Sumber : https://goodnewsfromindonesia.id
Hutan Sering disebut sebagai paru paru dunia bukanlah hanya sebuah ungkapan tetapi realita yang ada di bumi ini. Hutan tropis menjadi salah satu sumber utama perputaran oksigen dengan 20-30% di dunia dan menyimpan 229-247 milyar ton karbon melalui fotosintesis. Hutan juga dapat mempengaruhi iklim dan cuaca, maka tak heran hutan termasuk komponen penting dalam ekosistem kehidupan. Oleh karena itu menjaga ekosistem hutan juga kewajiban oleh semua warga negara sesuai dengan UU 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Hutan di Indonesia termasuk hutan tropis dengan luas wilayah 884.950 km persegi atau mencapai 133.300.543,98 hektar posisi sembilan sebagai hutan terluas di dunia. Hutan terbesar berada di Papua dan Papua Barat dengan luas total 40.546.360 hektar disusul dengan Kalimantan Tengah dengan luas 15.300.000 hektare. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk penyumbang oksigen terbesar di dunia.
Dengan hutan yang luas maka semakin banyak tantangan yang di hadapi Indonesia untuk menjaga kelestarian hutannya. Masalah umum seperti pembakaran hutan, ilegal logging (pembalakan liar), pembukaan lahan baru dengan mengorbankan hutan masih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh Indoneisa. Sehingga setiap tahunnya hutan di Indonesia mengalami pengurangan yang sangat drastis. Jika hal ini terus berlanjut maka bisa saja hutan di Indonesia nantinya akan menjadi cerita semata.
Sumber: https://assets.nrdc.org
Ekosistem hutan juga sangat berdampak jika luas hutan di Indoneisa semakin berkurang. Semakin banyak di temui hewan liar bahkan hewan yang termasuk dilindungi sering memasuki kawasan penduduk karena kurangnya lahan bagi mereka untuk mencari makan. Hal ini berimbas pada jumlah hewan liar yang semakin berkurang karena kurangnya ekosistem untuk mereka bertahan hidup, ditambah lagi perburuan liar yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Kehilangan luas hutan juga berimbas pada banyaknya bencana alam yang ditimbulkan oleh kurangnya resapan air dan udara segar serta mengurangi polisi dunia. Banyak bencana yang di sebabkan oleh berkurangnya hutan dan alih fungsi lahan seperti tanah lonsor dan banjir. Serta dampak luas seperti pemanasan global yang menjadikan suhu permukaan dunia menjadi naik. Perkembangan teknologi yang pesat tidak diimbangi dengan perluasan hutan bahkan cenderung penurunan luas serta turunya kualitas udara diberbagai dunia khususnya dikawasan industri. Pencemaran udara juga menelan banyak korban jiwa tercatat pada tahun 2020 setidaknya 98.000 kematian prematur tercatat karena polusi udara.
Hilangnya paru-paru dunia dengan hutan sebagai pondasi terkuat penyeimbang iklim di dunia menjadi salah satu sebab utama. Saat ini hutan yang memiliki luas paling luas berada di Russia (terutama di daerah Siberia), hingga Russia dikatakan sebagai paru-paru eropa, diikuti oleh Brazil dengan hutan Amazonnya. Namun perlahan hutan hutan ini juga mengalami penyusutan luas wilayah yang signifikan. Dengan demikian hal ini bisa dikatakan adalah masalah global yang harus menjadi pembahasan utama seluruh negara untuk mendapatkan solusi terbaik.
PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) dalam hal ini juga telah menyerukan untuk melakukan perubahan revolusioner terhadap metode pembangkit listrik dan penghapusan secara bertahap bahan bakar fosil. Penggunaan pembangkit listrik yang ramah lingkungan serta sumber tenaga baru pengganti fosil seperti energi listrik untuk kendaraan juga menjadi langkah-langkah progresif untuk menekan angka polusi dunia. Beberapa negara di dunia sudah mulai mengeluarkan kebijakan seperti Denmark, Irlandia, dan Jerman menjadi negara yang paling tinggi memanfaatkan energi terbarukan. Tindakan tersebut harus segera dikuti oleh negara-negara lainya agar seluruh negara di dunia dapat bersama-sama menguragi beban polusi dunia.
Sebagai pribadi kita juga harus mampu menanamkan jiwa peduli lingkungan. Hal-hal kecil yang berarti juga bisa kita lakukan sebagai seorang warga negara dengan mengurangi penggunaan plastik, tidak melakukan pembakaran liar, menerapkan hidup sehat seperti berjalan kaki atau bersepeda ketika beraktivitas. Serta aktivitas lain yang berpengaruh baik pada lingkungan.
Referensi :
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/16/5-daerah-hutan-terluas
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-18-2013-pencegahan-pemberantasan-perusakan-hutan
https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/14/080400623/polusi-udara-tahun-2020-tewaskan-hampir-100000-orang-di-dunia?page=all
https://www.dw.com/id/penggunaan-energi-terbarukan-di-eropa-salip-energi-fosil/a-56331631