Perkembangan merupakan suatu proses yang bisa dibilang bersifat kumulatif. Perkembangan yang terdahulu akan menjadi perkembangan selanjutnya maka dari itu jika terjadi suatu hambatan pada perkembangan tersebut maka perkembangan selanjutnya juga cenderung mengalami hal yang sama. termasuk dalam hal perkembangan anak. pada hakikatnya seorang anak merupakan makhluk individu yang bisa membangun sendiri pengetahuannya karena mereka dilahirkan dengan membawa sejumlah potensi yang siap untuk dikembangkan. asalkan lingkungannya dapat menyiapkan situasi dan kondisi yang dapat merangsang kemunculan dari potensi tersembunyi tersebut.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu individu sudah ada sejak mereka berada dalam kandungan sampai ke liang lahat. mereka akan mengalami proses yang menurut hukum waktu satu sama lain akan berbeda dalam hal cepat atau lambatnya, termasuk juga fase kepekaannya dan lain sebagainya. namun tetap bagaimanapun juga pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya. Yang mana memiliki banyak sekali tahap dan fase yang akan dialami oleh anak juga terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Sifat Pertumbuhan Dan Perkembangan Secara Garis Besar
Secara istilah bertumbuh merupakan perubahan fisik yang mana dapat dengan mudah diukur. Sedangkan berkembang merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks. Pertumbuhan adalah terjadinya perubahan yang bersifat kuantitatif. artinya dapat dihitung atau diukur. Sedangkan perkembangan terjadinya pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang sangat kompleks. dan ini bersifat kualitatif artinya tidak dapat dihitung dengan pasti. pertumbuhan anak bisa dipantau dengan pengukuran tinggi badan, lingkar kepala, berat badan dan ukuran standar Internasional lainnya. jadi bisa dikatakan bahwa pertumbuhan memiliki titik berat yang terletak pada fisik. sedangkan perkembangan dapat kita peroleh dari pengamatan. (Seefeldt, Wasik, & Seefeldt, 2006)
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak banyak faktor yang mempengaruhinya yaitu dari internal maupun eksternal. Faktor internal ini bisa meliputi jenis kelamin, usia, ras, genetik, dan kromosom. sedangkan faktor eksternal bisa dari keadaan lingkungan sosial, nutrisi, ekonomi, dan simulasi psikologis. perkembangan manusia memiliki 3 domain utama yaitu yang pertama perkembangan fisik. perkembangan fisik ini perubahan terhadap ukuran, postur tubuh, kemampuan motorik, persepsi serta kesehatan fisik. yang kedua perkembangan kognitif. perkembangan kognitif merupakan perubahan dalam kemampuan intelektual seseorang di dalamnya bisa meliputi ingatan, pengetahuan akademis, imajinasi, kreativitas dan lain sebagainya.
Baca juga : Fakta Psikis : Dampak Sering Menitipkan Anak pada Nenek Kakek
Yang ketiga perkembangan emosional dan sosial. perubahan seseorang dalam berkomunikasi, pemahaman diri dan tentang orang lain, relasi, perilaku dan moral. (Laura E. Berk, 2012).
Ketiga domain ini dalam setiap tahapan usia akan memiliki perbedaan seperti misalnya pada masa bayi dan balita, bayi memiliki perkembangan pada fisik. Pada masa kanak-kanak awal mulai usia dua hingga enam tahun terjadi perkembangan secara kognitif begitu pula seterusnya.
Sifat Tumbuh Kembang Anak Era Kontemporer
Perkembangan zaman dan teknologi sangat lah pesat. Menjadikan kehidupan semuanya serba digital dan praktis. Sehingga secara tidak langsung perkembangan teknologi ini dapat mempengaruhi gaya hidup manusia. Dalam kegiatan apa pun akan selalu melibatkan teknologi bahkan saat kita mandi atau memasak pun sudah menggunakan teknologi yang memang memiliki manfaat yang besar dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.
Perubahan teknologi mekanik dan elektronik analog menuju teknologi digital dimulai pada tahun 1980. Teknologi mengalami perkembangan secara pesat sejak munculnya komputer, internet, ponsel, dan situs jejaring sosial. diiringi juga dengan munculnya perangkat digital seperti televisi, komputer, laptop, jam digital, smartphone dan lain sebagainya. seiring dengan perkembangan semua itu, muncul juga buku-buku elektronik, surat elektronik (email), gramofon yang berkembang menjadi kaset kemudian menjadi CD lalu berkembang lagi menjadi mp3, dan masih banyak lagi (Sukiman, dkk., 2016).
