Positif COVID-19 di Bulan Ramadhan, Apakah Tetap Bisa Berpuasa?

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun di Indonesia. Tercatat hingga bulan April 2021, kasus aktif di Indonesia telah mencapai lebih dari 1,62 juta jiwa. Angka ini masih akan terus bertambah setiap harinya. Para peneliti mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia hingga kini masih belum mencapai puncaknya, sehingga masih belum dapat diperkirakan kapan akan berakhir.

Saat ini memang telah tersedia berbagai macam vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan farmasi internasional dan telah digunakan di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia pun turut serta dalam penggunaan vaksin ini. Hingga kini penggunaan vaksin masih terus dilakukan secara bertahap. Walau demikian, belum terlihat adanya penurunan signifikan dari kasus aktif di Indonesia. Oleh sebab itu pemerintah dan para ahli kesehatan menyarankan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengurangi kegiatan di luar rumah walaupun telah tersedia vaksin karena tingkat penyebarannya masih cukup tinggi.

Bagi umat muslim, kini kita telah memasuki bulan Ramadhan yang mana di bulan ini umat muslim diwajibkan untuk berpuasa selama 1 bulan lamanya. Dengan kondisi pandemi Covid yang masih berlangsung, tentu resiko terpapar akan Covid-19 ini masih cukup tinggi, apalagi bila kita terpaksa harus tetap beraktivitas di luar rumah. Apabila kini anda kebetulan menjadi salah satu yang terjangkit Covid ini, tentu menjadi pertanyaan, apakah saya juga bisa ikut berpuasa? Jawabannya bisa ya dan tidak.

Hal ini disebabkan pada dasarnya manusia yang sedang terinfeksi akut baik yang diakibatkan oleh virus, bakteri maupun parasit lainnya, dalam tubuhnya sedang mengalami proses perlawanan terhadap infeksi tersebut. Proses perlawanan tersebut menyebabkan terjadinya gejala penyakit, dalam hal ini untuk infeksi Covid-19 gejalanya adalah seperti demam, batuk, sesak, nyeri tubuh, dan lain-lain. Proses perlawanan infeksi ini tentunya dapat menurunkan daya tahan dan kondisi tubuh kita, sehingga kita membutuhkan ekstra asupan nutrisi agar dapat membantu proses perlawanan tersebut.

Bila kita berpuasa, tentu kita tidak dapat makan dan minum selama kurang lebih 12 hingga 13 jam per harinya. Ini tentu membuat kita kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk proses metabolisme. Terlebih pada penderita Covid-19 yang memerlukan nutrisi lebih banyak untuk proses penyembuhannya. Selain itu, pasien Covid-19 cenderung mengalami demam, sehingga rentan akan kekurangan cairan tubuh. Bila dipaksakan untuk berpuasa, dikhawatirkan tubuh penderita akan mengalami dehidrasi akut, dan hal ini tentu akan memperburuk kondisi tubuh penderita. Sehingga dikhawatirkan apabila berpuasa selama terjangkit Covid-19 ini dapat memperlambat proses penyembuhan yang ada. Oleh sebab itu disarankan untuk pasien Covid-19 untuk lebih baik tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.

Namun bagaimana bila anda termasuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG)? Bila anda dinyatakan positif Covid-19 namun tidak memiliki gejala atau hanya muncul 1-2 gejala dan cenderung gejala yang terkategori ringan, anda masih diperbolehkan untuk berpuasa. Orang tanpa gejala dan orang dengan gejala yang ringan memiliki kondisi imun yang cukup kuat sehingga tubuhnya masih dapat melawan virus dengan baik. Namun dengan catatan tertentu, apabila muncul gejala atau gejala yang telah ada semakin buruk kondisinya saat anda berpuasa, maka anda disarankan untuk segera membatalkan puasa anda. Misalnya, tiba-tiba muncul panas tinggi atau tiba-tiba sesak napas dan saturasi oksigen turun drastis, maka anda harus segera berhenti puasa dan segera berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini pun sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Menurut Kepala Deputi Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan bahwa apabila kondisi seseorang yang terjangkit Covid-19 ini berpuasa dan puasanya menyebabkan gejala penyakitnya bertambah parah atau bahkan beresiko membahayakan dirinya, maka ia diperbolehkan untuk meninggalkan puasanya dan menggantinya di hari lain. Namun, bila orang tersebut telah terkonfirmasi positif namun tidak muncul gejala maka ia tetap dapat berpuasa dan melakukan ibadah dalam isolasi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan bagi anda yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tetap ingin menjalankan puasa:

1. Berkonsultasi dengan dokter

Sebelum memutuskan akan berpuasa, penderita Covid-19 lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Baik yang bergejala yang muncul ataupun tidak terdapat gejala sama sekali. Dokter akan menilai kondisi fisik kita apakah tubuh kita cukup baik untuk berpuasa atau tidak. Selain itu dokter juga akan menimbang melalui riwayat kesehatan kita sebelumnya.

2. Memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi

Berpuasa tidak berarti kita mengurangi nutrisi yang kita konsumsi, namun hanya menggeser waktu konsumsinya saja. Tetap penuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Hindari mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi seperti gorengan dan makanan yang bergula tinggi. Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan protein seperti daging, telur, ayam dan ikan. Terlebih pada penderita Covid-19 yang memerlukan ekstra nutrisi agar dapat meningkatkan imunitas untuk melawan infeksi virus di dalam tubuh.

3. Penuhi kecukupan cairan

Seperti halnya makanan, kebutuhan cairan tubuh pun sangat penting. Air di dalam tubuh membantu proses metabolisme sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. Apabila keseimbangan cairan tubuh terganggu, maka kondisi tubuh akan ikut menurun. Selama berpuasa tubuh akan cenderung mengalami dehidrasi karena tidak dapat minum selama siang hari. Pasien Covid-19 kebanyakan cenderung mengalami demam, sehingga rentan mengalami dehidrasi dan kekurangan cairan. Oleh sebab itu atur asupan cairan di saat-saat tertentu seperti saat sahur, berbuka puasa, dan juga sebelum tidur. Dengan begitu kita tidak akan mudah terasa begah, namun tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

4. Berolahraga dan beraktivitas

Walaupun dalam kondisi sakit dan harus menjalani isolasi, usahakan agar tetap beraktivitas dan berolahraga ringan. Kita dapat melakukan peregangan, jalan di tempat atau senam ringan di dalam ruangan. Lakukan sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan tubuh kita. Bila perlu dapat juga dikonsultasikan ke dokter atau tenaga kesehatan lain agar dapat mengetahui jenis aktivitas atau olahraga yang tepat bagi kita.

5. Beribadah di rumah

Setiap bulan Ramadhan tentu kita sangat ingin mengoptimalkan ibadah kita sebaik mungkin, seperti menjalankan solat tarawih dan itikaf di mesjid. Namun, saat ini beribadah di mesjid cukup beresiko karena akan banyak bertemu dengan orang lain. Terlebih kebanyakan umat yang beribadah ke mesjid adalah orang lanjut usia, yang mana sangat rentan terjangkit Covid-19. Dalam kondisi pandemi seperti ini sebaiknya kita melakukan ibadah cukup dari rumah saja bersama keluarga. Walaupun terasa berbeda, beribadah di rumah tentu tidak akan mengurangi nilai ibadah kita selama dijalankan dengan niat yang baik dan bersungguh-sungguh.

6. Tetap patuhi protokol kesehatan

Untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19 semakin meluas, kita tetap perlu untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin. Ketika anda sudah sembuh dari Covid-19 pun protokol kesehatan ini harus tetap dijalankan. Tetap batasi kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti buka puasa bersama atau berkumpul dengan teman-teman.

Walaupun masih dalam kondisi pandemi, tentu hal ini tidak boleh menyurutkan semangat ibadah kita di bulan Ramadhan. Semoga hal-hal di atas dapat membantu anda untuk menghadapi bulan Ramadhan walau dalam kondisi yang kurang fit. Tetap semangat menjalankan ibadah bulan Ramadhan hingga hari kemenangan nanti, ya!

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Avatar photo
diansekarini

Halo, salam kenal! Saya seorang penulis lepas yang memiliki minat terhadap sains dan budaya. Pernah mengenyam pendidikan sarjana biologi di salah satu institusi pendidikan di Bandung.

Artikel: 2

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *