Covid-19 muncul pada bulan Desember tahun 2019 yang sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia. China tercatat sebagai negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia. Pada tahun 2019 itu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru manusia tersebut terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang beroperasi di Pasar Ikan Huanan, China. Sejak tanggal 3 Januari 2020, China secara teratur memberi informasi pada WHO serta negara-negara lainnya mengenai wabah pneumonia tersebut. Akhirnya, lembaga kesehatan dunia (WHO) mengumumkan adanya darurat kesehatan masyarakat global pada 30 Januari 2020. Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tanggal 11 Februari 2020, WHO mengumumkan virus baru ini disebut ”Covid-19”, dikutip dari sumber https://bebas.kompas.id/.
Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih mewabah di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai macam gejala dan kasus yang menyerang pada berbagai usia, dimulai dari bayi, remaja, hingga orang tua. Berbagai cara pula telah diupayakan diantaranya peraturan protokol kesehatan, pembatasan aktivitas di luar rumah, penciptaan vaksin untuk Covid-19, hingga berdampak pada sektor lainnya, diantaranya masalah pada sektor kesehatan, pendidikan, dan perekonomian di suatu negara. Adanya pandemi Covid-19 ini, diyakini menimbulkan beberapa masalah ekonomi di Indonesia, salah satunya PHK besar-besaran hingga mengakibatkan meningkatnya pengangguran. Dampak pandemi Covid-19 memaksa perubahan pola kehidupan masyarakat dan adaptasi kebiasaan baru pada seluruh masyarakat di dunia. Meskipun kini telah ada kebijakan new normal atau kehidupan normal yang baru, setiap orang tetap diwajibkan menjaga jarak dan mengikuti sejumlah protokol kesehatan. Dalam konteks membangkitkan produktivitas masyarakat, pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus menghimbau agar masyarakat tetap bisa produktif berkarya dan bekerja bahkan meningkatkan produktivitasnya di masa pandemi. Apalagi, produktivitas masyarakat selama pandemi menjadi tumpuan utama dalam pemulihan ekonomi nasional maupun ekonomi daerah. Lalu bagaimana cara kita agar tetap berpenghasilan di tengah pandemi ini dan bagaimana cara tetap produktif seperti sedia kala? simak ulasannya berikut ini!
- Mencari Part Time Job di Tengah Pandemi Covid-19
Bekerja part time bisa menjadi salah satu pilihan untuk menjadi produktif di masa pandemi Covid-19 ini. Part time job atau yang dikenal pula dengan kerja paruh waktu biasanya hanya berlangsung selama periode tertentu atau bersifat sementara. Hal ini cocok bagi para mahasiswa yang ingin mengasah skill dan mendapat penghasilan tambahan, begitu pula cocok dengan para pegawai yang memiliki waktu tambahan untuk mengisi waktu luang tersebut sehingga lebih produktif.
Ada banyak pekerjaan yang bisa Anda pilih, mulai dari jenis pekerjaan ringan hingga pekerjaan menantang. Contohnya, menjadi admin sosial media, penulis artikel, dan memberikan jasa desain, videografi, dan lain-lain. Namun, banyak juga orang yang memilih part time job sesuai hobi dan keahlian mereka, misalnya fotografi atau menjadi translator bahasa. Anda bisa memilih lebih dari satu pekerjaan part time sekaligus. Akan tetapi yang perlu Anda perhatikan adalah dalam mengelola waktu agar tercipta keseimbangan dan bertanggung jawab dengan semua pekerjaan Anda.
- Rutin Melakukan Olahraga Agar Tubuh Tetap Bugar
Membatasi aktivitas di luar rumah tentu menjadi hal yang membosankan. Hal ini dapat menjadi pemicu stress. Untuk mencegahnya, diperlukan beberapa aktivitas fisik, salah satunya adalah olahraga. Olahraga juga bisa membantu Anda meningkatkan imunitas dan menjaga kebugaran tubuh. Anda tidak perlu melakukan olahraga berat dengan durasi yang lama. Hal yang terpenting adalah konsisten dalam melakukan olahraga, diantaranya melakukan senam di rumah Anda, lari pagi di sekitar komplek rumah Anda, bersepeda dan masih banyak lagi.
- Mencari Berbagai Sumber Ilmu Pengetahuan
Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan. Awalnya, mencari sumber ilmu pengetahuan didapat dari kegiatan belajar mengajar di sekolah, menjalani aktivitas seminar yang dilakukan di sebuah tempat dengan situasi formal maupun informal. Namun, kini dengan fasilitas internet, laptop, dan e-book, Anda sudah bisa mengikuti berbagai pembelajaran melalui situs daring (online) via berbagai macam aplikasi dan melakukan seminar berbasis web atau yang lebih akrab dikenal dengan webinar. Kegiatan mencari sumber ilmu ini agar kita selalu mendapat wawasan terbaru dan lebih produktif saat di rumah.
Dikutip dari sumber https://iteba.ac.id/blog/produktif-kreatif-di-tengah-pandemi/.
- Kemauan dan Kemampuan Dalam Berkolaborasi
Para pebisnis skala besar sebaiknya mau turun tangan, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar pelaku usaha kecil UMKM tidak makin terpuruk. Kolaborasi itu bisa menggunakan mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini juga harus dilakukan melalui tokoh-tokoh penting di pemerintahan sampai seorang brand ambassador yang turut berperan penting dalam membangun kembali produktivitas masyarakat dalam membangkitkan perekonomian negara.
- Meningkatkan Kesadaran dan Semangat Untuk Berbagi
Tingginya tingkat kesadaran dan semangat berbagi serta toleran terhadap masyarakat di sekitar lingkungan yang sedang membutuhkan. Kesadaran ini utamanya bagi orang-orang baik yang masih berkecukupan dan memiliki tabungan lebih untuk membantu orang di sekitarnya, bantuan ini setidaknya dapat meringankan beban mereka dan mereka menganggap masih ada yang peduli terhadap dirinya. Sesama warga di lingkungan masing-masing juga perlu saling membesarkan hati, menguatkan, dan saling mendukung.
Dikutip dari sumber https://ekbis.sindonews.com/.
- Memanfaatkan Media Sosial Untuk Berwirausaha
Banyak diantara kita yang sudah memiliki media sosial, diantaranya whatsapp, instagram, facebook, twitter, dan lain-lain. Fungsi media sosial tersebut adalah untuk berkomunikasi jarak jauh dengan seseorang. Media sosial bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk berjualan online, diantaranya Anda bisa menjadi reseller produk-produk yang sedang dibutukhkan seperti alat kesehatan, dan masih banyak lainnya. Anda juga bisa membuat suatu produk unik lainnya, misalkan membuat menu makanan sehat untuk menjada imunitas tubuh. Anda bisa memanfaatkan waktu luang Anda untuk berdagang di e-commerce lainnya, hal ini akan sangat mendukung peminimalisiran pencegahan Covid-19, karena Anda berjualan bisa dari mana saja dan kapan saja tanpa kontak langsung dengan pembeli sekaligus Anda bisa mengurangi kejenuhan di rumah saja.
- Melakukan Hal yang Disenangi
Selain melakukan hal-hal yang menghasilkan pendapatan, Anda juga bisa lebih produktif saat pandemi dengan melakukan hal-hal yang Anda senangi, misalkan Anda bisa mengisi waktu luang dengan membaca buku-buku, berita di televisi atau radio, menonton film kesukaan. Pandemi ini memang banyak membawa dampak buruk bagi beberapa sektor di seluruh belahan dunia, namun pandemi ini juga memiliki sisi positif lainnya, misalkan Anda jadi lebih bisa memahami diri Anda sendiri, Anda lebih bisa menghabiskan banyak waktu di rumah bersama keluarga dan saudara. Melakukan hal yang Anda senangi juga bisa membuat Anda memahami potensi terpendam dalam diri Anda.
- Lebih Bisa Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Yang terakhir, Anda dapat menggunakan waktu Anda di rumah di masa pandemi ini sebagai cara untuk fokus beribadah kepada Tuhan. Sehingga, Anda lebih mensyukuri segala pemberian Tuhan.
Itulah beberapa cara dan tips untuk Anda agar tetap produktif dan semangat di tengah pandemi Covid-19 ini. Cermati dan resapi setiap tipsnya agar mulai hari ini, Anda dapat meng-implementasikannya dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Tips yang sangat bermanfaat dan sangat sesuai untuk diterapkan pada situasi pandemi seperti ini.
Terima kasih kak Ardy 🙂