ilustrasi birokrasi

Tidak Ada yang Tahu Kapan Pandemi Selesai, Saatnya Lakukan Digitalisasi di Semua Bidang Lebih Cepat!

Pandemi Covid-19 membuat kehidupan banyak orang berubah 180 derajat. Banyak bisnis yang tutup karena tidak bisa beradaptasi secara cepat. Dengan kondisi seperti ini, mau tidak mau kita harus mempercepat digitalisasi.

Di masa pandemi seperti sekarang ini, kita tentu sering mendengar cerita teman atau dari media sosial mengenai pekerja yang dipaksa pergi ke kantor untuk bekerja.

Di beberapa bidang, memang tidak bisa dipaksakan untuk bekerja secara online, semisal yang berhubungan dengan pelayanan publik.

Namun, selama pekerjaan tersebut bisa dikerjakan secara online, tentu akan lebih baik jika pekerja tersebut mengerjakannya secara remote atau dari jarak jauh.

Permasalahannya adalah banyak perusahaan atau instansi tidak siap untuk melakukan digitalisasi secara menyeluruh karena belum menyiapkan sistem yang baik.

Padahal, berkaca pada pandemi seperti sekarang, digitalisasi merupakan hal penting untuk keberlanjutan bisnis.

Jadi, mau tidak mau pandemi memaksa kita melakukan digitalisasi dalam semua bidang lebih cepat.

Digitalisasi Dunia Bisnis

digitalisasi dalam dunia bisnis
sumber: Freepik.com/pressfoto

Setelah lebih dari satu tahun mengalami pandemi, bisnis seperti apakah yang dapat bertahan di tengah pandemi seperti sekarang?

Jawabannya adalah bisnis yang dapat memanfaatkan teknologi.

Mari kita ambil contoh kecilnya, yaitu bisnis makanan.

Sejak pandemi, banyak restoran sepi dan beberapa di antaranya bahkan tutup.

Namun, bisnis kuliner online semakin merajarela karena semua orang memesan makanan dari rumah.

Cukup membuka aplikasi ojek online, kita sudah bisa memesan makanan secara cepat dari rumah.

Tentu kondisi serupa tidak hanya terjadi pada bisnis makanan

Barang-barang kebutuhan lainnya, semisal furnitur, alat elektronik, hingga pernak-pernik pun dipesan secara online.

Hal yang sama pun terjadi pada bisnis skala besar.

Misalnya, bisnis properti yang dihajar habis-habisan di tahun 2020.

Salah satu cara pengembang mengurangi kerugian adalah bekerja sama dengan beberapa marketplace properti untuk memasarkan produk mereka.

Lalu, banyak perusahaan event organizer menggelar event secara online.

Meski hasilnya tidak seoptimal acara offline, setidaknya dapur para karyawannya tetap mengebul

Sebagai contoh, perusahaan yang berkecimpung menggelar event-event komedi, semisal Comika atau Majelis Lucu Indonesia, telah beberapa kali sukses menggelar pertunjukan secara online.

Saat pertama kali menggelar pertunjukan online, tentu muncul sejumlah keraguan, mulai dari reaksi tawa yang berisiko delay, kemungkinan dibajak, dan lain-lain.

Namun hal ini harus dilakukan dan dicoba agar bisnis tidak mati.

Selain itu, untuk menjalankan event ini, tentu mereka harus menyiapkan sistem dan perangkat khusus.

Perlu tambahan modal besar?

Pasti, tetapi inilah yang harus diiniasi pelaku usaha agar bisnis tetap bertahan.

Masalahnya, beberapa pengusaha terlalu yakin bahwa pandemi akan selesai dalam waktu satu tahun saja.

Padahal, tidak ada satu orang pun yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir, sehingga satu-satunya cara untuk bertahan adalah memutar otak agar bisnis tetap berjalan.

Digitalisasi Sistem Pekerjaan

ilustrasi kerja dari rumah
sumber: Freepik.com/wayhomestudio

Tidak hanya sistem bisnisnya saja yang dijalankan secara digital, sistem kerja di dalam sebuah perusahaan pun harus diubah lebih cepat.

Di era pandemi ini tentu sangat berisiko untuk membiarkan banyak karyawan bekerja dalam satu ruang bersama-sama.

Maka dari itu, manajemen perusahaan harus merespon dengan cara membuat sistem bekerja yang baru.

Sistem digital harus dibuat sebaik mungkin agar pegawai tetap produktif ketika bekerja dari jarak jauh.

Mulai dari sistem komunikasi antarkaryawan, pengiriman laporan, hingga presentasi kinerja.

Untuk melakukannya, mungkin perusahaan harus mengeluarkan modal tambahan untuk memberikan fasilitas kepada karyawan semisal laptop dan kuota internet.

Cara ini harus dilakukan untuk menjaga bisnis tetap berjalan sekaligus menjaga kesehatan karyawan.

Sistem bekerja dari jarak jauh memang tidak bisa berlaku untuk beberapa bidang pekerjaan, khususnya yang berhubungan dengan pelayanan publik, semisal dokter, perawat, customer service bank, satpam, dan lain-lain.

Namun, di luar itu, perusahaan harus membuat sistem yang mendukung digitalisasi berbagai pekerjaan.

Digitalisasi Pendidikan dan Pembangunan Manusia

belajar dari rumah
sumber: Freepik.com

Satu lagi perubahan yang terjadi saat pandemi adalah kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh.

Kini rutinitas pelajar tidak lagi bangun pagi dan berangkat ke sekolah, melainkan bangun pagi lalu menghidupkan gawai.

Kelas harus dilakukan dari jarak jauh untuk mencegah penyebaran virus corona jika kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengakui bahwa pandemi memaksa proses digitalisasi dunia pendidikan terpaksa dilakukan lebih cepat.

“Meski target secara kualitatif hasil pendidikan di Indonesia masih harus dikoreksi, namun kondisi pandemi telah memaksa digitalisasi sekolah berjalan lebih cepat,” ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers Kemenko PMK, Senin (26/10/2020).

Akhirnya, pihak sekolah dan pemerintah pun harus mencari solusi agar generasi muda tetap belajar meski pandemi.

Sayangnya kualitas jaringan internet di seluruh Indonesia tidak merata.

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar pun berjalan kurang efektif.

Melihat fakta ini, mau tidak mau, pemerintah harus membangun infrastruktur yang mendukung ketersediaan jaringan internet stabil di semua daerah.

Digitalisasi di Bidang Birokrasi

ilustrasi birokrasi
sumber: Freepik.com/jcomp

Satu hal lagi yang tidak boleh luput adalah digitalisasi di bidang birokrasi.

Saat ini, berbagai pelayanan mulai dari mengurus KTP, perpanjang masa berlaku STNK, dan lain-lain, semua prosesnya harus dilalui secara offline.

Di luar masalah kesehatan, panjangnya birokrasi yang berhubungan dengan layanan masyarakat tentu tidak efektif dan efisien.

Mau tidak mau, pemerintah pun harus memangkas panjangnya birokrasi agar layanan masyarakat lebih maksimal.

Untuk beberapa tahap yang mengharuskan masyarakat datang langsung ke kantor pemerintahan, semisal mengambil KTP, STNK, dan surat-surat lain memang tidak bisa dihindari.

Namun, untuk beberapa tahap, semisal pendaftaran, pengunggahan berkas-berkas, verifikasi, dan lain-lain, tentu masih bisa diupayakan agar dilakukan dari jarak jauh.

Cara-cara tersebut bisa dimaksimalkan untuk menghindari antrean panjang kantor layanan masyarakat.

Meski tidak mudah, ini merupakan tantangan pemerintah untuk melakukan digitalisasi birokrasi.

Digitalisasi Harus di Semua Bidang

Melihat sejumlah fenomena di atas, tentu bisa disimpulkan bahwa kemajuan di bidang teknologi digital harus diiringi dengan adaptasi secara cepat.

Proses adaptasi memang idealnya dilakukan secara bertahap.

Namun, situasi pandemi tampaknya memaksa kita “memotong” beberapa tahap dan kita dituntut lebih cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

***

Itulah sejumlah alasan mengapa proses digitalisasi di berbagai bidang harus dipercepat.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya!

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
Theofilus Richard

Hai, saya Theofilus Richard. Sebelumnya, saya berpengalaman sebagai Jurnalis selama dua tahun dan Penulis Konten selama satu tahun. Semoga tulisan saya berkenan untuk Anda.

Artikel: 15

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *