Mengkaji Ulang Dampak Pembelajaran Berbasis E-Learning Saat Pandemi

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan berbagai metode pembelajaran baru, sebelumnya kita hanya mengenal metode pembelajaran dengan tatap muka, dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak lagi harus mempertemukan siswa dengan guru.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi yang diciptakan bertujuan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan, memberikan kemudahan, dan cara baru dalam melakukan aktifitas.

Istilah yang semakin populer saat ini dalam pembelajaran adalah e-learning. E-learning menjadi salah satu media dalam menyampaikan pembelajaran dengan jangkauan luas. E-Learning merupakan suatu model pembelajaran dengan memanfaatkan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet, dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi serta membagi materi bahan ajar dan Informasi.

Hadirnya e-learning yang dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik seperti audio, video, TV interaktif, compact disc (CD), dan internet.

Proses pembelajaran jarak jauh (e-learning) menjadi pilihan yang sangat efektif dan efisien, terkhusus pada pandemi seperti saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi sekaligus pengetahuan.

Meskipun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa teknologi tidak hanya mendatangkan manfaat positif, tapi juga dapat mendatangkan dampak negatif.

Sering kita jumpai banyak para pelajar dan mahasiswa yang menggunakan fasilitas teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seringnya mengakses internet dikhawatirkan siswa atau pun mahasiswa tidak sungguh-sungguh dalam memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, tapi justru mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, dan game online.

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari pembelajaran e-learning seperti, pelajar dan mahasiswa menjadi pecandu dunia maya secara berlebihan. Hal ini dapat terjadi saat siswa dan mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya, secara tidak langsung telah masuk dalam dunia yang over free, dan tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat saja terjadi, seperi pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang seharusnya dirahasiakan, dampak negative lain yang ditimbulkan yaitu tumbuhnya sikap apatis pada masing-masing individu, baik itu pelajar, siswa, mahasiswa atau pun pengajar.

Berbagai dampak negatif tersebut secara tidak langsung dapat merubahan perilaku, etika, norma, aturan, atau moral kehidupan. Sehingga bertentangan dengan etika, norma, yang ada pada masyarakat. Untuk menyikapi hal ini, peran pendidikan sangatlah penting untuk mengembangkan dampak positif dan meminimalis dampak negatif yang ditimbulkan.

Upaya untuk mengatasi dampak negatif pemanfaatan teknologi informasi pada pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti, pertama mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan khususnya untuk anak di bawah umur. Kedua, tidak menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran. Ketiga, Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal dengan tanpa menghilangkan etika. Keempat, pemerintah harus peka dalam memfilter atau menyaring informasi yang dapat diakses oleh peserta didik, yaitu dengan cara menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi, meliputi keamanan teknologi, sistem rekap data, serta fungsi pusat penanganan penyalahgunaan di bawah umur. Kelima, menghindari penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di bawah umur dan lebih mengawasi pemakaiannya. Dalam hal ini tentu juga dibutuhkan peran orang tua dalam mendidik buah hatinya, sehingga dari berbagai dampak negatif dari media informasi dapat di imbangi dengan berbagai hal-hal positif lainnya.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
Rina Aditia Dwi Astuti

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, Jurnalis kampus, penulis buku, freelance writer, menyukai dunia sastra puisi dan cerpen.

Artikel: 9

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *