Birokrat tidak bisa mengingkari bahwa ia merupakan bagian dari sistem birokrasi itu sendiri. Sebagai seorang yang bekerja untuk birokrasi dan digaji oleh negara / korporasi, tentunya birokrat harus menjalankan visi misi organisasi dan menerjemahkan kebijakan pimpinan melalui program dan kegiatan.
Namun situasi yang dilematis bisa saja muncul, terutama menyangkut tradisi atau kebiasaan di lingkungan kerja. Kadang dalam lingkungan kerjanya terjadi penyimpangan atau tindakan yang melanggar peraturan, namun karena sudah terjadi dalam waktu yang lama, hal ini malah dianggap lumrah oleh sebagian birokrat.
Situasi ini bisa menjadi dilema bagi birokrat, apakah harus memperbaiki penyimpangan tersebut atau menahan diri dan membiarkan penyimpangan tersebut. Tanpa pemikiran yang kritis, maka birokrasi bisa terperosok ke dalam jurang penyimpangan yang kerap dibiasakan.
Citra Buruk Birokrasi
Bagaimanapun juga saat ini citra birokrasi Indonesia kerap dianggap buruk oleh masyarakat. Entah karena birokrasi yang terkesan lambat, ribet, ataupun pelayanannya tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Untuk mengubah keadaan tersebut menjadi lebih baik, maka perlu diubah dengan kapasitas yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Kelemahan birokrasi Indonesia saat ini sebaiknya dilawan dengan integritas. Bayangkan integritas ini dimulai dari citra baik beberapa individu, kemudian menyebar dan bisa mengubah suasana dan pandangan masyarakat terhadap birokrasi Indonesia.
Citra baik seorang birokrat tersebut bisa diwujudkan dengan menjadi birokrat yang kritis dan membangun. Sikap yang kritis ditambah kreativitas dan inovasi akan menghasilkan kinerja birokrasi yang bisa mengikuti jaman dan tidak kaku.
Oleh sebab itu, birokrat perlu merancang perubahan yang benar-benar membangun dan tidak manipulatif. Lebih bagus lagi jika lewat pemikiran yang kritis ini bisa melahirkan ide dan keberhasilan kerja, sehingga menjadi inspirasi dan menularkannya ke orang lain.
Sikap Kritis Birokrat
Menjadi birokrat yang kritis, bukan birokrat tukang kritik. Perlu dipahami bahwa kritis dan kritik adalah dua hal yang berbeda. Kritis di sini maksudnya adalah critical thinking, yakni pola berpikir yang mengedeoankan cara pandang terhadap sesuatu secara tajam dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan sikap kritis, seorang birokrat tidak mati kreativitasnya hanya karena telah merasa aman memperoleh penghasilan tetap tiap bulan. Sikap kritis tersebut juga menunjukkan bahwa ia adalah individu terpelajar dan peduli dengan kualitas kinerja pemerintahan.
Selain itu, sikap kritis juga bisa mendorong seseorang untuk lebih berkontribusi dalam rangka untuk memperbaiki kondisi. Terutama di era digital seperti saat ini, birokrat harusnya lebih berkontribusi, menjadi orang yang menguasai literasi digital, serta punya motivasi untuk membaca, menulis, dan berdiskusi.
Bersikap kritis juga bisa menumbuhkan sikap kehati-hatian, termasuk dalam agenda reformasi birokrasi. Sebab reformasi birokrasi dianggap sebagai solusi dari beragam permasalahan birokrasi. Yang mana hal tersebut perlu mempertimbangkan konteks negara Indonesia, sehingga sesuai dengan kondisi dan kemauan masyarakat Indonesia.
Manfaat Berpikir Kritis di Dunia Kerja
Dalam dunia kerja secara umum, kemampuan berpikir kritis sangatlah penting dimiliki. Sebab, berpikir kritis dapat membawa peluang kemajuan karir pribadi dan perkembangan instansi ke arah yang lebih baik. Berikut ini 5 keuntungan yang bisa diharapkan dari sikap berpikir kritis.
1. Memperkuat Kerja Tim
Idealnya, budaya berpikir kritis harus dibiasakan di tiap lapisan kerja, bukan hanya di tingkat top management saja. Misalnya pada bidang pekerjaan yang menyangkut keselamatan banyak orang, maka tiap individu harus mampu berpikir kritis agar mampu bertahan di lapangan kerja. Bisa dikatakan bahwa semakin banyak orang yang berpikir kritis dalam sebuah tim, maka potensi tim tersebut berfungsi efektif akan semakin besar.
Agar soft skill ini bisa mennguntungkan tim, memang diperlukan proses belajar agar tidak blunder / mencelakakan. Misalnya, sebelum menyampaikan suatu pemikiran, lebih baik kumpulkan dulu informasi sebanyak-banyaknya agar memiliki alasan kuat yang mendasari pemikiran tersebut. Ini bertujuan agar Anda tidak dicap sebagai orang yang ‘asal ngomong’ atau ‘asal bunyi’.
2. Membuka Kesempatan Kerja Sama
Berpikir kritis dapat menciptakan kondisi kerja sama yang dewasa dan tidak lagi berdasarkan suka atau tidak suka. Selain itu, Biasanya seorang pemikir kritis akan memperhatikan hal detail dan relevansi antara satu hal dengan hal lainnya.
3. Membuahkan Hasil Berkualitas
Orang dengan soft skill ini sangat dibutuhkan dalam memeriksa dan memastikan kembali hasil akhir produk, layanan, kebijakan, maupun laporan sebelum disuguhkan ke publik. Hal ini sebenarnya tidak sulit, hanya perlu membiasakan diri untuk mau melakukan double check atau meneliti kembali.
4. Mendorong Produktivitas
Pola pikir yang kritis dapat membuat seseorang mampu mengeksplor kesempatan dan momen yang bisa diubah menjadi keuntungan. Terutama bagi kaum muda yang mestinya dapat lebih produktif dan peka dengan situasi di sekitarnya.
Contoh nyatanya adalah bisnis startup yang kini makin menjamur di Indonesia. Startup umumnya lahir sebagai hasil pola pikir kaum muda yang mau menciptakan lapangan kerja sendiri, berbekal ide dan inovasi yang cukup berani.
5. Memecahkan Masalah
Berpikir kritis akan sangat berguna dalam menghadapi konfilk kerja. Agar masalah lebih cepat teratasi, diperlukan komunikasi yang baik antar rekan kerja, sehingga pemikiran bisa tersampaikan dengan baik pula.
Agar keputusan bisa diambil dengan pikiran yang jernih, ada baiknya untuk mengesampingkan ego pribadi di tengah konflik kerja. Dalam memecahkan masalah, semaksimal mungkin jangan sampai merusak hubungan dengan rekan kerja.
Tips Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dalam berpikir kritis, dibutuhkan berbagai pertimbangan agar konflik dapat segera terselesaikan dengan solusi yang tepat sasaran. Soft skill ini perlu dilatih agar Anda mempunyai sense yang kuat dalam memproses dan memahami permasalahan. Simak beberapa tips berikut ini untuk memngembangkan kemampuan berpikir kritis.
1. Bertanya
Salah satu kunci mengembangkan skill berpikir kritis adalah dengan rajin bertanya. Terutama saat Anda bingung dengan instruksi atasan atau merasa ada yang tidak pas saat menghadiri meeting. Anda bisa menanyakan hal yang memang dirasa penting untuk ditanyakan. Selain itu, Anda juga bisa mengonfirmasi hal yang berkaitan dengan pekerjaan pada atasan maupun rekan kerja.
2. Banyak Mendengarkan
Selain bertanya, banyak mendengarkan juga penting sebagai dasar dalam mengasah pola pikir yang kritis. Saat orang lain sedang berbicara atau mengemukakan pemikirannya, Anda harus menyimak dan mendengarkan dengan hati-hati.
3. Ingat Pengalaman yang Dialami
Selama bekerja, kadang permasalahan yang kini dihadapi bisa mirip dengan masalah yang dihadapi di masa lalu. Adanya kemiripan dengan pengalaman tersebut akan membantu Anda menyelesaikan permasalahan saat ini.
Terapkan pengalaman masa lalu dengan penyesuaian terhadap fakta-fakta dari masalah saat ini. Apabila menghadapi masalah baru, Anda bisa menyimpannya baik-baik sebagai pengalaman yang mungkin akan berguna di kemudian hari.
4. Prediksi Setiap Resiko Keputusan yang Diambil
Setiap keputusan yang diambil pasti memiliki konsekuensi dan resiko. Untuk itu, saat merancang solusi dari sebuah masalah, perhatikan juga konsekuensi yang berisiko terjadi. Hal ini bisa didiskusikan bersama atasan maupun rekan kerja agar tercipta mitigasi isu untuk meminimalisir dampak negatif dari keputusan tersebut.
Demikian ulasan mengenai birokrat yang berpikir kritis dan tips yang bisa diterapkan untuk melatihnya. Untuk bisa berpikir kritis, jangan kaget jika harus melalui banyak pengalaman dan latihan. Selain itu, berpikir kritis memang harus dibiasakan di kehidupan sehari-hari agar tidak lupa bagaimana cara berpikir dengan kritis.