Sektor pertanian masih menjadi unggulan dan basis ekonomi bagi masyarakat pedesaan, dimana pedesaan masih menjadi sumber penghasil komoditas pertanian saat ini.
Akan tetapi, sumber daya petani di pedesaan masih didominasi oleh petani usia non produktif yang mana susah mengadopsi inovasi-inovasi di bidang pertanian. Kondisi yang demikian akan menghambat pembangunan pertanian yang telah diupayakan.
Pembangunan pertanian menuntut adanya perubahan perilaku petani yang mutlak diperlukan dalam upaya peningkatan produktivitas usahatani dan peningkatan pendapatan demi perbaikan kualitas hidupnya sendiri.
Mosher (1966) menetapkan bahwa dalam pembangunan pertanian agar dapat mewujudkan harapan petani yang sejahtera membutuhkan 5 syarat pokok. Kelima syarat pokok itu adalah :
- Pasaran untuk hasil usaha tani
- Teknologi yang selalu berubah
- Tersedianya sarana produksi dan peralatan secara lokal
- Perangsang produksi bagi petani
- Pengangkutan
Syarat-syarat yang telah ditetapkan Mosher sejatinya akan sulit untuk dicapai apabila sumber daya manusia yang ada tidak mampu untuk mewujudkannya.
Berangkat dari hal tersebut, kemudian lahirlah penyuluh pertanian yang akan membantu sumber daya manusia, dalam hal ini adalah petani agar dapat menjadi petani yang adaptif, kreatif, dan inovatif.
Penyuluhan pertanian menjadi bagian integral dari pembangunan pertanian yang merupakan salah satu upaya pemberdayaan petani dan pelaku usaha pertanian lain untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraannya
Penyuluhan dapat menjadi sarana kebijakan yang efektif untuk mendorong pembangunan pertanian dalam situasi petani tidak mampu mencapai tujuannya karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan.
Dalam lingkup mempercepat pembangunan pertanian setiap penyuluh perlu terus diberi kesempatan untuk belajar mengembangkan keterampilan-keterampilan baru dan meningkatkan keahlian khususnya selama masih dalam status aktif sebagai penyuluh.
Tujuan Penyuluhan
Terdapat dua tujuan yang harus ada dalam perencanaan maupun pelaksanaan penyuluhan pertanian, yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu untuk menumbuhkan perubahan- perubahan yang lebih terarah dalam aktivitas usahatani di pedesaan.
Perubahan-perubahan tersebut hendaknya menyangkut tingkat pengetahuan, kecakapan atau kemampuan, sikap dan tindakan petani.
Sedangkan tujuan jangka panjang yaitu untuk mencapai peningkatan taraf hidup masyarakat petani dan mencapai kesejahteraan hidup yang lebih terjamin.
Kedua tujuan tersebut, dapat tercapai apabila petani telah melakukan 3 hal berikut ini.
- Better farming, yaitu petani mau dan mampu mengubah cara-cara usaha taninya dengan cara-cara yang lebih baik dari sebelumnya.
- Better business, yaitu petani berusaha yang lebih menguntungkan, mau dan mampu menjauhi melakukan teknik pemasaran yang benar.
- Better living, yaitu petani hidup lebih baik dengan mampu menghemat, bisa menabung, bekerja sama memperbaiki hygiene lingkungan, dan mampu mencari alternatif usaha lain disamping menjadi petani.
Sang Agen Perubahan
Penyuluh memegang peranan penting dalam membimbing petani agar dapat memberikan yang terbaik dalam pengelolaan usaha tani yang dilakukannya. Penyuluh pertanian sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian nasional.
Guna meningkatkan efektivitas sistem kerja latihan dan kunjungan dari kegiatan penyuluhan untuk menumbuhkan peran petani dan pembangunan pertanian, maka dilakukanlah pembinaan terhadap kelompok-kelompok tani yang telah terbentuk agar nantinya kelompok tani mampu berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang memadai dan selanjutnya mampu menopang kesejahteraan anggotanya.
Penyuluh pertanian harus ahli pertanian yang berkompeten, disamping bisa berkomunikasi secara efektif dengan petani sehingga dapat mendorong minat belajar mereka dan harus berorientasi pada masalah yang dihadapi oleh petani.
Ini karena kegiatan penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya yang meliputi kegiatan dalam ahli pengetahuan dan keterampilan dari penyuluh lapangan kepada petani dan keluarganya berlangsung melalui proses belajar mengajar.
Pentingnya peranan penyuluh dalam upaya membangun pertanian membuatnya mendapat julukan change agent atau agen perubahan dalam dunia pertanian.
Julukan agen perubahan ini didasari adanya perubahan pada perilaku petani setelah mendapat penyuluhan. Minimal, petani menjadi tahu dan kalau bisa mau serta mampu untuk berdaptasi dengan gagasan-gagasan yang disampaikan oleh penyuluh
1. Penyuluh sebagai Penyambung Lidah Petani
Ibarat kata, penyuluh merupakan penyambung lidah petani kita. Merekalah yang selama ini melakukan dialog dan mendengar keluh kesah yang ada pada petani, serta menyampaikan informasi-informasi dari pemerintah yang seringkali menimbulkan banyak tanya.
