Pentingnya Literasi Media dalam Pendidikan Dasar dan Menengah

Arti literasi yang berasal dari kata literacy adalah melek huruf; kemampuan baca tulis; kecakapan dalam membaca dan menulis. Literasi memiliki cakupan yang lebih luas diantaranya literasi media, informasi hingga teknologi serta ekonomi.

Literasi memiliki beberapa prinsip-prinsip dalam penerapannya pada individu, yaitu

  • Literasi sebagai kecakapan hidup

Meski begitu, literasi media belum menjadi hal yang umum akibat belum adanya sosialisasi dari pemerintah, serta belum ditetapkan sebagai salah satu pencapaian tujuan belajar dalam kurikulum.

  • Mencakup kemampuan produktif dan reseptif

Prinsip ini dapat memacu individu menjadi proaktif dalam penyebaran pesan dari media yang dibacanya.

  • Berhubungan dengan kemampuan memecahkan masalah

Dimana individu dapat memanfaatkan informasi yang didapatkannya dari memahami literasi.

  • Literasi diartikan sebagai apresiasi dan refleksi budaya;

Dengan memahami literasi media dan budayanya, individu dapat menilai baik dan buruknya suatu konten media apakah selaras dengan nilai budayanya atau tidak.

  • Sebagai kegiatan refleksi diri

Individu dapat menilai manfaat suatu informasi di media jika diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

  • Literasi merupakan hasil kolaborasi; serta literasi sebagai kegiatan interpretasi.

Dalam memahami literasi media, individu perlu melakukan diskusi dengan individu lain sehingga terjadi kolaborasi informasi yang diterimanya.

Dewasa ini dimana teknologi sudah sangat maju, cara mendapatkan informasi pun tidak hanya melalui media cetak tetapi juga melalui media digital. Tentunya dengan kebanyakan pelajar yang sudah memiliki smartphone pribadi dengan akses internet, maka mendapatkan informasi juga lebih mudah dan tidak terbatas.

Kurikulum 2013 kemudian dirancang dengan prosedur pembelajaran yang tidak lagi menjadikan guru menjadi satu-satunya sumber belajar siswa. Guru mengarahkan kegitan belajar peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan melalui metode ilmiah. Penggunaan metode ilmiah dimaksudkan untuk mengembangkan proses belajar secara mandiri dan melatih sikap kritis siswa terhadap fakta dan fenomena.

Disini literasi diperlukan karena sesuai dengan pengertian dari James Gee (1990), dimana literasi merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang dalam bentuk kegiatan menbaca, berpikir, menulis dan berbicara. Stripling (1992) mengartikan literasi sebagai keterampilan dimana seseorang tahu bagaimana mempelajari dan memahami ide-ide atau informasi baru dengan baik untuk dapat menggunakan informasi tersebut ketika dibutuhkan.

Pengembangan literasi belajar mulai diterapkan pada Kurikulum 2013 melalui kompetensi dasar (KD) pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dimana guru dapat menerapkan berbagai teori membaca kepada siswa dan mengukur kinerja membaca peserta didik.

Hal ini diharapkan para siswa memiliki bekal literasi yang dapat membuat mereka terbiasa berpikir kritis dan memanfaatkan informasi yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, meningkatnya kemampuan literasi siswa juga harus diiringi dengan meningkatknya kemampuan literasi guru. Luasnya pengetahuan siswa, guru juga harus terus memperbaharui wawasan dan informasi yang dimilikinya.

Guru harus terus menambah wawasannya terutama mengenai strategi dan model yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan ilmiah, fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat dijadikan sebagai topik pembelajaran yang nantinya daikaitkan dengan tem a materi yang dibahas.

Kegiatan pembelajaran seperti ini akan memacu siswa untuk mencari tahu dan berpikir kritis. Terlebih lagi dengan sedang diberlakukannnya pembelajaran secara online, untuk mendukung pembatasan jarak sosial.

Pada masa pembelajaran ini, siswa mau tidak mau harus menjadi lebih mandiri dalam belajar, akibat terbatasnya interaksi antara siswa dan guru. Materi dan proses pembelajaran yang terjadi melalui pihak ketiga, tidak dapat dipungkiri jika kemampuan siswa dalam menangkap penjelasan guru juga menurun. Maka dari itu, literasi menjadi sangat penting bagi siswa maupun guru, serta proses pembelajaran sebagaimana yang dimaksudkan dalam Kurikulum 2013 juga dapat terus berjalan.


Sumber:

Kurnia, Novi, dkk. 2019. Literasi Digital Keluarga: Teori dan Praktik Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Berinternet. Yogyakarta: UGMPRESS.

Kusmana, Suherli. 2017. Pengembangan Literasi dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Jurnal Pendiidkan, Kebahasaan dan Kesusastraan Indonesia. Vol. 1, No. 1, Februari 2017.

Padmadewi, Ni Nyoman dan Artini, Luh Putu. 2018. Literasi di Sekolah, dari Teori ke Praktik. Badung: Nilacakra.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
intanrnt

Menempuh pendidikan dengan jurusan Pendidikan Geografi di Universitas Sebelas Maret. Pendidikan, lingkungan dan sosial adalah topik yang saya gemari.

Artikel: 6

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *