UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah menjadi salah satu sumber pendapatan oleh sebagian besar orang. Hal ini karena UMKM membuka peluang kerja yang luas, mendorong perekonomian yang lebih merata, dan meningkatkan devisa negara.
Peran-peran UMKM tersebut tentunya diharapkan dapat berpengaruh besar. Namun sayangnya, dalam pengembangannya masih terdapat banyak kendala. Untuk selengkapnya, berikut ini beberapa faktor penghambar UMKM.
1. Masalah permodalan
Hingga saat ini, UMKM cenderung memakai modalnya sendiri dalam mengembangkan suatu usaha. Modal tersebut pun cenderung tidak terlalu besar. Oleh karena itu, hal ini kemudian menjadi kendala suatu UMKM untuk berkembang.
Karena modalnya terbatas, pelaku UMKM jadi merasa kesulitan untuk mewujudkan ide-ide bisnisnya. Demi menyiasati masalah modal ini, pemilik UMKM mesti mencari cara untuk menekan pengeluaran.
Misalnya dengan memilih berjualan secara online dibanding offline, membatasi jumlah karyawan, dan sebagainya.
2. Keterbatasan sumber daya manusia
Sumber daya manusia menjadi salah satu penghambat UMKM yang cukup sering ditemukan. Di mana, seseorang pengusaha tak jarang kurang memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola usaha hingga para karyawannya.
Keterbatasan sumber daya manusia yang paling dasar ini dapat diatasi dengan aktif untuk menambah pengetahuan dan juga mengikuti pelatihan-pelatihan manajemen bisnis.
3. Akses teknologi dan informasi
Hambatan lain yang muncul adalah minimnya akses teknologi dan informasi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya promosi yang kurang menarik. UMKM cederung menggunakan cara tradisional namun tidak mengembangkan secara global.
Banyak UMKM yang belum berjualan online di e-commerce sehingga sangat memungkinkan apabila UMKM tidak berkembang.
Oleh karena itu, penting adanya untuk diadakan pelatihan dan edukasi lebih baik lagi oleh pihak pemerintah, swasta, ataupun lembaga-lembaga tertentu. Sehingga pengusaha UMKM pada akhirnya dapat memanfaatkan teknologi dengan baik.
4. Minimnya pengaturan manajemen
Kendala lain timbul dalam pengaturan manajemen. Di mana, para pelaku manajemen minim dalam hal-hal tertentu seperti pembukuan, kesulitan akses proposal perbankan, hingga membuat cashflow.
Oleh karena itu, solusi yang tepat ialah pemerintah perlu membina para pelaku UMKM. Yang tak kalah penting, juga membuat standar akuntansi yang sederhana untuk pihak UMKM.
5. Sulitnya akses perizinan
Seperti pada umumnya, perizinan menjadi salah satu kendala bagi para pengusaha. Terlebih para pelaku UMKM. Mengingat perizinan menjadi awal dari suatu usaha, pemerintah pun diharapkan untuk membantu mendapatkan perizinan dengan mudah.
Beberapa solusi rupanya telah diterapkan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Di antaranya, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan layanan Surat Izin Usaha Perdagangan gratis.
Namun, solusi jitu ini pun hanya dilakukan oleh sedikit UMKM saja yang benar-benar membutuhkannya. UMKM malah seringkali dijumpai memakai cara sendiri dalam mengatasi perizinan yang tak jarang memakai langkah-langkah yang tidak benar.
Itulah beberapa faktor-faktor penghambat UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah yang paling sering dijumpai. Faktor penghambat tersebut muncul dari segi internal dan eksternal dari UMKM itu sendiri.
Faktor-faktor penghambat tersebut perlu segera diatasi agar tidak mempengaruhi perkembangan UMKM. Oleh karena itu, pihak pemerintah, swasta, hingga lembaga-lembaga telah memberikan berbagai macam solusi.
Seperti halnya, edukasi lebih lanjut terkait UMKM, adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan lain sebagainya. Hal ini diharapkan dapat mengatasi faktor-faktor penghambat UMKM tersebut.
Terlebih lagi, saat ini pemerintah juga mendorong agar UMKM ikut berpartisipasi dalam ranah pengadaan barang dan jasa. Peluang kerja sama antara instansi pemerintah dan UMKM ini tentu menjadi kesempatan besar bagi UMKM.