Dari ulasan tersebut dapat kita ketahui bahwa berkat kemajuan teknologi, berbagai perangkat elektronik yang dulu sangat beragam sekarang makin terintegrasi dengan ukuran yang kecil, seperti Smartphone.
Menyambung dari topik yang kita bahas, ciri-ciri generasi digital yang pertama identitas. saat anda akan membuat akun sosial media pasti yang dimintai pertama adalah identitas untuk membuktikan bahwa diri mereka ada dan bukan robot. yang kedua privasi, generasi digital ini cenderung lebih terbuka, blak-blakan dan berpikir lebih efektif. yang ketiga kebebasan dalam berekspresi, generasi digital cenderung lebih bebas dalam segala hal dan susah untuk diatur hidupnya. yang keempat proses belajar, dalam proses pembelajaran, generasi digital ini selalu mengakses dengan google atau menggunakan mesin telusur lainnya sehingga kemampuan mereka dalam belajar menjadi semakin cepat karena segala informasi yang semakin mudah untuk diakses.
Manfaat Perkembangan Teknologi Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Manfaat dari perkembangan teknologi ini di antaranya hidup menjadi serba mudah, cepat dan praktis. perangkat digital juga memiliki manfaat sebagai sumber informasi, pembangun kreativitas, sarana komunikasi, pembelajaran jarak jauh, jejaring sosial, mendorong pertumbuhan usaha dan dapat memperbaiki pelayanan publik.
Namun, perkembangan teknologi ini juga membawa dampak negatif. Seperti yang kita bahas pada topik kali ini yaitu berkaitan dengan anak. Karena kehadiran gadget ini, anak menjadi ketergantungan. dampaknya tumbuh kembang anak menjadi tidak optimal karena terlalu lama duduk asyik sendiri. yang kedua pertumbuhan anak menjadi susah berbicara jelas karena jika terlalu banyak menonton film kartun atau game online yang tidak terdapat komunikasi verbalnya. anak bisa juga menjadi agresif dan kurang konsentrasi terhadap belajar.
Solusi Terbaik Orang Tua Dalam Mengatasi Dampak Negatif Tersebut
Sejatinya memang orang tua dapat melihat dengan baik sisi buruk dari teknologi digital terhadap perkembangan anak. Walaupun memang masih musim pandemi sehingga anak dituntut untuk bisa mengoperasikan aplikasi belajar melalui internet sehingga mau tidak mau orang tua harus terus menuntun dan mengawasi anaknya saat belajar menggunakan perangkat digital.
Namun, banyak juga beberapa anak yang sudah terlanjur ketergantungan terhadap gadget. Sehingga ada solusi terbaik berikut yang bisa mengurangi dampak negatif dalam perkembangan anak. Solusi terbaik adalah dengan membangun komunikasi yang baik dengan anak. Dalam situasi apapun, orang tua yang dapat berkomunikasi dengan anak sangat banyak diharapkan. Baik bertemu langsung maupun melalui telepon atau pesan singkat walaupun hanya sekedar menanyakan kondisinya.
Dalam Era digital seperti ini orang tua memang perlu memperhatikan beberapa hal seperti pengetahuan orang tua terhadap dunia digital. agar bisa menjadi guru anak saat anak mengalami kesulitan dalam penerapan penggunaan digital sehingga dapat menekan ketergantungan anak karena terlalu dibebaskan mencari dalam mesin telusur sendiri. Hal yang perlu diperhatikan yang kedua yaitu mengarahkan penggunaan perangkat dan media digital dengan jelas karena apabila anak sudah mengenalnya, lebih baik mengarahkan dengan komunikasi yang efektif untuk memutuskan berapa lama dan kapan sang anak dapat menggunakannya dengan kesepakatan.
Yang ketiga, imbangi penggunaan media digital dengan interaksi dunia nyata serta pinjamkan perangkat digital hanya saat diperlukan saja. jangan lupa untuk pilihkan program atau aplikasi yang positif sana serta mendampingi dan meningkatkan interaksi. Dengan begitu, anak akan dapat lebih bijaksana menggunakan perangkat serta dapat membagi aktivitasnya antara dunia maya dengan dunia nyata.
Sumber Rujukan:
Syartika Sri Wahyuni, 2019, 18 April 2021.