Beberapa minggu yang lalu ini sempat viral pemberitaan tanah air oleh isu promosi saham suatu perusahaan yang dilakukan oleh artis papan atas di tanah air melalui channel youtube pribadinya. Melalui vlognya, Ia bercerita bahwa ia merekomendasikan suatu saham tertentu karena menurutnya saham tersebut memberikan keuntungan yang berlipat dan dalam waktu yang cepat. Namun aktivitas ini kemudian disikapi secara persuasif oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) dan BEI pun memberikan peringatan kepada para publik figur tersebut karena video yang diunggahnya tersebut dianggap berbahaya apabila diterima secara mentah oleh masyarakat luas.
Video vlog ini viral karena saat ini pembelian saham tengah marak di kalangan anak muda. Di saat kondisi ekonomi sedang anjlok dan sulitnya mendapatkan pekerjaan akibat adanya pandemi, aktivitas pasar saham ini dianggap menjadi alternatif pendapatan yang cukup menggiurkan. Para pengguna yang terbilang sukses mendapatkan keuntungan dari saham, atau yang dikenal dengan istilah ‘cuan’, berbondong-bondong memamerkan kesuksesan cuan mereka di media sosial di mana pengguna media sosial didominasi oleh anak muda. Hal ini lah yang kemudian menarik minat para kaum muda untuk ikut berinvestasi saham di pasar modal. Saat ini sudah para kaum muda sudah cukup melek untuk mengetahui pentingnya berinvestasi. Salah satu alasannya adalah untuk melawan inflasi yang semakin hari semakin meninggi.
Menurut Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Hasan Fawzi, terdapat kenaikan aktivitas pasar modal saham mengalami kenaikan di setiap tahunnya. BEI mencatat adanya pertumbuhan investor muda sebesar 116,16 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketertarikan masyarakat terhadap investasi saham. Kini tak hanya dilakukan oleh orang-orang yang berpengalaman, banyak anak muda pun yang sudah mulai belajar bahkan lebih ahli menjajal bidang ini.
Oleh sebab itu menurut Hasan, para publik figur perlu berhati-hati dalam menyampaikan informasi mengenai aktivitas investasi saham kepada para pengikutnya. Para publik figur ini memiliki basis pengikut yang sangat besar dan berasal dari berbagai lapisan masyarakat luas. Dikhawatirkan apabila informasi yang disampaikan setengah-setengah, dapat terjadi misinformasi dan masyarakat mengalami kekecewaan bila saham yang direkomendasikan mengalami kerugian. Menurut Hasan, kita dapat mempelajari dan menerima rekomendasi saham dari siapapun, namun tanggung jawab dalam pengambilan keputusan pembelian saham haruslah dari diri sendiri. Harus dipahami bahwa aktivitas saham sangatlah fluktuatif, sehingga walaupun dapat memberikan keuntungan yang tinggi namun itu juga disertai dengan resiko yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, saat ini pihak BEI bekerja sama dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan, akan berkoordinasi mengarahkan serta membekali para publik figur agar dapat dibekali dengan pengetahuan mengenai pasar modal saham. BEI menekankan adanya tanggung jawab moril untuk menyampaikan informasi yang baik benar, dan jangan sampai nantinya menimbulkan kerugian pada pengikutnya.
Walaupun tinggi resiko, sesungguhnya saham masih menjadi pilihan terbaik dalam berinvestasi, asalkan dikelola dengan benar. Selain saham, masih ada beberapa opsi investasi yang dapat dijadikan pilihan oleh kaum muda diantara lain reksadana, obligasi, deposito, emas, dan properti. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri sehingga kita perlu mempelajari dengan baik opsi yang akan kita pilih sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Di zaman modern seperti saat ini dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi, keterbukaan informasi sangat mudah didapatkan. Oleh sebab itu, kini belajar saham bisa lebih mudah dan dapat diakses darimana saja. Pun kini sudah tersedia banyak sekali aplikasi saham yang dapat digunakan melalui telepon genggam, sehingga informasi terkini mengenai saham dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Berbeda dengan zaman dahulu dimana akses informasi saham hanya bisa diakses melalui surat, telepon, atau faksimile sehingga dianggap cukup merepotkan oleh beberapa orang.
Berikut beberapa tips untuk para kaum milenial dalam memilih investasi yang tepat.
1. Tentukan tujuan berinvestasi
Sebelum kita memutuskan untuk menginvestasikan dana yang kita miliki, ada baiknya kita tentukan terlebih dahulu tujuan berinvestasi kita. Apakah untuk simpanan sebagai dana pensiun nanti, atau sebagai tambahan dana untuk keperluan kita di masa mendatang, misalnya untuk dana pernikahan atau dana sekolah anak, dan lain-lain. Dengan begitu, kita dapat menentukan jangka waktu yang dapat digunakan untuk menginvestasikan dana yang kita miliki, sehingga memudahkan kita dalam memilih produk investasi yang tepat.
2. Perhatikan resiko pada produk investasi
Bila dikelola dengan baik, masing-masing produk investasi memberikan keuntungan yang menggiurkan, namun masing-masingnya juga memiliki resiko tersendiri. Oleh sebab itu, perlu untuk diperhatikan resiko yang mungkin akan dialami dalam membeli produk investasi tersebut. Investasi saham memang dapat memberikan keuntungan yang tinggi, namun tentunya bila tidak dikelola dengan baik bukan tidak mungkin akan mendapatkan harga yang menurun sehingga mendapatkan kerugian.
3. Terus belajar dan belajar
Jangan cepat berpuas diri dan menganggap diri sudah sukses apabila sudah dapat memperoleh keuntungan sekali. Tanamkan pemahaman pada diri sendiri bahwa diri kita selalu kurang sehingga akan muncul kemauan untuk terus belajar. Pergerakan aktivitas investasi terutama dalam pasar saham sangatlah fluktuatif dan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, sehingga banyak aspek yang harus kita pelajari setiap saat. Jangan malu untuk mulai belajar, jangan sampai nantinya kita merugi.
Apapun jenis investasi yang nantinya kita pilih, adalah pilihan yang baik untuk kita. Yang terpenting jangan sampai tidak memulai untuk berinvestasi, mengingat pentingnya investasi untuk kondisi finansial di masa depan yang lebih baik. Semoga beberapa tips diatas dapat membantu Anda untuk memperoleh cuan, ya!