
Seberapa penting sih keterampilan negosiasi pada kehidupan sehari-hari? Lalu apa yang terbesit di benak kalian jika mendengar kata negosiasi? Jual beli? Tawar menawar? Yuk kita memahami pentingnya keterampilan negosiasi! Keterampilan negosiasi dalam kehidupan sehari-hari akan sangat berguna pada suatu hal yang mengenai kemampuan tawar menawar dengan seseorang, loh. Negosiasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang tidak akan pernah dapat dipisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya. Kemampuan negosiasi sangat dibutuhkan pada situasi atau kegiatan tertentu, baik dalam kegiatan bisnis maupun kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya negosiasi adalah suatu proses komunikasi antar dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan, kebutuhan dan kepentingan sendiri, lalu kedua belah pihak tersebut berusaha sampai pada satu titik temu dan tercapainya kesepakatan yang memuaskan bagi mereka. Contoh sederhana negosiasi yakni ketika terjadinya suatu proses jual beli antara penjual dan pembeli di pasar atau toko. Meskipun penjual sudah mematokkan harga jual suatu barang, tetapi pembeli masih dapat bernegosiasi mengenai harganya. Pada situasi tersebut, akan terjadinya suatu proses negosiasi dari pembeli kepada penjual, hingga tercapainya kesepakatan harga yang pas dan memuaskan, baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Contoh lain yakni ketika berbisnis, misalnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distributor peralatan kesehatan ingin menawarkan kerja sama dengan beberapa rumah sakit yang terkemuka, tujuan dari distributor yakni dapat menyalurkan barang, sedangkan tujuan rumah sakit yakni untuk menjaga ketersediaan barang. Kedua belah pihak tersebut akan melakukan proses negosiasi, sehingga tercapainya kesepakatan yang menguntungkan bagi mereka. Ada banyak sekali contoh lain dari negosiasi, seperti proses wawancara antara HRD dengan calon karyawan, proses komunikasi antara pemerintah suatu negara dengan negara lainnya dalam kerja sama bilateral, dan lain sebagainya.
Dari contoh yang telah dipaparkan di atas, dapat diketahui tujuan dari suatu negosiasi adalah untuk mencapai suatu kesepakatan yang dianggap menguntungkan bagi semua pihak dan juga bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah serta menemukan solusi yang tepat dari masalah yang tengah dihadapi dari pihak yang bernegosiasi. Kesepakatan yang dianggap menguntungkan maksudnya adalah kesepakatan yang pada akhirnya akan melayani kepentingannya masing-masing dan antar pihak satu sama lainnya tidak ada yang merasa dirugikan. Setelah memahami tujuan dari negosiasi, maka dari itu kita juga perlu memahami manfaat dari negosiasi. Pertama, manfaat dari negosiasi akan tercipta suatu jalinan kerja sama antara satu pihak dengan pihak lainnya untuk mencapai tujuan masing-masing. Seperti yang kita ketahui bersama, dengan bekerja sama akan terciptanya kolaborasi ide yang kreatif dan unik, yang tentunya akan bermanfaat bagi kepentingan masing-masing. Lalu manfaat negosiasi yakni akan terciptanya suatu interaksi yang positif lainnya antara kedua belah pihak yang bernegosiasi.
Untuk mencapai kata “sepakat” bagi kedua belah pihak yang bernegosiasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama yakni persiapan yang cermat. Kedua belah pihak sebelum melakukan negosiasi, harus sudah mempersiapkan persiapan yang cermat, agar pada saat proses negosiasi tidak menimbulkan kesepakatan yang ceroboh dan merugikan pada kepentingan masing-masing. Lalu, harus memiliki pikiran yang terbuka. Maksudnya, pada proses negosiasi kedua belah pihak harus melibatkan penerimaan terhadap beragam ide, argumen dan informasi. Jika sikap tersebut tidak ada pada kedua belah pihak, maka untuk mencapai kesepakatan akan sangat sulit. Selanjutnya pendekatan yang logis, yakni kedua belah pihak harus dapat memandang sesuatu dengan masuk akal mengenai keyakinan yang kadang kala sulit dibuktikannya. Hal tersebut demi membentuk dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling menguntungkan serta agar dapat saling menghormati satu sama lain. Lalu, kedua belah pihak juga perlu memperhatikan mengenai pembuatan konsesi. Kedua belah pihak yang bernegosiasi harus mau untuk membuat konsesi agar terciptanya kesepakatan melalui kompromi bila terjadi kemacetan.
Negosiasi merupakan bagian dari komunikasi, namun seseorang yang dapat berkomunikasi belum tentu dapat melakukan negosiasi. Berdasarkan paparan di atas juga, bahwa negosiasi dapat memberikan manfaat yang banyak dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka dari itu, dibutuhkan bagaimana cara meningkatkan keterampilan negosiasi bagi seseorang? Pertama, banyak melakukan kegiatan isi otak. Agar otak tetap berjalan secara optimal, maka kita harus mengisinya dengan isian yang bermanfaat, seperti membaca, diskusi, mengamati lingkungan dan menanamkan kebiasaan tidak memakan mentah-mentah informasi yang diperoleh oleh otak. Hal tersebut dikarenakan pada saat proses kegiatan negosiasi, kita dituntut untuk melakukan segalanya dengan cepat, tepat dan sederhana dalam merespons pendapat, pertanyaan atau mengajukan keinginan yang kita inginkan demi kepentingan. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kemampuan negosiasi harus beriringan dengan meningkatkan pengetahuan yang kita miliki, karena pada saat proses kegiatan negosiasi kita akan berhadapan dengan seseorang dan persoalan negosiasi yang berbeda-beda.
Kedua, melatih komunikasi dan ekspresi. Salah satu faktor keberhasilan mencapai kata sepakat dalam negosiasi dipengaruhi oleh kejelasan komunikasi dan pengendalian ekspresi yang baik. Jika isi otak sudah baik tetapi cara komunikasi dan berekspresi masih salah, maka sia-sia isi otak yang kita miliki. Latihan komunikasi dan ekspresi yang sederhana yakni dengan berbicara di depan cermin. Hal tersebut diyakini dapat bermanfaat untuk mengevaluasi apakah cara berkomunikasi dan berekspresi sudah baik atau belum. Dalam proses negosiasi, cara berkomunikasi dan berekspresi akan diperhatikan oleh satu sama lain yang sedang bernegosiasi.
Ketiga, membiasakan diri untuk bertanya terutama pada hal-hal yang kurang jelas dan tidak dimengerti. Ingat, banyak bertanya bukan berarti bodoh, ya. Pada proses negosiasi, kedua belah pihak harus benar-benar paham mengenai informasi yang disampaikan, jika dirasa ada yang kurang jelas dan kurang dimengerti, sebaiknya ditanyakan agar makin jelas dan tidak berdampak merugikan nantinya. bertanya juga bukti bahwa kita merupakan orang yang kritis, lalu agar tidak dinilai negatif oleh orang lain maka bertanyalah sesuai dengan hal yang memang belum dimengerti atau tidak kita tahu.
Keempat, membiasakan untuk fokus pada tujuan dan keinginan selama melakukan negosiasi. Pada saat proses negosiasi usahakan untuk tidak terpengaruh dan tidak berubah pikiran, harus tetap fokus dan percaya pada persiapan, tujuan dan keinginan yang telah disiapkan dengan baik di awal. Jangan berkecil hati jika mengalami penolakan, di situlah letak proses belajar meningkatkan menjadi negosiator yang andal. Kelima atau yang terakhir, yakni percaya diri. Percaya diri dibutuhkan ketika sedang melakukan proses negosiasi, kita harus yakin terhadap kemampuan diri sendiri yang kita miliki, terapkan bahwa yang mengenal kekurangan dan kelebihan adalah diri kita sendiri, orang lain tidak tahu apa-apa. Jadi, pada saat proses negosiasi kita tidak terpengaruh oleh lawan bicara kita, cukup dihadapi dengan tetap percaya diri.
Nah, sudah tahu kan pentingnya negosiasi dalam kehidupan sehari-hari? Maka dari itu, untuk kamu yang belum percaya diri jika dihadapkan dengan situasi negosiasi, yuk jangan malas untuk memahami bagaimana caranya untuk meningkatkan keterampilan negosiasi, karena keterampilan tersebut akan selalu kita temukan dan tidak akan dapat dipisahkan dalam kegiatan kita sehari-hari, loh. Semangat!