Strategi CERMAT dan Metode SMART, Solusi Mencetak Generasi Unggul yang Adaptif

Seiring dengan modernisasi era, seluruh aspek kehidupan menghadapi berbagai perubahan, tentunya ke arah yang lebih maju. Kemajuan berbasis teknologi tersebut tidak terjadi secara instan dan tentu saja memerlukan proses. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai basisnya harus mempunyai kompetensi unggul dan adaptif, mengingat dinamika kehidupan yang kompleks dari waktu ke waktu. Penguatan SDM ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu quality education dan nomor 8 yaitu good jobs and economic growth.

Peran SDM sangat menentukan bagaimana suatu negara dapat mengikuti perkembangan zaman secara optimal. Kunci kemajuan kehidupan sangat bergantung pada kemampuan sumber dayanya. Indonesia mempunyai SDM yang cukup banyak dan diperkirakan akan mengalami bonus demografi di tahun 2030. Hal ini bisa menjadi peluang ataupun ancaman, di mana akan menjadi peluang jika SDM usia produktif tersebut berdaya saing dan sebaliknya bisa menjadi ancaman jika SDM tidak mampu berkompetisi. Oleh karena itu, diharapkan adanya sebuah strategi dalam program pendidikan hingga program pelatihan dan pengembangan di dunia kerja.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan yaitu menjadi 270,20 juta jiwa. Dilansir dari laman www.bps.go.id, komposisi masing-masing kelompok generasi adalah sebanyak 25,87% untuk generasi milenial, 27,94% untuk gen Z, dan 10,88% untuk post  gen Z. Jumlah ketiganya berpotensi lebih besar jika dibandingkan dengan generasi gen X sebesar 21,87%, baby boomer sebanyak 11,56%, dan generasi pre-boomer sebesar 1,87%.

Jumlah generasi produktif yang cukup banyak tersebut menjadi peluang menyukseskan kemajuan negara. Akan tetapi, strategi pengoptimalan kemampuan SDM ini juga menghadapi tantangan lebih besar, mengingat adanya pandemi covid-19 sekarang ini. Untuk itu, tidak cukup membentuk SDM yang kompetitif, namun juga harus adaptif agar mampu bertahan menghadapi berbagai situasi. Sebagai solusinya, strategi CERMMAT dan metode SMART dapat diterapkan untuk mencetak generasi unggul yang adaptif. Prosesnya akan optimal dan tepat sasaran.

Strategi CERMAT dalam Pembentukan SDM Unggul yang Adaptif

Pendidikan adalah fasilitas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. SDM sebagai modal manusia yang tak tergantikan merupakan aset yang perlu dibina agar berdaya saing tinggi. Sama halnya dalam program pelatihan dan pengembangan di dunia kerja perlu strategi yang tepat. Strategi CERMAT mampu menyelaraskan pihak pendidik dan peserta didik dalam pendidikan serta pelatih dan karyawan di dunia kerja.

Cepat

Poin ini sangat penting terkait dengan era industri 4.0 yang serba cepat. Perubahan yang begitu masif merupakan kondisi yang harus dihadapi agar mampu mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, peran lembaga pendidikan dan organisasi harus lebih sinergis agar mengefektifkan proses pengembangan SDM. Pemerintah juga harus secara aktif menyusun dan mempraktikkan program pendidikan untuk mencetak generasi unggul yang adaptif, sehingga nantinya dapat mendukung kemampuan optimal di dunia kerja.

Etika

Etika ini sangat penting ditanamkan pada generasi penerus bangsa sejak dalam masa pendidikan. Tujuannya agar mampu mencetak SDM yang sopan, santun, bertanggung jawab, dan berintegritas. Pendidikan karakter diiringi penanaman nilai sosial budaya, yang dikuatkan dengan pendidikan agama, mampu mendukung pembentukan etika SDM yang mulia. Etika yang tertanam dalam diri akan terbentuk dan sangat berguna di dunia kerja sebagai SDM yang beretika.

Rasional

Pola pikir yang rasional perlu diutamakan sejak dalam masa pendidikan. Sama halnya dalam program pelatihan dan pengembangan di dunia kerja juga harus mengedepankan berpikir rasional. Pengajaran problem solving, berpikir kreatif, dan bersikap bijaksana, merupakan rangkaian proses berpikir rasional yang sangat penting dimiliki untuk bertindak positif dan logis setiap kali menghadapi suatu hal. Pola pikir yang berujung pada tindakan rasional ini sangat diperlukan di dunia kerja.

Menanyakan dan Mendengarkan

Proses berpikir dan bertindak aktif dapat dilatih melalui proses menanyakan dan mendengarkan secara aktif. Proses ini sangat berharga dan perlu dilatih secara terus menerus, baik dalam masa pendidikan, maupun saat berada di dunia kerja. Generasi yang mempunyai kemampuan active learning tentu akan lebih kreatif dan peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Nantinya, seiring menjalankan pekerjaan, sikap active learning ini dapat selalu diasah agar semakin terbiasa dan menjadi pribadi yang kritis, sehingga mudah menghadapi berbagai situasi.

Arif

Mendidik adalah suatu hal yang mulia dan harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan konsistensi. Oleh karena itu, pengajar dan pendidik perlu bersikap arif agar mampu membentuk SDM yang berkompetensi dan beretika. Sikapnya juga akan bijaksana jika proses belajarnya dilakukan dengan bijaksana. Pembiasaan untuk bersikap arif ini juga dapat diwujudkan di dunia kerja melalui budaya organisasi.

Teladan

Pada mulanya, perilaku anak akan meniru seseorang sebagai panutannya. Oleh karena itu, dalam mendidik anak diperlukan sikap, kebiasaan, dan pola pikir yang positif. Hal ini akan mendukung penciptaan SDM yang cerdas dan berkarakter. Setelah anak tersebut dewasa dan terjun ke dunia kerja, pribadinya sudah mampu menempatkan diri dengan karakternya yang sopan, santun, dan terbiasa menghargai orang lain. Dengan demikian, ia mampu menjadi SDM yang meneladani orang lain untuk senantiasa memperbaiki diri.

Metode SMART

Semua strategi dalam pelaksanaan pendidikan hingga pelatihan dan pengembangan di dunia kerja tersebut harus dilaksanakan dengan metode yang tepat agar hasilnya optimal. Metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Timely) dapat mendukung pelaksanaan strategi tersebut agar tepat sasaran.

Specific

Menjalankan setiap hal sudah tentu memerlukan spesifikasi agar tepat sasaran. Untuk mencapai target menciptakan generasi unggul yang adaptif, program pendidikan dan program pelatihan pengembangan yang dijalankan haruslah spesifik yaitu mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Dengan demikian, setiap program mampu dijalankan dengan tepat dan optimal.

Measurable

Setiap program pendidikan dan pelatihan pengembangan juga perlu terukur. Dengan potensi SDM yang besar, diharapkan terdapat program yang mampu memfasilitasi secara optimal. Diperlukan penyusunan rancangan target yang akan dicapai dan beberapa langkah untuk mencapainya. Dengan metode measurable ini, generasi dalam masa pendidikan akan berdaya saing dan nantinya mampu berkembang dan menyesuaikan diri di lingkungan kerja.

Achievable

Dalam pelaksanaan pendidikan serta pelatihan pengembangan yang memfasilitasi pembentukan SDM, diperlukan program yang realistis. Artinya, setiap program yang dicanangkan dan dijalankan perlu menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada agar lebih mampu terwujud dan hasilnya sesuai yang ditargetkan. Lembaga pendidikan dan organisasi tidak akan kewalahan dan akan fokus di setiap programnya karena sesuai dengan kapasitas kemampuannya.

Relevant

Pastikan pula bahwa tujuan setiap program pendidikan tersebut sudah sesuai atau tepat sasaran. Kesesuaian ini sangat diperlukan agar program yang dijalankan memang dibutuhkan dan selaras dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu SDM unggul yang adaptif. Cara menilai kesesuaian program adalah dengan menentukan tujuan jangka panjang, kemudian menyusun program-program terkait agar proses pendidikan tepat sasaran dan memang diperlukan oleh SDM Indonesia.

Timely

Pelaksanaan program pendidikan serta pelatihan pengembangan juga harus memperhatikan faktor waktu. Susunlah program untuk jangka pendek, menengah, dan panjang sekaligus dengan batas waktunya. Dengan demikian, hasil pelaksanaan program dapat dinilai secara periodik yang nantinya dapat dievaluasi untuk pengembangan ke arah yang lebih baik.

Demikianlah solusi atas kegelisahan atas kemajuan SDM di Indonesia yang menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman. Di tengah kondisi covid-19, diperlukan perubahan dan peningkatan program pendidikan agar lebih efektif dan efisien. Pelatihan dan pengembangan di dunia kerja juga memerlukan strategi dan metode demi peningkatan kinerja. Berbagai strategi dan metode di atas sangat membantu.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Yuan Adelintang Kurniadita
Yuan Adelintang Kurniadita

Saya adalah seorang mahasiswi magister Sains Manajemen. Saya mempunyai hobi menulis dan berpengalaman sebagai penulis artikel freelance.

Artikel: 16

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 17 = 20