176 hari di Bumi, dan dua tahun lebih lama dari tahun Mercuria.
c. Bisa Bertahan Ketika Pakaian Antariksa Bocor
Ketika kamu pergi ke luar angkasa, kamu harus memakai baju antariksa dan bukannya pakaian yang biasa kamu kenakan, hal ini dilakukan untuk keamanan. Namun, bagaimana jika baju antariksamu bocor? Tapi memangnya baju antariksa bisa bocor, ya?
Baju antariksa tentunya bisa bocor, namun untuk penyebabnya terkadang tidak pasti. Seperti yang pernah terjadi pada astronot yang bernama Luca Parmitano ketika sedang melakukan aktivitas spacewalk di ISS, di mana peristiwa tersebut hampir merenggut nyawa Luca. Helm Luca tiba-tiba saja bocor, dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pastinya.
Jika kamu pernah menonton film seperti Total Recall, di mana tokohnya mengalami ledakan instan dan pakaian antariksa yang mengembang dengan cepat, kamu dapat bertahan beberapa menit. Setelah itu, kamu akan kehilangan kesadaran namun tetap bertahan, tapi ketika kamu sudah kehabisan oksigen maka nyawamu terenggut.
d. Semburan Sinar Gamma Dapat Melepaskan Banyak Energi Dalam 10 detik Daripada Matahari
Tidak ada apapun di alam semesta ini yang menyaingi kekuatan yang dilepaskan sinar gamma ketika mengalami ledakan, kilatan singkat namun namun sangat intens dari radiasi berenergi tinggi. Ada banyak GRB (Sinar Gamma): beberapa diperkirakan terbentuk saat bintang masif meledak; yang lain ketika dua bintang neutron bergabung bersama.
e. Terdapat Bintang yang Tidak Akan Pernah Bisa kita Lihat
Sejak terjadinya big bang, sebagian besar objek di ruang angkasa telah berpindah satu sama lain. Faktanya, ekspansi kosmik sebenarnya semakin cepat. Hal ini menjadikan wilayah ruang angkasa semakin menjauh satu sama lain dengan kecepatan yang terus meningkat, populasi bintang pertama yang terbentuk di alam semesta sekarang terlalu jauh untuk kita memata-matai mereka – bahkan menggunakan teleskop terbaik saat ini atau di masa depan.
Namun harapan untuk melihat bintang tersebut tidak hilang begitu saja, kita dapat menemukan mereka secara tidak langsung melalui semburan radiasi energik yang mereka pancarkan hingga di akhir hidup mereka.
f. Lubang Hitam Memiliki Kebalikan Teoretis yang Dikenal Dengan Lubang Putih
Lubang hitam yang kita kenal memiliki nafsu makan yang rakus, hal ini membuat ia memiliki pengaruh yang kuat sehingga cahayapun tidak bisa lepas dari gravitasi mereka. Tetapi mereka memiliki kebalikan teoretis-lubang putih.
Lubang putih secara efektif berkebalikan dari lubang hitam, ia memuntahkan cahaya dan materi alih-alih menjebaknya seperti yang dilakukan saudara mereka. Sejauh ini, mereka hanyalah objek hipotetis; saat ini astronom sedang merenungkan bagaimana mereka bisa terbentuk.
g. Jika Medang Magnet Jupiter Terlihat, ia Akan Tampak Seperti Bulan di Langit Malam
Pernahkah kalian membayangkan kalau Jupiter adalah Bulan? Hm, sepertinya akan menakjubkan ketika kita melihatnya.
Hal ini terjadi, karena angin Matahari lebih lambat dan kurang padat di Jupiter daripada di Bumi, yang menyebabkan magnetosfer Jupiter sangat besar. Magnetosfer ini terbentuk oleh partikel bermuatan angin yang mengalir dari Matahari kita. Magnetosfer terbesar di Tata Surya kita mengelilingi Jupiter, sehingga dapat menampung tubuh seukuran Matahari, dan jika terlihat, akan lebih besar dari Bulan di langit malam kita; pencapaian yang cukup baik mengingat jaraknya 1.500 kali lebih jauh.
h. Neptunus Baru Menyelesaikan Satu Orbit Mengelilingi Matahari Sejak Penemuannya
Planet terbesar keempat dengan warna cantik ini, ternyata membutuhkan waktu 165 tahun untuk menyelesaikan satu orbit penuh mengeliling Matahari, lho.
Para astronom yang meneliti planet ini mengatakan, sejak ditemukan pada tahun 1846, Neptunus baru saja menyelesaikan orbit pasca-penemuan penuh pertamanya pada tahun 2011.
i. Planet Dapat Mengembara di Luar Angkasa Tanpa Bintang Induk
Banyak dari kita yang memiliki pikiran bahwa semua planet yang ada di Tata Surya semua memiliki induk. Namun faktanya, tidak semua planet terbentuk dan berada di sekitar bintang; para astronom memperkirakan bahwa mungkin ada lebih dari 200 miliar planet yang mengambang bebas dan melayang di galaksi kita.
Menurut sebagian orang mungkin ini benar, planet lain mungkin saja telah terbentuk sepenuhnya secara independen dari piringan akresi, alih-alih terbentuk dari runtuhnya awan kecil dan dingin yang dikenal sebagai
j. Matahari Kehilangan Satu Miliar Partikel per Detik
Partikel di atmosfer bagian atas Matahari sangat panas dan energik, sehingga melaju ke luar angkasa sebagai bagian dari angin matahari. Di mana membuat Matahari melepaskan 1,3 triliun partikel setiap detik, yang setara dengan kira-kira satu miliar kilogram materi per detik, atau satu bumi setiap 185 juta tahun.
k. Hari di Bumi Semakin Lama, dan Bulan Mulai Menjauh
Hari-hari di bumi semakin lama, karena planet kita membutuhkan waktu sedikit lambat untuk menyelesaikan satu revolusi penuh pada porosnya.
Namun, perubahan itu sangat kecil. Setiap abad, Bumi melambat 1/500 detik;1.00 tahun dari sekarang, satu hari akan menjadi 2/100 detik lebih lama dari hari ini. Di mana hal ini membuat Bulan menjauh, hal ini bisa terjadi, karena ketika dua benda berinteraksi melalui gravitasi, tarikan ini akan menyebabkan bumi kehilangan energi sementara Bulan memperoleh energi.
Karena dorongan energi ini, Bulan akan perlahan berputar ke luar, dan menjauh dari Bumi sejauh 3,8/tahun.
l. Sejumlah Air Ditemukan di Luar Angkasa
Lautan Bumi mungkin tidak seunik dan semenakjubkan itu, tiga Bulan di Jupiter dan dua Bulan Saturnus diperkirakan memiliki lautan bawah air.
Laut di wilayah Eropa mungkin mengandung lebih dari dua kali volume air yang ditemukan di Bumi. Namun, air yang paling banyak ditemukan mengelilingi lubang hitam sekitar 12 miliar tahun cahaya. Wilayah ini mengandung uap air dalam jumlah yang sangat besar, setara dengan 140 triliun kali volume air di lautan Bumi.
Kedua planet tersebut memang memiliki air, namun bukan berarti bisa di tempati oleh makhluk hidup.
Beberapa fakta yang telah dijabarkan tentunya sudah diteliti lebih dulu oleh para ilmuan/astronom, namun kita juga bisa menyangkal fakta-fakta tersebut jika tidak sesuai dengan apa yang pernah kita pelajari, atau percayai. Semua tergantung pada keputusan kita, mempercayainya atau menganggap fakta tersebut sesuatu yang tidak masuk akal.