Penerapan Prinsip Manajemen Risiko dalam Penyusunan HPS

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah komponen penting dalam proses pengadaan barang dan jasa, terutama untuk memastikan bahwa harga yang diajukan sejalan dengan harga pasar yang wajar. Namun, dalam penyusunan HPS, ada berbagai risiko yang dapat memengaruhi keakuratan perhitungan, seperti fluktuasi harga, perubahan kebijakan, atau faktor eksternal lain. Oleh karena itu, penerapan prinsip manajemen risiko menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa HPS yang disusun dapat mengantisipasi berbagai potensi kendala.

Manajemen risiko dalam penyusunan HPS bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memitigasi risiko yang mungkin memengaruhi hasil akhir perhitungan. Artikel ini akan membahas bagaimana prinsip manajemen risiko dapat diterapkan dalam proses penyusunan HPS agar lebih akurat, transparan, dan dapat diandalkan.

1. Identifikasi Risiko yang Dapat Mempengaruhi HPS

Langkah pertama dalam menerapkan prinsip manajemen risiko adalah mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin muncul selama penyusunan HPS. Beberapa risiko utama yang sering muncul dalam penyusunan HPS, terutama dalam pengadaan besar, meliputi:

  • Fluktuasi Harga Pasar: Harga bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan dapat berubah seiring waktu, terutama jika ada kondisi ekonomi global yang tidak stabil, seperti kenaikan harga bahan bakar atau inflasi.
  • Keterlambatan Pengiriman: Jika pengadaan melibatkan material yang harus didatangkan dari luar wilayah, ada risiko keterlambatan yang bisa memengaruhi anggaran.
  • Perubahan Kebijakan dan Regulasi: Kebijakan pemerintah, seperti perubahan tarif pajak atau aturan lingkungan, bisa menambah biaya pengadaan yang belum diantisipasi.
  • Risiko Proyek Terkait Cuaca dan Kondisi Alam: Terutama dalam proyek konstruksi, kondisi cuaca ekstrem bisa menambah biaya karena pengerjaan yang tertunda atau kerusakan material.

Contoh: Dalam proyek konstruksi jalan raya, risiko fluktuasi harga material seperti semen dan aspal harus diperhitungkan, mengingat bahan ini sangat dipengaruhi oleh perubahan harga energi dan inflasi.

2. Analisis Risiko dan Dampaknya terhadap HPS

Setelah mengidentifikasi risiko, langkah berikutnya adalah melakukan analisis risiko untuk memahami dampak dari masing-masing risiko terhadap HPS. Ini termasuk mengevaluasi seberapa besar kemungkinan risiko tersebut terjadi dan dampaknya terhadap keseluruhan biaya proyek.

Risiko dapat dianalisis berdasarkan:

  • Probabilitas Terjadinya: Seberapa sering risiko tersebut terjadi pada proyek serupa?
  • Dampak Finansial: Jika risiko terjadi, seberapa besar dampaknya terhadap total HPS? Misalnya, kenaikan 10% pada harga material bisa berdampak signifikan pada anggaran keseluruhan.

Matriks Risiko dapat digunakan untuk mengelompokkan risiko berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Risiko dengan tingkat keparahan tinggi dan kemungkinan besar terjadi harus mendapat perhatian khusus dalam penyusunan HPS.

Contoh: Dalam pengadaan bahan baku untuk proyek besar, risiko fluktuasi harga baja bisa dikelompokkan sebagai risiko berdampak tinggi dengan probabilitas sedang, terutama jika proyek berlangsung selama periode ketidakstabilan ekonomi.

3. Mengintegrasikan Biaya Kontingensi dalam HPS

Setelah risiko dianalisis, salah satu cara untuk memitigasinya adalah dengan memasukkan biaya kontingensi ke dalam HPS. Biaya kontingensi adalah tambahan anggaran yang diperuntukkan bagi risiko yang belum dapat diantisipasi secara detail saat penyusunan HPS. Besaran biaya kontingensi biasanya disesuaikan dengan tingkat risiko yang dihadapi.

Panduan Umum Biaya Kontingensi:

  • Untuk proyek dengan risiko rendah, biaya kontingensi bisa berkisar antara 3-5% dari total biaya proyek.
  • Untuk proyek dengan risiko tinggi atau kompleksitas tinggi, biaya kontingensi bisa mencapai 10% atau lebih.

Dengan adanya biaya kontingensi, penyusunan HPS menjadi lebih fleksibel dan mampu mengantisipasi perubahan mendadak yang memengaruhi biaya.

4. Pemantauan Harga Pasar Secara Berkala

Untuk memitigasi risiko fluktuasi harga, penyusunan HPS harus didasarkan pada data harga pasar terkini. Namun, harga pasar tidak bersifat statis dan dapat berubah dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu, pemantauan harga pasar secara berkala sangat penting, terutama untuk barang atau material yang sering mengalami perubahan harga.

Langkah yang Bisa Dilakukan:

  • Survei Harga Rutin: Lakukan survei harga dari supplier atau vendor terpercaya secara berkala selama proses penyusunan HPS.
  • Pemantauan Indeks Harga Bahan: Gunakan sumber daya seperti indeks harga material yang diterbitkan oleh badan statistik atau lembaga industri untuk memantau tren harga.
  • Katalog Elektronik: Manfaatkan katalog elektronik yang tersedia untuk memperbarui harga barang secara real-time.

Pemantauan ini juga memungkinkan untuk melakukan penyesuaian pada HPS jika terdapat perubahan signifikan sebelum pengadaan dimulai.

5. Penerapan Mitigasi Risiko dalam Kontrak Pengadaan

Selain memasukkan biaya kontingensi, penerapan prinsip manajemen risiko juga dapat dilakukan dalam kontrak pengadaan. Salah satu caranya adalah dengan menyusun kontrak yang fleksibel dan mampu beradaptasi terhadap risiko yang telah diidentifikasi.

Contoh Penerapan dalam Kontrak:

  • Escalation Clause: Pasal dalam kontrak yang memungkinkan penyesuaian harga jika terjadi perubahan signifikan pada harga material atau tenaga kerja.
  • Force Majeure Clause: Pasal yang melindungi pihak pengadaan dan penyedia jasa dari risiko tak terduga seperti bencana alam, yang bisa memengaruhi biaya dan jadwal pengadaan.

Dengan demikian, HPS yang disusun dapat mengakomodasi risiko yang mungkin muncul selama proyek berlangsung tanpa merugikan salah satu pihak.

6. Dokumentasi dan Komunikasi Risiko

Semua risiko yang diidentifikasi, dianalisis, dan mitigasi yang direncanakan harus didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi ini penting sebagai referensi di kemudian hari jika ada pertanyaan atau audit terkait penyusunan HPS.

Selain itu, risiko yang diidentifikasi harus dikomunikasikan kepada semua pihak yang terlibat dalam pengadaan, termasuk manajemen, tim pengadaan, dan penyedia barang/jasa. Komunikasi yang baik tentang risiko dapat membantu semua pihak memahami potensi kendala dan mempersiapkan langkah mitigasi lebih awal.

Contoh: Jika ada risiko fluktuasi harga material yang signifikan, manajemen proyek harus diberitahu agar dapat membuat keputusan tepat mengenai waktu pembelian material untuk meminimalkan dampak kenaikan harga.

7. Review dan Tinjauan Ulang HPS Secara Berkala

Penyusunan HPS bukanlah proses satu kali, terutama dalam proyek jangka panjang atau yang berisiko tinggi. Melakukan tinjauan ulang secara berkala adalah cara yang efektif untuk meminimalkan risiko. Tinjauan ulang dapat dilakukan dengan memantau perkembangan harga pasar, perubahan regulasi, atau kondisi eksternal lainnya yang dapat memengaruhi HPS.

Rekomendasi:

  • Jadwalkan tinjauan HPS setidaknya setiap tiga bulan untuk proyek yang berjalan selama lebih dari setahun.
  • Lakukan penyesuaian HPS jika ada perubahan signifikan dalam asumsi harga atau kondisi proyek.

Penutup

Penerapan prinsip manajemen risiko dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan langkah penting untuk memastikan perhitungan yang lebih akurat, efisien, dan dapat diandalkan. Dengan mengidentifikasi risiko, menganalisis dampaknya, memasukkan biaya kontingensi, serta memantau harga secara berkala, penyusunan HPS dapat lebih tanggap terhadap perubahan dan tantangan yang muncul selama proses pengadaan. Prinsip manajemen risiko yang diterapkan dengan baik tidak hanya membantu mengurangi ketidakpastian, tetapi juga memastikan bahwa pengadaan berjalan sesuai anggaran yang direncanakan.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
Tim LPKN

LPKN Merupakan Lembaga Pelatihan SDM dengan pengalaman lebih dari 15 Tahun. Telah mendapatkan akreditasi A dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Pemegang rekor MURI atas jumlah peserta seminar online (Webinar) terbanyak Tahun 2020

Artikel: 873

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *