Seorang yang introvert terkadang ragu apakah dirinya bisa menjadi influencer bagi orang lain. Padahal dia bukan lah orang yang terbuka.
Mungkin beberapa waktu belakangan ini Anda cukup merasa heran kenapa orang lain bisa berprofesi atau sekedar memiliki hobi yang bisa mempengaruhi publik. Sebut saja banyak bermunculan selebgram, youtuber, dan motivator.
Kenapa mereka bisa percaya diri untuk berbicara secara lugas begitu ya di depan umum? Kenapa Anda tidak bisa? Dan pikiran-pikiran lain yang intinya menilai bahwa diri Anda tidak memiliki kemampuan menjadi influencer seperti mereka.
“Saya kan introvert, pantas saja kalau saya tidak bisa seperti mereka”. Mungkin ini yang ada dibenak Anda.
Seseorang yang memiliki kepribadian introvert memang cenderung lebih suka menyendiri, tidak suka berada dikeramaian, tidak menikmati berdiskusi atau ngobrol dengan banyak orang dalam waktu lama.
Sedangkan seorang yang berkepribadian ekstrovert kebalikannya. Mereka lebih suka berbicara dengan banyak orang dan lebih terbuka.
Ketahuilah bahwa introvert dan ekstrovert ini adalah kepribadian. Bedakan antara kepribadian dan kemampuan.
Seseorang bisa disebut introvert atau ekstrovert adalah bagaimana mereka memperoleh sumber energi. Introvert memiliki energi dari dalam, sedangkan ekstrovert sumber energinya dari luar.
Untuk menjadi influencer ini yang dibutuhkan adalah kemampuan, kemampuan untuk mempengaruhi orang. Influencer tidak berhubungan dengan kepribadian seseorang.
Apa sih pentingnya menjadi influencer?
Dengan menjadi influencer, Anda memiliki kesempatan untuk bisa mengajak orang-orang karena Anda cukup berpengaruh bagi mereka. Menjadi influencer bisa jadi sekaligus personal branding untuk dikenal banyak orang.
Banyak manfaatnya ketika Anda mampu menjadi influencer. Selain berbagi informasi yang tujuannya persuasif, Anda juga memiliki kesempatan untuk menghasilkan sesuatu, misalnya jualan. Tentunya apa yang Anda bagikan dan jual adalah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.
Nah, bagaimana caranya menjadi influencer yang tepat. Simak tips-tips berikut ini :
Cara Menjadi Influencer Yang Baik
-
Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik ini sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan. Influencer bisa memberikan pengaruh kepada orang lain karena dia bisa dipercaya.
Hubungan ini sama halnya dengan take and give. Dalam hal menjadi influencer ini artinya Anda harus memiliki informasi atau sesuatu apapun itu yang bisa Anda berikan kepada orang lain. Dengan begitu orang lain pun akan balik memberikan perhatian kepada Anda.
-
Komitmen dan Konsisten
Orang-orang yang bisa mempengaruhi orang lain karena mereka dikenal memiliki komitmen yang tinggi dan konsisten, baik dalam ucapan dan perbuatan.
Mungkin banyak influencer yang kini terkenal melalui Instagram atau Youtube tapi hanya beberapa yang konsisten. Mereka hanya melakukan sesuatu dikarenakan hal itu viral untuk memperoleh perhatian public dan menambah jumlah follower.
Komitmen yang dimiliki seorang influencer haruslah yang mengandung kebaikan. Dia berkomitmen untuk membagikan sesuatu yang bermanfaat bagi public. Kemudian dia konsisten melakukannya, tidak hanya ikut-ikutan yang sedang trend atau viral.
-
Social Proof
Di era digital ini banyak sekali platform yang bisa Anda gunakan sebagai social proof brand diri Anda.
Tentunya social proof ini sangat berguna bagi seseorang yang ingin menjadi influencer. Biasanya mereka memperbesar jumlah pengikut di social media, seperti Instagram, youtube, linkedIn, tiktok, dan lain sebagainya.
Apa perlunya social proof ini?
Banyaknya orang yang menjadi follower Anda di media social menunjukkan seberapa banyak yang mengenal Anda. Tentunya pengikut-pengikut Anda adalah orang yang suka dengan Anda.
Namun bagi Anda yang baru memulai untuk menjadi seorang influencer, jangan khawatir jika jumlah follower Anda masih terbilang sedikit. Bukan berarti Anda tidak layak, tetapi Anda butuh waktu untuk bisa dikenal oleh banyak orang.
Jangan pernah tergiur untuk ikut-ikutan. Jadilah konsisten menjadi seperti yang Anda inginkan, yaitu influencer yang menebar kebaikan.
-
Rasa Suka
Mulai sekarang Anda harus membangun rasa suka yang dimiliki orang lain kepada Anda. Pastinya tidak meninggalkan jati diri Anda yang sebenarnya. Karena banyak yang ingin disukai tapi tidak menjadi diri mereka sendiri.
Rasa suka ini bisa Anda peroleh melalui pengamatan terhadap perilaku orang-orang yang menjadi target follower Anda. Biasanya memiliki kepribadian atau keinginan yang tidak jauh dengan Anda.
Misalnya Anda ingin menjadi influencer di bidang pengembangan diri, maka amati perilaku mereka yang suka dengan bidang tersebut. Biasanya mereka lebih aware atau tertarik dengan buku-buku kesehatan mental dan psikologi. Anda bisa mulai membagikan informasi melalui bacaan-bacaan Anda.
Itulah 4 tips yang bisa Anda pelajari ketika ingin menjadi influencer. Sebelumnya tentukan dulu ingin menjadi influencer dalam hal apa Anda dan apa tujuan Anda menjadi influencer.
Janganlah ingin hanya menjadi influencer yang penting follower banyak, tetapi juga harus yang bermanfaat karena itu bisa menjadi lading amal bagi kehidupan dunia dan akhirat Anda.
Namun ada lagi hal yang paling dasar dan paling penting sebelum Anda memutuskan untuk menjadi seorang influencer, yaitu mindset.
Anda harus memiliki mindset yang berkeyakinan terhadap kemampuan Anda. Jangan batasi kemampuan Anda untuk berkembang.
Pastinya banyak sekali godaan dari dalam diri sebelum kita memulai sesuatu, seperti pikiran “ah saya kan introvert, pantas saja yang nggak bisa” atau “aku bisa nggak ya? Kok kayaknya susah, rumit, bikin pusing”.
Nah, pikiran-pikiran yang ada dalam diri kita yang seperti itulah yang sebenarnya menghambat proses belajar kita untuk meningkatkan kemampuan.
Jadi perbaiki mindset dulu dan selalu berpikir positif. Semua orang punya kesempatan menjadi influencer yang baik, asalkan mau belajar.