Sistem pelayanan sipil atau lebih umum dikenal sebagai birokrasi publik sejatinya merupakan ujung tombak pelayanan terhadap masyarakat. Akan tetapi, karena satu dan lain hal sistem tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya di negara Indonesia.
Pemerintah beserta aparatur sebagai agen utama pelaksanaan birokrasi pun berupaya memperbaiki rentetan permasalahan yang terjadi dalam birokrasi, salah satunya adalah menerapkan reformasi birokrasi sebagai ajang pembaharuan sistem pelayanan publik.
Apa Itu Reformasi Birokrasi?
Disadur dari situs resmi Kemenko PMK, reformasi birokrasi adalah salah satu upaya pemerintah demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good governance) melalui pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan.
Aspek-aspek yang menjadi sorotan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi adalah kelembagaan (Organisasi), ketatalaksanaan, serta sumber daya manusia dalam aparatur. Oleh sebab itu, reformasi birokrasi menjadi tulang punggung dalam perubahan bernegara.
Secara umum, tujuan dari reformasi birokrasi adalah untuk mewujudkan adanya good governance dengan aparatur yang berintegritas tinggi, mampu memberikan pelayanan prima demi meningkatkan kepercayaan publik, serta produktivitasnya tinggi.
Birokrat Muda dalam Sistem Birokrasi Indonesia
Tak dapat dipungkiri bahwa sebagai akibat adanya bonus demografi, maka terlahirlah jumlah masyarakat usia produktif yang lebih banyak. Terhitung di mulai sejak tahun 2020 lalu, jumlah masyarakat usia produktif didominasi oleh para generasi millenial.
Salah satu jenis pekerjaan yang tak luput dijejali para generasi yang saat ini tengah produktif adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). Menjadi bagian dari ASN yang sifat pekerjaannya birokratis ini dipercaya mampu membukakan jalan bagi kelangsungan hidup generasi Y.
Ada beragam alasan yang melatarbelakangi banyaknya generasi millenial ingin menjadi bagian dari birokrat. Tak hanya karena diiming-iming gaji dan tunjangan yang besar, ada pula yang termotivasi karena ingin berkontribusi bagi pemerintah.
Apa Saja Peran Birokrat Muda sebagai Agen Reformasi Birokrasi?
Karakteristik yang biasa melekat pada generasi muda adalah idealisme yang tinggi, kreatif, inovatif, berani, serta punya semangat yang tinggi dipercaya mampu memberikan terobosan bagi perubahan Indonesia, khususnya melalui sistem birokrasi.
Sebagai bagian dari generasi millenial, para birokrat muda dituntut agar bisa bekerja lebih cepat, responsif, sekaligus lebih efisien. Lebih dari itu, birokrat muda juga diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai agen reformasi birokrasi secara baik dan benar.
Berikut adalah beberapa peran birokrat muda sebagai bagian dari agen reformasi birokrasi.
1. Menyelenggarakan pelayanan publik yang berorientasi pada perubahan
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pada reformasi birokrasi, aparatur perlu melakukan pembaharuan serta perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan.
Maka dari itu, orientasi perubahan sudah sepatutnya dimiliki oleh setiap birokrat. Hal ini juga dilakukan agar bisa sejalan dengan tuntutan perkembangan maupun perubahan yang terjadi di luar lingkungan organisasinya.
2. Melawan budaya paternalisme
Paternalisme merupakan sistem yang menempatkan pimpinan sebagai pihak paling dominan dalam struktur organisasi. Tak sedikit paternalisme membudaya di berbagai lingkungan organisasi pemerintahan.
Jika dibiarkan begitu saja maka berbagai macam kebijakan yang telah dibuat akan sulit dikontrol dan lebih buruknya lagi virus korupsi akan mudah menjangkiti aparatur. Oleh karenanya, penting bagi setiap birokrat melawan budaya paternalisme.
3. Menjunjung tinggi etika dalam pelayanan publik
Adalah sebuah keharusan bagi setiap aparatur, khususnya generasi muda untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam pelayanan publik. Selain akan melahirkan kredibilitas tinggi, hal ini juga akan merefleksikan brand image para birokrat muda.
4. Melakukan kontrol dan pengaduan publik
Tak hanya memberikan pelayanan terbaik saja, birokrat muda juga perlu melakukan kontrol serta pengaduan publik demi menyelaraskan apa yang sudah direncanakan dan apa yang terjadi di lapangan.
Demikian itulah penjelasan terkait peran-peran birokrat muda sebagai agen reformasi birokrasi Indonesia. Diharapkan melalui birokrat muda itulah, sistem pelayanan atau penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan jauh lebih baik.
Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube https://www.youtube.com/channel/UCDYl55gmR97drxxI_61d-ew