Pernahkah kamu melihat tagline sebuah produk atau kampanye melalui media tertentu dan sampai sekarang menempel di kepala kamu? Nah, untuk membuatnya, kita memerlukan teknik copywriting yang baik!
Kamu pernah mendengar istilah copywriting?
Secara umum, copywriting bisa diartikan sebagai proses penulisan sebuah copy atau teks yang digunakan dalam iklan, brosur, website, dan lain-lain.
Nah, orang yang bertugas mengerjakan copywriting ini adalah copywriter.
Tujuan dari copywriting adalah menggugah hati pembacanya hingga melakukan tindakan yang kita inginkan, semisal membeli produk atau mengikuti imbauan yang kita tulis.
Tentu tidak mudah menggugah hati orang melalui sebuah tulisan, tetapi tidak perlu khawatir, karena kita bisa mempelajari teknik copywriting yang baik kok!
Sebelum membuat sebuah kampanye untuk iklan produk, program, atau kampanye lainnya, yuk pelajari teknik copywriting di bawah ini!
Tugas Copywriter

Peran copywriter sangat penting dalam hal branding dan pemasaran sebuah produk atau program yang akan dikampanyekan.
Maka dari itu, sebelum mempelajari teknik copywriting, tentu kita harus mengetahui terlebih dulu, apa saja yang menjadi tugas seorang copywriter.
Sebagai copywriter, setidaknya kamu akan terlibat dalam beberapa pekerjaan berikut:
- Menciptakan ide teks yang akan digunakan untuk kampanye iklan produk atau program.
- Mengembangkan ide yang sudah ada.
- Menyesuaikan visual dengan copy atau teks.
- Bekerja sama dengan penata musik untuk membuat jingle.
- Menentukan talent audio jika diperlukan.
- Supervisi rekaman audio.
Teknik Copywriting
Dalam membuat sebuah copy, tentu kita tidak bisa asal.
Nah, sebagai referensi, kamu bisa menggunakan sejumlah teknik berikut untuk membuat copywriting.
1. Klise

Cara pertama yang bisa kamu gunakan adalah menggunakan kata-kata klise sederhana.
Kata-kata sederhana ini dapat memancing perhatian dan dapat membuat seolah-olah produk yang kita iklankan adalah sesuatu yang spesial.
Beberapa contoh kata yang klise di antaranya adalah “Gratis!”, “Baru!”, “Jangan Ketinggalan!”, “Spesial untuk Kamu!”, dan lain-lain.
Kata-kata tersebut bisa diaplikasikan di sejumlah kalimat sebagai berikut:
- “Boba X Gratis untuk Hari Ini Saja!”
- “Jangan Ketinggalan Paket Hemat Terbaru Kami!”
- “Beli Smartphone X Sekarang Juga!”
- “Kesempatan Terakhir!”
2. Kata Aksi

Kata aksi ini adalah kata-kata yang bisa kita gunakan untuk meminta audiens segera bertindak.
Tujuan dari kata-kata ini adalah agar produk yang kita jual dapat segera dibeli oleh audiens.
Contoh dari kata aksi ini adalah:
- “Cobalah!”;
- “Datanglah!”;
- “Rasakan!”;
- “Just do it!”.
3. Gugah Perasaan Audiens

Tentu percuma jika hanya meminta audiens melakukan apa yang kita suruh.
Supaya audiens tertarik dengan produk kita, tulislah kata-kata yang dapat membuat audiens merasakan pengalaman lebih setelah menggunakan produk kita.
Misalnya, kamu bisa menggunakan beberapa kata berikut:
- “Nyamannya…”;
- “Wonderful”;
- “Renyah”;
- “Tidak Terlupakan!”;
- “Luar biasa!”.
4. Kata Berima

Seperti pantun, kata berima dapat membuat sebuah kalimat lebih menarik.
Rima yang kamu gunakan pun bisa beragam, di antaranya:
- Rima lurus (a-a-a-a);
- Rima bersilang (a-b-a-b);
- Rima berangkai (a-a-b-b);
- Rima patah (a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a);
- Rima berpeluk (a-b-b-a).
Sebagai contoh, berikut adalah kalimat berima yang tentu kamu sudah kenal:
- “Terus Terang, Terang Terus!”;
- “Go Well, Go Shell!“;
- “Aku Dan Kau suka Dancow!”.
5. Singkatan

Saat mempromosikan sebuah produk dan program, tentu kita ingin semua orang mengetahui manfaat yang didapat dari produk tersebut.
Sayangnya, kita tidak memiliki waktu untuk menjelaskan itu semua. Selain itu, audiens kita pun tidak memiliki waktu banyak untuk membaca produk kita. Maka dari itu, salah satu caranya adalah dengan menggunakan singkatan yang cukup mencolok. Dengan begitu, audiens akan mengingat singkatan yang melekat pada produk kita.
Beberapa contoh singkatan itu di antaranya adalah:
- “Paket Hemat” jadi “Pahe”‘;
- “Makanan kesukaan kita” jadi “i’m lovin it“;
- “Fish n Chips“.
6. Pemisahan Kalimat

Pemisahan kalimat panjang dapat berfungsi memberikan penegasan pada sebuah kata penting. Pemisahan ini diharapkan dapat membuat audiens lebih menangkap maksud dari sebuah kampanye produk. Selain itu, pemisahan kalimat ini dapat menajamkan makna sebuah kalimat.
Contoh:
- Dari “Ayo Menabung dari Sekarang!” menjadi “Ayo Menabung. Sekarang!”
Dengan adanya pemisahan seperti ini, kita memberi pesan kepada audiens, bahwa sekarang kita harus mulai menabung.
Kata “sekarang” yang dipisah dapat memberikan kesan bahwa pesan ini harus dilakukan sesegera mungkin.
7. Repetisi

Repetisi biasanya digunakan untuk menekankan situasi yang membuat audiens mengingat produk kita.
Pengulangan bisa berupa satu huruf yang diulang berkali-kali atau sebuah kata.
Contoh:
- “Ada break, Ada KitKat!”
Pengulangan seperti ini membuat audiens mengingat bahwa ketika sedang jeda istirahat, mereka bisa mengkonsumsi KitKat. - “Go Sweat, Go Ion!”
Iklan Pocari Sweat ini akan membuat audiens selalu mengingat bahwa ketika mereka berkeringat, mereka membutuhkan ion dengan cara meminum Pocari Sweat.
***
Itulah 7 teknik copywriting dasar yang bisa kamu terapkan saat mengkampanyekan iklan produk atau program.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!