STRATEGI PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI

Sepuluh bulan berjalan sudah kita (Indonesia) menghadapi Covid-19 sejak bulan Desember 2019 Coronavirus Diseasese 19 atau Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan – Tiongkok, selama periode tersebut telah lebih dari tujuh ratus ribu masyarakat Indonesia terpapar (data : covid19.go.id bulan November 2020) menjadikan kehidupan sosial pun berubah sehingga mau tidak mau seluruh masyarakat “dipaksa” harus bisa beradaptasi.

Sebagai upaya pengendalian terhadap penyebaran Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial. Salah satunya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 21/2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Kemudian, beleid itu diturunkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 tentang Pedoman PSBB.

Kebijakan dan Peraturan PSBB ini membawa dampak besar pada semua bidang, salah satunya yaitu bidang pendidikan. Saat ini proses pembelajaran dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring. 

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan pembelajaran tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiwa, tetapi dilakukan melalui online dengan menggunakan internet. Dalam perjalanannya di lapangan praktik sistem pembelajaran daring ini memiliki banyak keterbatasan dan hambatan yang ditemui. Banyak faktor hambatan (teknis/non-teknis) seperti contohnya masih belum meratanya jaringan internet dan fasilitas teknologi yang memadai, keterbatasan pembelajaran/perkuliahan daring pastinya secara teori dan praktik tidak akan seideal dibanding dengan kegiatan belajar mengajar langsung tatap muka.

Kondisi ini memacu institusi pendidikan untuk memberikan yang terbaik bagi para peserta didiknya agar tetap mendapat hak-haknya dalam melakukan proses dan kegiatan belajar mengajarnya. Berbagai cara-teknik dan strategi sebagai solusi dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar secara daring institusi/lembaga pendidikan membuat terobosan atau strategi.

Salah satunya strategi yang dapat digunakan dalam metode pembelajaran daring adalah menggunakan personalized method yaitu pengajar mengajak peserta didik untuk aktif berdiskusi (seperti misalnya pengajar memanggil nama peserta didik satu-persatu, dengan memancing diskusi peserta didik diharapkan dapat meningkatkan perhatian dan fokusnya mereka sehingga tingkat pemahaman terhadap materi bahan ajar dapat dipahami/ditangkap sebagaimana seperti kondisi normal pembelajaran tatap muka di kelas (luring/non-daring)

Sesi diskusi harus menjadi prioritas dalam kegiatan belajar mengajar daring dengan tujuan agar setiap peserta didik tetap dapat fokus mengikutinya, untuk bahan pertimbangan durasi waktu selama 30 menit dapat disediakan oleh pengajar untuk menjalankan sesi diskusi ini baik secara individual maupun kelompok.

Pembagian kelompok dengan metode daring dapat dilakukan dengan fitur yang tersedia di media pembelajaran seperti misalnya Zoom, Google Classromm, Meet dll.

Secara singkat metode pembelajaran personalisasi (Pesonalized Method) adalah pembelajaran yang berbasis personalisasi yaitu pembelajaran pribadi yang menyesuaikan pada kekuatan, kebutuhan dan kepentingan setiap peserta didik. Model pembelajaran berbasis personalisasi ini tidak lepas dari gaya belajar yang dianggap menjadi parameter penting untuk menentukan pembelajaran yang paling cocok bagi setiap peserta didik, diharapkan dengan mengetahui gaya belajar/kemampuan peserta didik maka pendidik dapat dengan mudah mengenali karakteristik peserta didik dan mengetahui bagaimana cara yang paling berhasil/mudah untuk dapat diikuti oleh mereka.

Ada beberapa nilai tambah yang bisa didapat dengan strategi pembelajaran metode personaliasi (Personalized Method) diantaranya dapat mengoptimalkan proses peserta didik serta membantunya untuk memperoleh pengetahuan secara efesien dan efektif, diharapkan mereka lebih aktif belajar dan berusaha untuk meneukan informasi lebih lanjut.

Sementara jika dilihat dari karakteristik dan tahapan dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode personalisai (Personalized Method) memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Minat dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkat
  2. Dengan menjadi role model sebagai fasilitator dan pelatih (coach), pendidik diharapkan dapat lebih baik dalam setiap menjalankan kegiatan belajar mengajar
  3. Peserta didik lebih dapat mengambil kendali atas jalur belajar untuk mencapai tujuan ynag ditetapkan, membangun self efficiancy, berfikir kritis, dan keterampilan kreativitas.
  4. Teknologi memungkinkan para peserta didik untuk dapat lebih intens lagi bagaimana cara mereka belajar dan bagaimana menunjukkan pembelajaran mereka.

Sebagai penutup pertimbangan terakhir adalah apapun platform pembelajaran, metode, startegi pembelajaran daring yang akan dilaksanakan, paling tidak harus tetap memperhatikan kondisi, kemampuan dan kendala yang ada, termasuk infrastruktur, kemampuan SDM dan kondisi peserta didik. Yang penting adalah bagaimana memastikan proses belajar mengajar selama masa pandemi ini tetap dapat berjalan dengan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan memanfaatkan platform daring yang tersedia.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Suryana
Suryana

Hobi membaca untuk menambah wawasan. Belajar dan pembelajaran menjadi menu tetap keseharian. Berbagi ilmu dan pengalaman melalui UNIVERSITAS RAHARJA-TANGERANG.

Artikel: 18

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

57 + = 58