Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mengalami Peningkatan di Tahun 2021

Pengertian Dan Fungsi Bank Indonesia (BI)

Status Bank Indonesia sudah sejak tahun 1999 ditetapkan sebagai lembaga negara yang independen dan memiliki kewenangan penuh dalam melaksanakan tugas serta terbebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lain. Hal tersebut berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1999 yang kemudian diubah melalui Undang-Undang No. 6 tahun 2009 tentang Bank Indonesia. Mengingat status tersebut, maka pihak luar atau pihak lain tidak boleh melakukan intervensi dalam bentuk apapun. Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak usaha campur tangan apapun dari pihak luar. Kedudukan dan status BI yang independen sangat diperlukan agar BI dapat melakukan kewenangannya dalam melaksanakan fungsi dan perannya sebagai otoritas moneter dengan maksimal.

Selain itu, Bank Indonesia juga diakui sebagai badan hukum baik itu badan hukum publik maupun badan hukum perdata yang ditetapkan dengan undang-undang. Produk dari Bank Indonesia sebagai badan hukum publik berupa aturan-aturan hukum yang mengikat atas dasar pelaksanaan undang-undang yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Sebagai badan hukum perdata, BI dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di pengadilan maupun di luar pengadilan.

Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal dan tiga pilar utama dalam mendukung tercapainya tujuan tunggal tersebut. Mengingat peran dan kapasitasnya sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia mengemban amanat untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Maka dari itu, Bank Indonesia memiliki beberapa tugas seperti:

  • Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa
  • Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain
  • Membuat dan mengawasi regulasi untuk semua bank yang ada di Indonesia
  • Melakukan penelitian juga pemantauan
  • Menyimpan uang kas negara dan memberikan bantuan dana kepada Bank-Bank di Indonesia yang sedang mengalami krisis.

Untuk mengukur aspek pertama bisa dilihat melalui laju perkembangan inflasi, sedangkan aspek kedua bisa dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Dengan satu tujuan tunggal tersebut, diharapkan Bank Indonesia dapat memfokuskan langkah serta memperjelas batasan-batasan tanggung jawab yang harus dilakukan. Oleh karena itu, masyarakat maupun pemerintah dapat dengan mudah melihat bagaimana kinerja Bank Indonesia. Dalam mensukseskan tujuan tunggal Bank Indonesia, yaitu memelihara nilai rupiah, maka Bank Indonesia memiliki tiga pilar utama yang sekaligus juga menjadi bidang jangkauan tugasnya. Tiga Pilar tersebut adalah:

  • Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
  • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
  • Menjaga stabilitas sistem keuangan.

Upaya Bank Indonesia Dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis ekonomi Indonesia bakalan bertumbuh di kisaran 4,8 persen hingga 5,3 persen pada 2021. Pihaknya juga tidak khawatir dengan proyeksi IMF yang hanya mematok proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,3 persen. Beliau juga menjelaskan, jika merasa optimis sebab sinergi yang sudah kita jalankan cukup kuat dan ekspor kita juga bagus. Beliau menuturkan sinergi yang kuat itu dilakukan baik dari sisi ekspor, inflasi, rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL), perbankan, pemberian stimulus ekonomi, program vaksinasi maupun dalam mendorong penyaluran kredit. Perry yakin, melalui sinergi kuat, ditambah dengan vaksinasi, stimulus fiskal, stimulus moneter, stimulus OJK, dukungan Komisi XI DPR, perbankan, hingga dunia usaha, recovery ekonomi Indonesia akan berjalan sesuai harapan. BI mendukung pertumbuhan ekonomi dengan sinergi bersama pemerintah dan seluruh stakeholder.

Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, agar proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa terealisasi, pemerintah berkomitmen untuk lebih mendorong pemulihan ekonomi, sekaligus tetap melakukan penanganan Covid-19 secara ketat. Ia mengatakan, pemerintah menjadikan ramadan dan Lebaran Idul Fitri tahun 2021 ini sebagai momentum untuk mengungkit ekonomi di kuartal II-2021, dengan tetap menjaga pengendalian pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 diproyeksikan masih negatif, sehingga untuk dapat kembali ke level pertumbuhan pra-Covid, ekonomi harus tumbuh mencapai 7 persen di kuartal II-2021. Dilanjutkannya, pemerintah telah menyusun beberapa kebijakan guna mengoptimalkan peningkatan konsumsi pada Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2021. Kebijakan tersebut antara lain dengan mewajibkan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan swasta dan Gaji ke-13 dan THR untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri.

