Berkontribusi dalam lingkungan kerja yang progresif

Secara umum, lingkungan kerja adalah kehidupan fisik, sosial, dan psikologi dalam perusahaan yang memengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan. Kinerja yang optimal merupakan syarat mutlak terpenuhinya tujuan organisasi. Melalui peningkatan disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kualitas kehidupan kerja diharapkan kinerja yang dihasilkan dapat lebih optimal.

Lingkungan kerja yang progresif dapat diartikan serangkaian upaya yang semakin formal untuk memberikan umpan balik kepada karyawan tersebut sehingga dia dapat memperbaiki masalahnya dalam proses menuju disiplin progresif, Tujuan utama dari disiplin progresif adalah untuk membantu karyawan memahami bahwa masalah kinerja atau kesempatan untuk menuju perbaikan yang ada secara berkesinambungan atau untuk mendapatkan perhatian karyawan sehingga dia mengerti bahwa peningkatan kinerja karyawan sangat penting jika mereka ingin tetap dipekerjakan. Gagal melakukannya, disiplin progresif memungkinkan organisasi untuk secara adil, dan dengan dokumentasi yang substansial, menghentikan kerja karyawan yang tidak efektif dan tidak mau memperbaiki diri. Disiplin progresif adalah proses untuk menangani perilaku kerja yang tidak sesuai dengan standar kinerja yang diharapkan dan dikomunikasikan.

Berkontribusi dalam lingkungan kerja yang progresive harus memiliki relevansi karena tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi sehingga menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi oleh setiap individu dalam lingkungan kerja, Contoh sebuah masalah adalah sebagai karyawan kita tidak mengerti tujuan dan apa yang kita butuhkan untuk berkontribusi. Lalu bagaimana cara kita menuyusun langkah-langkah strategis dalam disiplin progresive di tempat kerja untuk dapat berkontribusi dalam lingkungan kerja yang progresif. Pada tahap-tahap awal karir, kita mungkin dihargai dengan kemajuan yang mencolok lewat organisasi,misal dengan kenaikan gaji dan promosi. Akan tetapi, pada saat karir terus melaju, justru peluang kerap menjadi semakin kecil dan kemajuan semakin lambat. Tindakan disiplin progresif (Progresif discipline) dimaksudkan untuk memastikan bahwa terdapat hukuman minimal yang tepat terhadap setiap pelanggaran. Tujuan tindakan ini adalah membentuk program disiplin yang berkembang mulai dari hukuman yang ringan hingga yang sangat keras. Disiplin progresif dirancang untuk memotivasi karyawan agar mengoreksi kekeliruannya secara sukarela.

Adapun tindakan progresif antara lain:
a. Peringatan Lisan
b. Peringatan Tertulis
c. Terminasi
d. Pemecatan

1. Menetapkan sasaran realistik yang dapat dicapai dengan waktu yang dimiliki untuk menunjang motivasi.Secara umum kita harus dapat meningkatkan produktivitas menghasilkan output yang lebih banyak dibandingkan dengan karyawan lain dalam satuan waktu yang sama.

2. Merancang perangkat perencanaan,
tindakan atau metode untuk dapat mencapai sasaran tersebut diatas. Diperlukan sikap mental untuk menunjukkan adanya kegairahan bekerja secara efektif dan efisien.dalam melaksanakan tugas pekerjaan tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

3. Menciptakan strategi untuk menerapkan kinerja yang efektif dan efisien untuk mengukur keberhasilan dalam
mencapai sasaran pada periode tertentu.Berkenaan dengan kinerja (performance) tersebut diatas Peter Drucker (dalam Stoner, 1994: 9) menyebutkan bahwa efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang tepat.

4. Manajemen waktu yaitu Analisis
waktu,Strategi untuk mengorganisasi,dan Strategi untuk follow up.Manajemen waktu merupakan suatu kolaborasi dari berbagai perancangan proses, teknik, alat, serta metode,Dengan input tertentu dapat dicapai output maksimal, atau dengan input minimal dapat dicapai output tertentu.Dengan demikian, disiplin progresive berfokus untuk memastikan bahwa mengubah input menjadi output dengan cara yang efisien. Input dapat berupa bahan, peralatan, teknologi, dll.

Hal hal diatas sangat berkaitan dengan kontribusi produktivitas kerja Ada dua dimensi produktivitas kerja yaitu efektivitas dan efisiensi. Efektivitas kerja mengarah pada pencapaian cara kerja yang maksimal, baik secara ketepatan waktu, kualitas, dan kuantitas. Sementara itu, efisiensi mengarah pada upaya membandingkan antara input dengan realisasi pekerjaan yang dilakukan adapun faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seperti pengetahuan, keterampilan, tingkat penghasilan, sikap dan etika kerja, motivasi, tingkat sosial (iklim kerja), teknologi, jaminan sosial, kesehatan, produksi, dan hubungan individu itu sendiri.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

arsal
arsal

@rsal...Domisili Tangerang Selatan aktif ,Alumni teknik mesin unhas makassar tertarik pada bidang Teknologi Permesinan,Robotika,Football,Teknologi Militer,dll

Artikel: 13

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *