Tahun sudah berganti. Namun virus corona masih saja berkelana. Semakin hari kasus konfirmasi juga semakin meningkat. Ditambah dengan musim penghujan di bulan Januari menyebabkan masyarakat memiliki daya tahan tubuh yang relatif rendah.
Namun bulan Januari bisa di bilang sebagai awal dari sebuah harapan baru yang telah pupus pada tahun sebelumnya. Tahun di mana kita bisa membangkitkan semangat kita lebih ganas lagi dalam situasi dan kondisi seperti ini. Jika kita selalu berpikir positif maka secara tidak langsung tubuh dan perilaku kita menyuruh kita untuk selalu bertindak positif.
Sama seperti sekarang. Walaupun virus Covid 19 belum juga usai, saya selalu berpikir positif bahwa tahun 2021 akan lebih baik dan pandemi segera menghilang. Akhirnya, datang berita yang dilansir dari Kompas (6/1), Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo beserta jajarannya di pusat akan melakukan penyuntikan vaksin perdana.
Tentu saja hal ini membuat kita semua bahagia bukan? Harapan-harapan mulai bermunculan kembali agar dengan adanya vaksin ini Indonesia bisa memulai aktivitas seperti biasanya lagi.
Berita ini memang sudah beredar menginjak akhir tahun 2020 kemarin. Banyak diberitakan bahwa pada bulan januari akan datang vaksin untuk menuntaskan virus covid. Vaksin ini bernama Vaksin Covid 19 Sinovac. Vaksin ini diciptakan dari Tiongkok. Walaupun memang anak negeri belum menemukan obat ampuh untuk menuntaskan pandemi, cara lain yakni mengimpor vaksin dari luar negeri.
Diberitakan pada laman Republika Online oleh Nashih Nasrullah (8/1) MUI menyatakan bahwa Vaksin Covid 19 Sinovac China resmi halal dan suci. Akan tetapi, perkara kebolehan dan ketayyiban vaksinasinya dikembalikan pada BPOM. Siding komisi fatwa MUI dilakukan setelah mendengarkan laporan dari 2 orang yang telah melakukan audit langsung ke tempat pembuatan vaksin sinovac di china. Dua auditor itu merupakan perwakilan LPPOM MUI yang kualisifikasinya seorang saintis dan perwakilan dari fatwa seorang yang ahli di bidang hukum islam.
Namun, hari ini (9/1/21) BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan menyampaikan informasi terbaru tentang perkembangan vaksin covid 19 yang sedang berada pada tahapan evaluasi. Tahap ini dilakukan bersama dengan komite nasional penilai obat yang beranggotakan pakar farmakologi, teknologi farmasi dan klinisi serta tim ahli ilmunologi dan vaksin yang tergabung dalam Indonesian Advisory Group on Immunization (ITAGI). Ada beberapa syarat vaksin agar bisa disuntikkan ke masyarakat. Yaitu keamanan vaksin, khasiat dan mutu vaksin.
Presiden Joko Widodo merupakan salah satu dari beberapa orang penerima vaksin perdana ini. presiden dan sang istri menjadi orang pertama yang diberi vaksin.
Suntikan vaksin buatan tiongkok ini diharapkan memberi reaksi aman pada penderita dan segera sampai ke masyarakat. Agar pandemic segera berakhir dan dengan begitu, negara bisa memperbaiki berbagai sector yang sedikit merosot akhir-akhir ini.
Vaksin ini dikabarkan gratis tidak di pungut biaya sama sekali karena menggunakan anggaran negara. Terdapat beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk lebih dulu mendapatkan vaksin ini. seperti Para Medis, TNI, Polri, Aparat Hukum dan Pelayanan Publik.
Cara mendapatkan vaksin covid 19 bisa dilakukan dengan enam tahapan sampai registrasi dan verifikasi. Calon penerima akan mendapat sms notifikasi blast dengan ID pengirim PEDULICOVID. Bisa pula melakukan pengecekan dan registrasi melalui layanan peduli lindungi dengan aplikasi dan situs web.
Seperti yang kita ketahui, percuma saja jika vaksin sudah diedarkan namun penderita tidak mau isolasi mandiri atau masyarakat tetap tidak mau mematuhi peraturan protocol Kesehatan, bukan? Pemerintah akhirnya Kembali menerapkan system PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar mulai 11 – 25 Januari 2021.
Setidaknya terdapat 10 poin pembatasan yang dilakukan seperti di DKI Jakarta yang sedikit lebih ketat dibandingkan dengan PSBB Transisi.
- Tempat kerja melakukan 75 persen wfh (Work from Home).
- Belajar mengajar masih dilakukan secara jarak jauh.
- Sector esensial bisa berjalan 100 persen dengan prokes ketat.
- Sector kontruksi bisa berjalan 100 persen dengan prokes ketat.
- Pusat perbelanjaan kita lanjutkan tutup tetap pukul 19.00.
- Restoran juga hanya boleh menerima dine-in sampai pukul 19.00 dengan kapasitas 25 persen namun boleh take away 24 jam atau sesuai jam operasional.
- Tempat ibadah tetap diberi Batasan kapasitas 50 persen.
- Fasililtas umum dan semua kegiatan social budaya sementara ini diberhentikan.
- Fasilitas Kesehatan tetap bisa berjalan 100 persen dengan protocol Kesehatan.
- Tranportasi umum seperti salama ini berjalan, yaitu dengan pembatasan kapasitas.
Kita semua tentunya berharap yang terbaik di awal tahun ini. Semoga tahun ini menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan virus covid 19 ini segera menghilang. Aamiin.
Sumber: Kompas.com, Bisnis.com, Bola.com, Republika.Online.