Mengembangkan Entrepreneurship di Bidang Iptek

Sebagai negera berkembang dalan status ekonomi indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia (16.056 pulau) terbagi menjadi 34 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota dengan jumlah penduduk 59.337.000 jiwa sensus tahun 2020.

Indonesia memiliki daya saing yang cukup tinggi meskipun dari sisi inovasi masih rendah, Kegiatan litbangjirap di Indonesia oleh lembaga-lembaga instasi, Industri dan perguruan tinggi memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kualitas iptek dan inovasi di Indonesia.

Salah satu bidang prioritas riset saat ini PRN (2017-2019) pertanian dan pangan oleh sebab itu sebagai negara agraris bidang perkebunan dan pertanian sangat tepat untuk dapat dikembankan dan diberdayakan. Menurut Fahmi (2013), entrepreneur adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.

Entrepreneurship (kewirausahaan) adalah suatu proses penerapan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan memiliki nilai serta kemampuan menghadapi tantangan hidup dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan. Mengembangkan entrepreneur di bidang iptek untuk dapat menghasilkan entrepreneur-technopreneur untuk dapat merealisasikan hasil temuan teknologi/inovasi menjadi produk yang dapat dikomersilkan.

Technopreneurship adalah proses dalam sebuah organisasi yang mengutamakan inovasi dan secara terus menerus menemukan problem utama organisasi, memecahkan permasalahannya, dan mengimplementasikan cara-cara pemecahan masalah dalam rangka meningkatakan daya saing di pasar global (Okorie, 2014). Dari pandangan-pandangan diatas maka technopreneurship pada intinya akan menggabungkan antara teknologi dan kewirausahaan

Skema Peran Entrepreneurship Dalam Pembangunan dan Model Penciptaan Entrepreneurship (Diseminasi Riset Terapan Politeknik Semarang 2012).

Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan serangkaian kebijakan dan rencana aksi untuk mendukung program program peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja adalah suatu proses atau cara untuk meningkatkan kemampuan kerja, penampilan kerja atau prestasi kerja Untuk itu SDM iptek perlu dibekali pengetahuan tentang peningkatan prestasi kerja.

Pertama pengetahuan tentang kebutuhan pasar/masyarakat baik berupa barang untuk kelangsungan hidup dan kenyamanan hidup, jasa kepakaran untuk membantu penyelesaian masalah,jasa pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan ataupun prasarana (infrastruktur) dan sarana kehidupan.

Kedua apa yang dihasilkan iptek, baik berupa informasi ilmiah, jurnal, buku, paten, prototip, jasa pelatihan/training, seminar/kongres iptek, jasa konsultasi ataupun proses teknologi Serta kecendrungan orang bekerja secara produktif baik karena alasan tertentu maupun karena kegiatan yang lainnya. Sebagai contoh industri agroindustri, kebanyakan pengusaha berorientasi pada produk mengabaikan aspek pasar, ketidakmampuan untuk menciptakan pasar baru untuk memasarkan produk merupakan masalah yang kini dialami oleh sebagian besar para pengusaha agroindustri dan rendahnya kemampuan entrepreneurship untuk melakukan inovasi dan daya kreativitas.

Dalam rangka pengembangan entrepreneur dan menumbuhkan perekonomian nasional diharapakan hasil hasil temuan teknologi ini dapat dikomersilkan. Terjadinya sinergi antara lembaga litbang sebagai technopreneur dan pengusaha sebagai entrepreneur,dimana technopreneur salah satu bagian dari perkembangan berwirausaha (entrepreneur) memberikan gambaran berwirausaha dengan menggunakan inovasi basis technologi. Konsep technopreneur didasarkan pada basis tekhnologi yang dijadikan sebagai alat berwirausaha, misalnya munculnya bisnis aplikasi online, bisnis security system, dsb.

Technopreneurship adalah proses dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisamenempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional dalam rangka pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya. Tantangan zaman terasa semakin nyata. “Paling nyata ialah revolusi industri 4.0 Untuk menyesuaikan diri dengan zaman, Kemristekdikti kini mengadakan tiga bentuk literasi, yakni literasi human, digital, dan teknologi.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
arsal

@rsal...Domisili Tangerang Selatan aktif ,Alumni teknik mesin unhas makassar tertarik pada bidang Teknologi Permesinan,Robotika,Football,Teknologi Militer,dll

Artikel: 13

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *