Manusia hidup di dunia dengan berbagai pertanyaan mengenai kehidupan yang dijalani. Dalam perjalanan hidup, manusia memiliki berbagai pedoman untuk menjalani hidup yang diharapkan. Pedoman-pedoman hidup tersebut diperoleh dari kegiatan spiritual dan religi yang sudah ada sejak zaman dahulu dan turun temurun sampai sekarang. Spiritual seringkali dikaitkan dengan berbagai kegiatan yang berhubungan keagamaan, akan tetapi spiritual memiliki arti tersendiri. Dapat diibaratkan bahwa spiritual merupakan ikan di lautan luas, sedangkan religi atau kepercayaan agama seperti ikan dalam aquarium. Jadi spiritual dapat dikatakan memiliki pengertian yang lebih luas daripada religi.
Spiritualitas dapat dijelaskan dengan banyak cara dan dibedakan dari religius atau agama lebih mencerminkan kepatuhan bagi masing-masing individu terhadap tradisi atau kepercayaan tertentu, dan spiritualitas bukan hanya pengalaman batin saja namun mencakup berbagai hal. Spiritualitas adalah konsep luas yang dicirikan oleh berbagai dimensi dan perspektif terhadap keterikatan (koneksitas) pada sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, disertai dengan menemukan makna hidup atau pengalaman yang bisa digambarkan sebagai alam universal dan menyentuh. Beberapa orang menggambarkan spiritualitas sebagai perasaan dalam pengalaman hidup, hal ini meyakinkan bahwa beberapa orang merasa damai di masjid, gereja, kuil, dan tempat suci lainnya.
Sedangkan religi/ agama mengacu pada sebuah keyakinan yang terorganisir tentang hubungan antara alam dan aspek supernatural dari realitas, dan tentang peran manusia dalam berbagai hal. Konsep agama memiliki sejarah naratif, simbolik, dan sakral yang menjelaskan arti hidup atau menjelaskan asal mula kehidupan atau alam alam semesta. Dari kepercayaan pada alam semesta, sifat manusia, asal mula peristiwa manusia, sistem moralitas, hukum agama, atau gaya hidup. Ada banyak agama di dunia dan diperkirakan ada lebih dari 4.000 agama. Setiap agama memiliki kitab suci, tempat suci, kegiatan upacara, khutbah, tugu peringatan, Ibadah dan berbagai tradisi. Agama juga mengatur antisipasi dan perilaku yang terorganisir dengan pemuka agama, selain itu agama juga mengikuti kegiatan keagamaan juga bisa termasuk upacara dan pemakaman.
Kegiatan spiritual maupun religi dapat dilakukan dalam bidang pariwisata. Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan dalam bidang pariwisata yang berkaitan dengan kegiatan spiritual maupun religi. Manusia membutuhkan liburan dalam kegiatan sehari-hari untuk menyegarkan kembali jasmani atau rohani akibat rutinitas sehari-hari yang membosankan. Salah satu kegiatan liburan yang paling sering dipilih yaitu dalam kegiatan pariwisata adalah kegiatan spiritual dan religonalitas. Oleh karena itu dalam penulisan ini ingin membahas mengenai makna spiritualitas dan religiusitas dalam berwisata.
Kegiatan Wisata Spiritual dan Religiusitas
Spiritual Healing adalah pengembangan tubuh, pikiran, dan jiwa yang sehat. Spiritual Healing telah menjadi wisata alternatif yang kecil tapi mampu meningkatkan pendapatan pariwisata dengan menambah lama tinggal dan meningkatkan pengeluaran wisatawan asing. Perbandingan Indonesia dan India dapat dibuktikan bahwa semakin banyak turis asing yang berkunjung ke Indonesia tidak berbanding lurus dengan pendapatan, misalnya tahun 2014, Indonesia telah menerima 9,435 miliar dari wisatawan mancanegara Jumlah total pariwisata ini mencapai 9,848 juta dolar AS uang yang dihabiskan oleh wisatawan. Sedangkan India menerima pendapatan dari wisatawan asing menerima sebanyak 7,703 miliar wisatawan dan meraih pendapatan pariwisata sebesar 19,7 miliar dolar AS. Skala pendapatan India disebabkan oleh lamanya kunjungan turis asing ke India mencapai 31,2 hari, sedangkan rata-rata waktu menginap wisman ke Indonesia adalah 3,09 hari. Oleh karena itu, perlu dikembangkan industri pariwisata yang dapat menambah lama tinggal wisatawan, seperti India yang mengembangkan yoga yang ternyata mampu mengundang lama tinggal wisatawan mancanegara selama satu bulan di India.
Dalam kegiatan wisata yang dilakukan salah satunya adalah yoga. Yoga telah menjadi sebuah sistem filsafat kehidupan orang India kuno. Hari ini yoga telah berkembang menjadi sistem kesehatan yang terintegrasi dan teliti. Perkembangan teknik yoga klasik dikembangkan oleh Patanjali melalui “The Book of Yoga” Sutra. Kata yoga berasal Yuj dan Yoking dalam bahasa Sansekerta yang berarti kesinambungan yang harmonis. Tujuan penyatuan terpadu antara tubuh, sensasi, dan aspek dunia spiritual manusia. Ada dua pandangan yang membicarakan tentang konsep latihan yoga. Pandangan yoga klasik berfokus pada aktivitas untuk membentuk wawasan dan mempelajari kebenaran tentang diri manusia dalam kesehatan fisik dan mental.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dari tubuh, untuk kesehatan mental dan spiritual disarankan untuk yoga. Setiap orang bisa melakukan yoga antara anak-anak dan orang tua. Yoga itu mudah dilakukan, bukan latihan terkait dengan agama tertentu. Patanjali menunjukkan yoga bukanlah agama, semua orang dapat melakukan yoga. Setiap orang dapat melakukan yoga untuk memperoleh kebahagiaan yang benar-benar bisa didapatkan dengan memahami diri sendiri. Selama ini manusia belum sepenuhnya sadar akan kebahagiaan dari menyadari diri sendiri.
Selain yoga terdapat juga wisata ziarah yang menjadi kegiatan yang sering dilakukan. Wisata ziarah kurang lebih terkait dengan pariwisata yang terkait dengan agama, sejarah, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, atau grup sosial. Perjalanan ziarah dilakukan oleh perorangan atau kelompok pergi ke tempat suci, kuburan orang besar atau pemimpin yang mulia, ke tempat yang dianggap sakral, sampai ke kuburan tokoh atau pemimpin yang dihormati. Wisata ziarah diartikan sebagai kegiatan wisata di suatu tempat Untuk kelompok agama, biasanya memiliki arti khusus sebagai berikut tempat ibadah yang menguntungkan. Misalnya, dari segi sejarah, keberadaan mitos, dan legenda lokal dapat menunjukkan keunggulan tersebut, atau keunikan dan keunggulan bangunan.
Pemahaman tentang wisata ziarah tidak hanya sebagai bentuk implementasi ajaran agama secara mandiri, namun sudah menjadi budaya biasa yang harus dilakukan seiring berjalannya waktu tentu. Ada kecenderungan bahwa ziarah dikemas dalam perjalanan wisata haji, yang mungkin menyebabkannya wisata ziarah sering dikaitkan upacara keagamaan. Ritual adalah ekspresi dalam bentuk apapun, bukan perasaan, pikiran, sikap dan tindakan berdasarkan kondisi dan harmoni tindakan tertentu atau implementasinya dilakukan secara harmonis dalam kondisi tertentu waktu dan tempat tertentu.
Makna yang diperoleh saat berwisata spiritual dan religiusitas
Dalam suasana spiritualitas dan intelektualitas lah hubungan manusia dengan dirinya sendiri akan terlihat. Kebenaran dalam diri sendiri akan bertemu dengan empiris (pengalaman), rasinalistis (akal), hermenuitis (batin), intuisi (jiwa). Sedangkan, kebenaran diluar dirinya akan bertemu dengan religi. Perilaku yang bernilai spiritual memancarkan keindahan kemanusiaan yaitu perilaku yang seimbang, selaras, serasi, yang berada diwilayah rohani/jiwa melalui perenungan dan penghayatan yang dilakukan untuk membangun hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri.
Kebebasan
Kebebasan dalam menentukan jenis maupun waktu untuk melaksanakan kegiatan wisata spiritual.. Wisata spiritual dilakukan untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan menggali potensi diri, sehingga untuk melakukan wisata spiritual tidak dapat dipaksakan.
Menjadi berani secara positif
Wisata spiritual dimaksudkan untuk membangun hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Melalui itu, manusia dapat menemukan potensi dan kepercayaan diri sehingga dapat melakukan sesuatu dengan berani dan percaya diri.
Menemukan kebenaran sendiri
Apabila keberanian dan kepercayaan diri sudah didapatkan, maka tindakan-tindakan yang dilakukan akan terasa benar dengan mempertimbangkan aspek-aspek lain yang positif.
- Sebagai pengobatan; pelaku spiritual ingin mendapatkan perbaikan dari kehidupan sehari-hari yang mendapat berbagai masalah. Pengobatan yang dimaksud lebih kepada pengobatan rohani dibandingkan jasmani.
- Sebagai eksperimen; ingin mendapat pengalaman baru diluar kegiatan biasa. Bukan sekedar melihat tapi ingin berpartisipasi
- Sebagai Pencarian; sebagai media untuk mencari pencerahan untuk mencapai pencerahan
- Sebagai Pelarian; media penenangan diri menghindari stress karena rutinitas sehari-hari (member waktu kepada diri sendiri agar lebih tenang)
Spiritualitas dan religiusitas sangat penting dan dibutuhkan dalam manusia. Kegiatan wisata spiritual menjadi salah satu solusi manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan yang dilakukan bisa seperti yoga yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Selain itu terdapat wisata ziarah yang sering dilakukan oleh individu ataupun kelompok orang mengunjungi ke berbagai tempat yang dianggap sakral atau dihormati. Kegiatan tersebut memberikan berbagai manfaat yang diperoleh oleh manusia seperti rasa kebebasan, membebaskan diri dari rutinitas, dan lain sebagainya.