Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) telah menjadi agenda global dalam setiap proses pembangunan.
Dalam rencana induk pengembangan pariwisata nasional tahun 2009-2025 menyebutkan bahwa konsep pembangunan lingkungan hidup secara berkelanjutan menekankan pada 4 (empat) prinsip, yaitu :
1. Layak secara ekonomi (economically viable).
2. Berlanjut secara lingkungan (enviromentaly sustainable).
3. Diterima secara sosial & budaya (socially and culturally acceptable).
4. Memanfaatkan teknologi yang tepat untuk diterapkan (technologically appropriate).
Perkembangan kota merupakan tuntutan yang layak diketahui, status lingkungan hidup perkotaan yang berkelanjutan menjadi dasar penting bagi pengelolaannya secara berkesinambungan. Sehingga nantinya dapat memberikan informasi terkait dengan potensi dan permasalahan lingkungan hidup perkotaan, yang berfungsi sebagai dasar analisa pemerintah, khususnya sektor pengelolaan lingkungan yang terarah dan tepat sasaran, serta memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada masyarakat umum dan stakeholder lainnya.
Selain itu, status lingkungan hidup perkotaan berkelanjutan juga memiliki tingkat urgensitas yang tinggi sebagai dasar dalam menentukan arah pembangunan suatu wilayah perkotaan.
Konsep hubungan sebab-akibat dimana kegiatan manusia memberikan tekanan kepada lingkungan (pressure) dan menyebabkan perubahan pada sumber daya alam serta lingkungan, baik secara kualitas maupun kuantitas (state).
Selanjutnya pemerintah dan masyarakat/stakeholder melakukan reaksi terhadap perubahan ini baik melakukan adaptasi maupun mitigasi melalui berbagai kebijakan, program, maupun kegiatan (societal respons).
Aktivitas manusia yang memanfaatkan sumberdaya alam secara langsung akan menimbulkan tekanan pada lingkungan dan merubah keadaannya.
Manusia kemudian memberikan respons terhadap perubahan tersebut dengan membangun dan mengimplementasikan kebijakan.
Dampak yang ditimbulkan akibat pembangunan yang berkelanjutan
Tujuan dari pembangunan yang berkelanjutan memang sangat bermanfaat, yakni untuk membangun negeri dengan memperbanyak infrastruktur yang ada di dalamnya, meliputi gedung-gedung pencakar langit, pabrik-pabrik, dan industri lainnya.
Namun secara langsung ini akan berdampak pada tercemarnya lingkungan akibat kegiatan tersebut, Kemampuan lingkungan kota dalam mendukung kehidupan makhluk hidup tergantung dari kondisi, aktivitas serta tata kelola yang ada di dalamnya. Permasalahan lingkungan hidup terkhusus di kota antaranya seperti,
1. Pemanasan global.
Pemanasan global yang berdampak bagi kelestarian lingkungan, juga berdampak pada dampak pada aktivitas sosial ekonomi masyarakat hingga gangguan produktifitas pertanian, dan wabah penyakit.
2. Penipisan lapisan ozon.
3. Hujan asam.
4. Proses desertifikasi yang berdampak global.
Proses desertifikasi ini menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap co2 menjadi semakin berkurang.
5. pencemaran limbah b3 (bahan berbahaya dan beracun).
6. Munculnya limbah dan bahan pencemar.
Saat ini masih banyak kita temui limbah-limbah yang dibuang begitu saja, tanpa adanya filter terlebih dahulu, akibatnya pun sumber daya alam yang lainnya dapat tercemar.
7. Ekosistem lingkungan menjadi terganggu.
Sebenarnya dampak negatif atau pun positif dari perindustrian dapat dimanimalisir, jika ekosistem masih berjalan seperti sediakala, namun sekarang ini rantai ekosistem di alam telah terpecah.
8. Tanah dan pepohonan tidak berfungsi seutuhnya.
Mungkin sebagian dari kita tidak menyadari bahwa fungsi tanah dan pepohonan sangatlah besar, yaitu memproses air hujan yang turun, dan mengubahnya menjadi air yang dapat anda minum dan manfaatkan sehari-hari.
Fungsi lain yang tidak kalah besar adalah mengunci air, jika air hujan yang turun dalam jumlah besar, tentu akan dibutuhkan pepohonan dan tanaman yang sangat banyak agar dapat menguncinya.
9. Bencana alam.
Jika keadaan alam sudah tidak lagi seimbang, tentu akan terjadi gejolak bukan? Itulah sebabnya mengapa sering kita temui berbagai bencana alam terjadi di perkotaan.
Solusi dalam menjaga keseimbangan alam.
Pembangunan berkelanjutan yang berupa infrastruktur, sangatlah membantu negeri ini, beberapa upaya dibawah ini mungkin dapat membantu dalam mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadikannya seimbang kembali,
1. Gerakan menanam.
Kelihatannya hal ini sepele, namun jika anda melihat negara-negara tetangga seperti jepang, australia, belanda, dan beberapa negara eropa lainnya, ternyata mereka menerapkan hal ini, terkhusus pada daerah perkotaan seperti ibu kota.
2. Gerakan tabur bunga.
Mengapa bunga? Karena bunga dapat menimbulkan rasa bahagia pada orang yang melihatnya, gerakan tabur bunga ini dapat dilakukan dengan menyebar pot-pot bunga di sepanjang jalan kota, dan di sudut-sudut kota.
3. Membuat propaganda peghijauan.
Jika para pemegang wewenang tidak dapat melakukannya, maka ada satu cara yang sagat efektif, yaitu dengan membuka peluang selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin melakukan penghijauan, dan pemegang kekuasaan hanya tinggal menandatangani proposal biaya yang diajukan, hal ini pun ternyata juga telah di terapkan pada negara maju seperti amerika dan belanda.
4. Menumbuhkan kesadaran pada setiap pribadi.
Jika satu sampah saja dapat mengurai pencemaan, maka gerakan pungut sampah pada semua golongan masyarakat tentu akan sangat membantu. Menumbuhkan kesadaran memang tidaklah mudah, salah satu cara yang paling mudah adalah dengan didikan sejak dini. Tanamkan pada anak akan kepedulian terhadap lingkungan hidup.