 

Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021 di kisaran 4,3 persen hingga 5,3 persen. Pada proyeksi sebelumnya, BI memperkirakan ekonomi RI bisa tumbuh di kisaran 4,8 persen hingga 5,8 persen. Untuk keseluruhan tahun 2021 BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi indonesia pada kisaran 4-3 sampai 5,3 persen, lebih rendah dari 4,8 sampai 5,8 persen. Badan Pusat Statistik melaporkan, ekonomi RI terkontraksi -2,19 persen. Sepanjang 2020, ekonomi terkontraksi -2,07 persen karena masih melemahnya konsumsi swasta dan investasi bangunan. Perry memang sempat menyebut, realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2020 lebih rendah dari perkiraan bank sentral, sejalan dengan lebih rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020.

Meski lebih rendah, ekonomi kuartal IV 2020 masih lebih baik dibanding kuartal II dan kuartal II tahun lalu. Perry bahkan memperkirakan, perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut, sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan akselerasi vaksinasi nasional. Indikasinya terlihat ada perbaikan kinerja ekspor pada beberapa komoditas primer, seperti kelapa sawit, batubara, besi baja, alas kaki, motor, dan kimia organik. Perbaikan kinerja ekspor tercatat di sejumlah wilayah, khususnya Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, dan Sumatera. Sementara itu untuk mendorong masih lemahnya permintaan domestik, sinergi kebijakan ekonomi nasional terus diperkuat. Perkembangan ekonomi domestik itu tak lepas dari ekonomi global. Bank sentral melihat ada pemulihan ekonomi yang lebih tinggi di negara-negara maju, terutama ditopang oleh AS.

Tercatat PMI manufaktur dan jasa di AS, China, India melanjutkan fase ekspansi. Selain itu, penjualan ritel di China dan keyakinan konsumen di India semakin meningkat. Tak heran pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 direvisi ke atas. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 lebih tinggi, mencapai 5,1 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 5 persen.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2021, menjadi kisaran 4,1 hingga 5,1 persen. Hal Ini merupakan yang kedua kalinya BI memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional.  Awalnya BI memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun ini bakal tumbuh di kisaran 4,8 hingga 5,8 persen, kemudian dipangkas 4,3 hingga 5,3 persen, dan kini menjadi kisaran 4,1 hingga 5,1 persen. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2021 akan berada pada ksiaran 4,1 persen sampai dengan 5,1 persen.

Hal tersebut terefleksikan dengan terus membaiknya kinerja ekspor, yang ditopang oleh komoditas andalan seperti minyak kelapa sawit, bijih logam, kendaraan bermotor, dan besi baja. Penguatan ekspor juga didorong oleh meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia, yakni Amerika Serikat dan China. Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2021 Masih Minus Volume perdagangan dan harga komoditas dunia juga terus meningkat, sehingga mendukung kinerja ekspor negara berkembang yang lebih tinggi termasuk Indoesia. Namun demikian, ekspektasi konsumen dan penjualan eceran masih tumbuh secara terbatas, dengan masih adanya kekhawatiran terhadap pandemi Covid-19. Perbaikan seperti ekspektasi konsumen dan penjualan eceran Maret 2021. Namun, terbatas karena masih terbatasnya mobilitas masyarakat di tengah upaya pemerintah melakukan vaksinasi.

Refrensi:

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-bank-indonesia-sejarah-berdiri-tugas-dan-tujuannya

https://www.simulasikredit.com/apa-tugas-dan-fungsi-bank-indonesia-bi-mengapa-harus-ada-bank-indonesia/#:~:text=Dalam%20hal%20menjalankan%20tugas%20dan,serta%20mengawasi%20perbankan%20di%20Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/02/18/160839126/bi-revisi-pertumbuhan-ekonomi-ri-jadi-43-53-persen-sepanjang-2021?page=all

https://money.kompas.com/read/2021/04/20/150325726/bi-pangkas-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2021-jadi-41-51-persen

https://www.wartaekonomi.co.id/read336364/bank-indonesia-pede-ekonomi-indonesia-tumbuh-hingga-53-persen-karena

 

 

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Dewi Zalfa Nabilla
Dewi Zalfa Nabilla

Freelance writer, pengalaman selama 3 tahun baik itu Content Writer, Article Writer, Copy Writer

Artikel: 7

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *