Banyak saintis yang melakukan penelitian terkait planet yang kita tinggali saat ini, mereka menemukan banyak sekali keunikan di dalamnya. Ada dari mereka yang berasumsi, jika planet yang kita tinggali saat ini memiliki persamaan dengan planet lain pada umumnya, hal ini diungkapkan oleh peneliti dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) terkait studi baru mereka tentang bintang katai putih.
Hal ini didukung dengan jurnal science yang terbit pada 18 Oktober 2019, yang menunjukkan adanya planet berbatu dengan geokimia mirip bumi.
Betapa Uniknya Bumi?
Ada 8 buah planet di alam semesta, termasuk Bumi. Namun pernahkah kalian terpikirkan jika Bumi ini hanya planet asing, sementara kita tinggal di Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, atau Neptunus?
Jika kita tinggal di Merkurius atau Venus, kita akan merasakan panas yang tidak terkira, sedangkan di planet lainnya? Hm, sepertinya kita memang tidak akan bisa untuk tinggal di sana, terkecuali Mars dan Bumi. Para ilmuan sudah meneliti sejak lama terkait planet Mars, mereka memiliki asumsi jika Mars adalah planet kedua setelah Bumi yang bisa ditinggali oleh makhluk hidup.
Namun menurut penulis buku astronomi yang berjudul “Rare Earth” (Springer, 2003), Don Brownlee. Mars memang bisa dijadikan planet Bumi kedua, namun ketika kita sudah sampai di sana, kita tidak akan merasa bahagia.
Inilah yang menjadikan Bumi tetap layak untuk ditinggali manusia karena adanya air, lempeng tektonik, dan atmosfer yang melindungi dari sinar matahari. Tanpa adanya fitur tersebut, tidak ada planet lain yang bisa diharapkan menjadi tempat tinggal kedua setelah Bumi.
Water World
Syarat planet untuk dapat ditinggali makhluk hidup adalah, air. Hal ini yang paling utama jika ingin melangsungkan kehidupan, dan merupakan suatu fitur ideal yang hanya dimiliki Bumi, walaupun kini kita mendengar kabar bahwa telah ditemukan air di Mars. Namun belum tentu air tersebut dapat membuat makhluk hidup bertahan disana, dan membuat kehidupan.
Geoffrey Marcy yang merupakan seorang astronom dari University of California, Berkeley, ikut mendukung pernyataan bahwa Bumi adalah tempat yang layak karena terdapatnya air, dan tidak yakin ada planet lain yang bisa menghasilkan air secara terus-menerus secara alami.
Bulan
Hadirnya satelit alami ini, ikut membuat kehidupan di Bumi berlangsung. Bulan dapat menstabilkan rotasi Bumi, mencegah pergerakan kutub yang drastis dan bisa menyebabkan perubahan besar dalam iklim, yang di mana para ilmuan mengatakan, jika hal ini terjadi bisa menyebabkan kerusakan bagi kehidupan yang sedang berkembang atau berevolusi.
Bulan juga dapat menarik pasang laut, yang menjadikannya tempat yang tepat untuk kehidupan awal dalam memulai berevolusi untuk bertahan hidup di darat.
Mungkin saja di planet lain memiliki satelit alam seperti Bulan, namun bukan berarti memiliki fungsi dan manfaat yang sama.
Bumi Tidak Sepenuhnya Istimewa
Dengan berkembangnya teknologi di abad ini, banyak dari mereka yang berlomba-lomba untuk menemukan keberadaan planet lain yang bisa mendukung kehidupan. Pencarian tentang planet lain, membuat para ilmuan memperdebatkan apakah Bumi benar-benar istimewa dan memiliki keunikan seperti yang pernah kita pikirkan.
Alan Boss selaku astrofisikawan bersama dengan ilmuan lain berpikir bahwa beberapa kehidupan ada di planet lain yang tak terhitung jumlahnya di galaksi yang sama, namun mereka belum bisa membuktikannya.
Layak atau tidaknya suatu planet untuk dapat ditinggali, itu semua tergantung pada planet yang ingin kita tinggali, apakah planet tersebut mendukung untuk terjadinya proses kehidupan atau tidak. Namun pada intinya, planet Bumi sampai saat ini masih menjadi tempat yang tepat untuk ditinggali oleh makhluk hidup.