Penyuluh dapat dikatakan sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kualitas petani, utamanya di daerah-daerah pedesaan.
Secara emosional, penyuluh menjadi sosok yang paling dekat dengan petani sehingga akan lebih mudah untuk membantu petani dalam upaya meningkatkan kualitas dirinya.
Sebagai penyambung lidah petani, penyuluh diharuskan terjun langsung ke lapangan guna mengetahui permasalahan-permasalahan apa saja yang sedang dihadapi oleh petani.
Penyuluh menyampaikan informasi-informasi yang diperoleh dari balai pengkajian maupun peneliti bidang pertanian ke petani dan menyampaikan aspirasi dari petani ke pembuat kebijakan sebagai timbal balik.
2. Penyuluh sebagai Pembimbing
Seorang penyuluh adalah pembimbing dan guru bagi petani dalam pendidikan non formal, penyuluh memiliki gagasan yang tinggi untuk mengatasi hambatan dalam pembangunan pertanian yang berasal dari petani maupun keluarganya.
Seorang penyuluh harus mengenal baik sistem usahatani, bersimpati terhadap kehidupan petani serta pengambilan keputusan yang dilakukan petani baik secara teori maupun praktik.
Penyuluh harus mampu memberikan praktek demontrasi tentang suatu cara atau metode budidaya suatu tanaman, membantu petani menempatkan atau menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan yang sesuai.
3.Penyuluh sebagai Teknisi
Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang baik karena pada suatu saat akan diminta petani memberikan saran maupun demonstrasi kegiatan usahatani yang bersifat teknis.
Tanpa adanya pengetahuan dan keterampilan teknis yang baik maka akan sulit untuk memberikan pelayanan jasa konsultan yang diminta petani.
4. Penyuluh sebagai Penasihat
Mengingat sikap pandangan, keadaan, dan kemampuan daya pikir dan daya tangkap para petani yang terbagi atas beberapa kemampuan petani yang berbeda-beda.
Keberhasilan peranan penyuluhan untuk samapai kepada tahapan sasaran, penyuluh harus mampu memberikan petunjuk-petunjuk berupa contoh cara kerja yang pada akhirnya penyuluh mampu menimbulkan keyakinan pada petaninya.
5. Penyuluh sebagai Edukator
Penyuluh pertanian berperan sebagai edukator bagi petani merupakan sarana proses pembelajaran guna meningkatkan pengetahuan untuk memberikan informasi kepada petani.
Kemampuan penyuluh sebagai edukator bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi.
Penyuluh harus menimbulkan semangat dan kegairahan kerja para petani agar dapat mengelola usahataninya secara lebih efektif, efisien dan ekonomis.
6. Penyuluh sebagai Organisator
Penyuluh dituntut memiliki pengetahuan dan kecakapan yang cukup didalam berkomunikasi dengan petani untuk memberikan penjelasan yang dapat menghilangkan kebimbangan petani dalam penerapan informasi teknologi baru yang disampaikan berkaitan dengan usahataninya.
Membimbing dan memotivasi para petani agar mereka dapat mengubah cara berpikir, cara kerjanya agar timbul keterbukaan dan kemudian diterapkan tata cara bertani baru yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tingkat hidupnya akan lebih sejahtera.
7. Penyuluh sebagai Fasilitator
Peran penyuluh yaitu memfasilitasi petani mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani seperti keterbatasan tenaga kerja, modal, teknologi sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki petani.
Tidak hanya mengidentifikasi, seorang penyuluh harus bisa membantu memecahkan masalah yang dihadapi petani dalam usahataninya dan memberikan alternatif serta memberikan rujukan apabila petani menghadapi kendala-kendala ketika melakukan aktivitas pertanian.
Keberhasilan penyuluh untuk sampai kepada tujuan penyuluhan, penyuluh harus mampu memberikan petunjuk-petunjuk berupa contoh kerja yang pada akhirnya penyuluh mampu menimbulkan kepercayaan pada diri petani terhadap penyuluhan.
8. Penyuluh sebagai Motivator
Sebagai seorang motivator, penyuluh memberikan semangat kepada anggota-anggota kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam kegiatan usaha tani.
Penyuluh juga harus mampu membangkitkan motivasi para petani anggota agar tahu, mau, dan mampu.
9. Penyuluh sebagai Dinamisator
Penyuluh sebagai dinamisator harus mampu memberikan dorongan untuk melakukan kegiatan off farm dengan memanfaatkan bahan yang ada di lahannya. Misalnya saja, pembuatan pupuk organik atau menjadikan produk memiliki nilai tambah.
10. Penyuluh sebagai Inovator
Peran penyuluh sebagai inovator adalah menyebarluaskan informasi, ide, inovasi, dan teknologi baru kepada petani. Penyuluh melakukan penyuluhan dan menyampaikan berbagai gagasan yang dapat digunakan petani untuk meningkatkan usahatani.
Informasi yang disampaikan penyuluh sebaiknya disusun sedemikian rupa agar mudah dimengerti petani. Informasi dan teknologi tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan.
Referensi:
- Kartasapoetra, A. G. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
- Smara, Ni Komang Maya Gita et al. 2017. Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan Dalam Pembuatan Pupuk Organik Padat (Kasus pada Kelompok Ternak Putra Kertha Santhi, Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana). E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, 6(1): 11-20.