Berbisnis merupakan salah satu kegiatan jual beli barang dan jasa dengan tujuan memperoleh laba. Melakoni bisnis dewasa ini merupakan suatu mode pekerjaan yang di rasa sangat menjanjikan oleh banyak orang untuk menjadi ladang penghidupannya. Berbagai jenis bisnis mulai merebak dan memiliki banyak sekali konsumen saat ini, seperti bisnis makanan dan restoran, sewa kendaraan, fashion hingga online shop.
Namun tahukah ketika seorang pelaku usaha melakukan bisnis, maka kesuksesan yang di raih tidak hanya bisa di ukur dengan kemampuan mengelontorkan sejumlah dana. Akan tetapi sebuah bisnis bisa menjadi maju dan sukses apabila mampu merambah ke berbagai lini masyarakat dan konsumen. Adapun cara agar bisnis yang tengah di geluti mampu masuk dan di terima oleh konsumen, maka pengelola bisnis harus melakukan promosi tentunya.
Apa Itu Promosi?
Nah oleh sebab pentingnya promosi bagi kelangsungan bisnis, maka pelaku usaha harus mampu memahami secara mendalam mengenai berbagai informasi terkait promosi itu sendiri. Menurut ahli manajemen, Boyd (2000: 65) promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan. Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (2002 : 129) promosi adalah proses menginformasikan, membujuk,dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
Mendukung dua teori sebelumnya Kusmono (2001 : 374) mendefinisikan promosi sebagai usaha yang dilakukan pasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Kemudian menurut Jeff Madura lewat bukunya Pengantar Bisnis(2001: 157), menyatakan bahwa promosi adalah tindakan menginformasikan atau mengingatkan tentang spesifikasi produk atau merek. Terakhir menurut ahli Suryana (2001: 112), promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang di tawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli.
Tujuan Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan berfungsi untuk menyebar luaskan informasi dan mendapatkan perhatian (attention), menciptakan dan menumbuhkan keinginan (desire), serta mengembangkan keinginan konsumen untuk membeli produk yanag ditawarkan. Sejumlah straategi promosi mencoba membangun permintaan primer. Sedangkan sebagian besar strategi promosi berupaya merangsang permintaan selektif yaitu keinginan untuk mendapatkan suatu merek tertentu.
Tujuan promosi mengakibatkan keinginan para konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan. Oleh sebab itu, harus di usahakan bagai mana mempengaruhi berfikir konsumen akhir meyakinkan pembeli. Sedangkan kata promosi harus baik dan menarik, sehingga memberi kesan bahwa pembeli tidak menghendaki produk yang lain selain dari barang yang ditawarkan kepadanya. Menurut Kismono (2001: 374), perusahaan perlu menetapkan tujuan promosi yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan secara lebih luas. Program-program promosi dapat didasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini:
- Memberikan informasi. Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen memerlukan informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan pembeliannya.
- Meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan. Perusahaan dapat merancanng promosi penjualan dengan memberikan kupon belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan tambahan keuntungan yang lain.
- Menstabilkan penjualan. Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.
- Memposisikan produk. Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan produknya dibandingkan produk pesaing. Strategi promosi yang tepat, seperti iklan, dapat membantu perusahaan.
- Membentuk citra produk. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat menggunakan media iklan untuk membangun cirta produknya dimata konsumen.
Bentuk-bentuk Promosi
Setelah mengetahui bagaimana tujuan pentingnya dibuatnya sebuah promosi maka pelaku bisnis harus mampu juga mengetahui bentuk-bentuk dari sebuah promosi. Bentuk dari promosi secara umum terbagi dalam beberapa tipe, mulai dari iklan baik iklan di media cetak atau media massa dan sudah menjadi satu bentuk promosi yang umum di temui di Indonesia. Kedua ada bentuk promosi berupa personal selling atau penjualan personal adalah komunikasi tatap muka langsung untuk mempromosikan barang atau jasa.
Kemudian ada bentuk promosi dari mulut ke mulut yang sebenarnya juga cukup umum terjadi di Indonesia. Ilustrasi dari bentuk promosi ini adalah jika konsumen membicarakan dan menyebarkan, baik secara negatif maupun positif sebuah hasil produk yang telah di beli. Terakhir ada bentuk promosi bernama promosi penjualan yang mana ditandai dengan adanya aktifitas-atifitas jangka pendek pemberian contoh produk misalnya mengadakan pameran.
Tips Promosi Agar Tak Merugi!
Mengingat promosi menjadi satu bentuk penting dalam menjaga kelangsungan bisnis, maka tentu saja kegiatannya tidak boleh di abaikan. Namun juga jangan sampai merogoh dana berlebih hingga membuat bisnis mengalami kerugian, adapun berikut ini adalah beberapa tips promosi agar tak merugi!
-
Mengetahui Target Pasar
Target pasar sebuah perusahaan dibentuk oleh berbagai variasi konsumen diseluruh wilayah tertentu, yang mungkin menggunakan iklan untuk mempromosikan produknya. Jika target pasar dibentuk oleh konsumen maka tentu saja perusahaan harus mampu memberikan produk yang mana memang akan sampai dan dibutuhkan masyarakat. Sangat menjadi kurang tepat apabila sebuah perusahaan mencoba memancing konsumen atas apa yang tidak menjadi kebutuhan mereka.
Perusahaan saat mengarahkan promosi haruslah langsung mengena kepada target pasar, atau kepada konsumen yang paling berminat untuk membeli produknya. Konsumen yang tertarik tentu saja akan segera menyerbu produk yang ditawarkan dengan membelinya dari produsen atau pengecer jika ada. Stategi ini disebut strategi menarik, karena produk ditarik melalui saluran distribusi sebagai akibat dari permintaan konsumen.
Adapun beberapa produsen mengarahkan promosi mereka pada pedagang grosir atau pengecer selain target pasar atau pembeli secara langsung. Hal ini di karenakan ketika produsen mempromosikan produk mereka melalui pedagang grosir atau pengecer, upaya mereka disebut starategi mendorong. Pedagang grosir akan mempromosikannya kepada konsumen jika produk didorong melalui saluran distribusi, jadi dengan kata lain perusahaan akan untung dan menghemat waktu tentunya.
-
Membuat Anggaran promosi
Anggaran promosi adalah sejumlah dana yang telah disisihkan untuk membayar semua metode promosi dalam jangka tertentu. Tentu saja membuat anggaran promosi menjadi sangat penting agar nantinya perusahaan tidak menggelontorkan dana yang berlebihan hanya untuk menarik animo konsumen. Perusahaan harus mampu mengetahui seberapa jauh kegiatan promosi dengan media cetak, online, selebriti atau influencer perlu di lakukan.
-
Jangan Lupakan Diskon
Konsumen sangat senang apabila sebuah perusahaan atau brand mengeluarkan diskon atau potongan harga. Menilik pada hal ini maka selaku pemilik usaha harus bisa memberikan diskon atau insentif menarik pada konsumen setelah memberi produknya. Berbagi produk semacam ini di jamin bisa menaikan animo konsumen loh!
-
Senantiasa Melakukan Evaluasi Promosi
Tips lainnya agar promosi bisa membawa keuntungan adalah dengan senantiasa melakukan evaluasi hasil dari kegiatan promosi itu sendiri. Tim promosi dan pemasaran harus sesering mungkin mengecek perkembangan dan efektifitas metode yang di buat pada konsumen. Jika misalnya suatu metode di rasa tidak sesuai maka sebelum ada pembengkakan biaya maka lebih baik di hentikan atau di ganti metodenya.
Daftar Pustaka:
Swasta, Busu, dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 1997.
Boyd, Happer W, Walker, Orville C, dan Larreche, Jean-Claude, Manajemen Pemasaran: Suatu pendekatan Strategi Dengan Orientasi Global, Alih Bahasa Iman Nurmawan, Erlangga, 2000.
Kismono, Gugup, Pengantar Bisnis, Edisi I, Cetakan I, BPFE, Yogyakarta, 2001.
Madura, Jeff, Pengantar Bisnis, Introduction to Business, Alih Bahasa Saroyini W.R. Salib, Salemba Empat, Jakarta, 2001.