Sandwich generation atau generasi sandwich adalah generasi setengah baya yang memiliki tanggungan dalam keluarga yaitu orang tua lanjut usia (generasi di atasnya) dan anak-anak atau adik (generasi di bawahnya) disaat yang bersamaan. Diibaratkan sebagai sebuah sandwich, mereka yang berada di dalam generasi sandwich merupakan isi dari sandwich, sedangkan generasi yang mereka rawat adalah rotinya.

Generasi sandwich dimaksudkan kepada orang-orang pada usia paruh baya (40-65 tahun) yang memiliki komitmen untuk membantu anak-anak mereka terbiasa dengan masa dewasa mereka dan membantu orang tua mereka yang tengah menghadapi masa tuanya.
Hal-hal yang Mungkin Menjadi Penyebab Terjadinya Generasi Sandwich.
Pada generasi orangtua lanjut usia….
Adanya beberapa masalah yang mungkin dialami oleh generasi orang tua lanjut usia sehingga membutuhkan bantuan dari generasi usia paruh baya. Pertama, berhubungan dengan kemampuan keuangan yang dimiliki. Orang tua telah melewati umur produktif tetapi masih memiliki tanggungan untuk membayar suatu hal seperti utang, biaya kesehatan dan lain-lain. Kebutuhan di masa depan yang belum pasti juga menjadi permasalahan.
Kedua, menurunnya kemampuan orang tua akibat proses penuaan, seperti kesehatan yang menurun, penglihatan, hingga pemahaman tentang sistem yang terus berkembang, sehingga membutuhkan bimbingan ataupun digantikan dalam pengurusan suatu hal. Orang tua biasanya masih memiliki hal-hal yang perlu diurus seperti pengurusan bantuan selama pandemi ini, yang mengharuskan orang tua untuk datang ke bank atau tempat penerimaan bantuan lain dengan membawa dokumen-dokumen. Beberapa orang tua kesulitan untuk datang, memahami dan mengingat persyaratan dan alur pengurusan bantuan sendiri sehingga membutuhkan bantuan dari anak-anaknya.
Ketiga, kualitas hubungan antara generasi sandwich dengan orang tuanya dan kontribusi saudara sekandung dalam mengurus orang tua. Kedua hal ini menjadi pertimbangan bagi sang anak untuk mengurus orang tua mereka baik akibat hubungan keluarga yang dekat maupun akibat tidak adanya anggota keluarga lain yang memiliki kesanggupan dalam mengurus orang tua yang dapat disebabkan oleh faktor ekonomi, atau lokasi tempat tinggal yang jauh seperti merantau. Selain itu, kesan menitipkan orang tua ke panti jompo yang kurang baik serta kekhawatiran akan pelayanan yang akan diterima oleh orang tua selama berada di panti jompo juga menjadi pertimbangan bagi generasi sandwich untuk merawat orang tuanya sendiri.
Lalu, pada generasi dewasa awal….
Pada generasi dewasa awal (18-30 tahun) juga terdapat beberapa masalah yang menyebabkan mereka masih membutuhkan bantuan dari generasi usia paruh baya. Pertama, besarnya dukungan finansial yang diterima oleh generasi dewasa awal seperti biaya pendidikan, asuransi kendaraan, biaya hidup dan lain-lain, berdampak pada beban finansial yang dirasakan oleh mereka yang berada dalam generasi sandwich.
Kedua, generasi sandwich merasa perlu memberikan bantuan kepada generasi dewasa awal karena alasan seperti kehilangan pekerjaan, menempuh pendidikan tinggi, bercerai dan lain-lain, yang menyebabkan mereka kesulitan untuk hidup mandiri.
Ketiga, kualitas hubungan antara orang tua dan anak, serta peran yang dimiliki oleh generasi dewasa awal dalam membantu pekerjaan rumah mempengaruhi beban pekerjaan yang dialami oleh mereka yang mengalami generasi sandwich.
Dewasa ini, generasi sandwich bukan hanya pada usia paruh baya, tetapi juga mereka yang berada pada usia produktif mulai dari usia 18 tahun dimana mereka telah lulus Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan lalu bekerja untuk membantu keuangan keluarga karena membutuhkan biaya untuk adik-adiknya.
Pengaruh, Tindakan dan Pencegahan Terjadinya Generasi Sandwich dalam Keluarga.
Mereka yang berada dalam generasi sandwich, memiliki peran sebagai tulang punggung keluarga baik masalah keuangan hingga urusan-urusan yang menyangkut keberlangsungan rumah tangga. Generasi sandwich tidak jarang dianggap menjadi penyelamat keluarga. Padahal generasi ini muncul akibat ketidaksiapan finansial orang tua setelah melewati masa produktifnya. Hal tersebut merupakan penyebab utama yang banyak dialami oleh keluarga generasi sandwich.
Kebutuhan finansial inilah yang kemudian menjadikan generasi sandwich merasa perlu menanggung dan memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memiliki beban tersebut, menyebabkan mereka rentan mengalami stress akibat memiliki kewajiban untuk merawat generasi di atas dan di bawahnya. Selain itu, berada dalam generasi sandwich juga dapat menyebabkan seseorang mengalami konflik dalam rumah tangga hingga menyulitkannya untuk fokus dalam pekerjaan. Skogrand dan Hederson dalam penelitiannya, menyarankan hal-hal yang dapat lakukan jika berada dalam generasi sandwich.
- Merawat diri sendiri dengan meluangkan waktu untuk hal-hal yang disenangi. Meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time, dapat membantu individu untuk sejenak keluar dari rutinitas sehingga dapat menjernihkan kembali pikiran dan membuat kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan kita dengan tenang.
- Menjaga kehidupan pernikahan dengan tidak mengabaikan hubungan dengan pasangan kita. hubungan yang baik dengan pasangan secara otomatis akan mengurangi beban pikiran kita. Pasangan juga dapat menjadi sumber dukungan baik secara fisik maupun mental.
- Memanfaatkan dukungan sosial (keluarga, teman maupun lembaga) yang dimiliki untuk membantu dalam perawatan orang tua dan anak yang menjadi tanggungan kita. Kita dapat mendiskusikan kebutuhan-kebutuhan perawatan orang tua dan anak, kemudian membagi beban perawatan kepada dukungan sosial yang kita memiliki sehingga dapat mengurangi tingkat stress yang dialami.
- Mencari dukungan emosional dari keluarga atau teman, serta organisasi atau lembaga yang berwenang jika diperlukan.
Sebagian besar generasi sandwich dalam keluarga disebabkan oleh faktor finansial. Pengelolaan keuangan yang baik dengan menyiapkan dana pensiun, asuransi kesehatan, tabungan rencana pendidikan, hingga investasi menjadi pencegahan yang dapat dilakukan dimana kita memiliki bekal pada saat kita telah melewati usia produktif. Dengan perencanaan keuangan, kita dapat mengetahui hal-hal prioritas yang kita butuhkan sehingga keuangan dapat terkendali. Persiapan dana seperti dana pendidikan, pensiun dan asuransi merupakan bentuk-bentuk dari menyimpan uang dengan tujuan yang spesifik. Maka dari itu, pengelolaan keuangan sangat penting sehingga kita dapat mengatur pengeluaran dan menyimpannya dalam bentuk yang kita inginkan.
Sumber.
Skogrand, Linda and Henderson, Katie, “Sandwich Generation” (2010). All Current Publications. Paper 1530. https://digitalcommons.usu.edu/extension_curall/1530
Yulianti, Ninik. (2019). Enjoy The Sandwich Parenting. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Syafina, Dea Chadiza. (2019). Beratnya Hidup Menjadi Generasi Sandwich.
Titania, Syelda. (n.d). Generasi Sandwich, 3 Faktor Penyebab dan Dampaknya?.
Kompas. (2020). Anda Jadi Generasi Sandwich? Begini Cara Memutus Rantainya.