rri.co.id

Mengapa Harus Coklat? Simak Fakta dan Keindentikan Valentine Tentang Coklat

14 Februari lalu, hampir seluruh penduduk bumi merayakan Valentine’s Day atau yang biasa kita sebut dengan Hari Kasih Sayang. 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta saling  menyatakan cintanya, yang diberikan kepada kekasih, keluarga, sahabat,  teman dan siapapun yang disayangi.

Jadi makna kasih sayang disini memiliki makna yang lebih luas lagi. Tidak harus melulu tentang dua muda-mudi yang kasmaran. Bisa seperti kakak adik, ayah ibu, orang tua anak, suami istri, dan sebagainya.

Lalu, pernahkah terlintas dari pikiran kalian mengapa setiap hari kasih sayang atau hari valentine ini selalu identik atau disimbolkan dengan coklat? Apakah ada sesuatu makna atau fakta dibalik itu? Mari kita ulas.

Sekilas Sejarah Hari Valentine

Sebenarnya tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termasuk juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. 

Gambaran singkatnya St. Valentine ini adalah orang yang hidup pada zaman Romawi Kuno. Pada saat itu Bangsa Romawi Kuno memiliki tradisi berupa perayaan bernama Perayaan Lupercalia selama 5 hari yang berlangsung sejak tanggal 13-18 Februari. Lalu saat agama kristen katolik masuk ROma, mereka mengadopsi dan mewarnai upacara ini dengan nuansa kristiani termasuk menjadikan upacara romawi kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati st valentine yang kebetulan mati pada 14 februari.

Nah, valentine sendiri terkait identitasnya memiliki banyak pendapat. Namun, yang paling banyak dipercaya oleh kalangan masyarakat ialah bermula dari nama seorang pendeta di Roma pada abad ke IV yang bernama St Valentine. Pendeta itu hidup pada zaman kaisar Claudius yang dikenal kejam. Kaisar itu ingin membentuk pasukan militer yang besar dan kuat, namun tak didukung oleh rakyatnya. Rakyat enggan berperang karena tidak ingin meninggalkan istri dan anak-anak mereka. Hal ini membuat kaisar Claudius marah, maka dia memerintahkan pejabatnya untuk memberlakukan peraturan yang melawan arus, yaitu melarang pernikahan. Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, maka mereka akan dengan senang hati bergabung dengan militer. Namun pendeta St. Valentine menolak untuk melaksanakannya. St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang telah saling mencintai dan sepakat untuk menikah, meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya hukuman. St. Valentine dijebloskan kedalam penjara dan kemudian dihukum mati dengan dipenggal kepalanya. Kematian pendeta itu bertepatan dengan tanggal 14 Februari yang hingga kini banyak disebut sebagai hari valentine. Berawal dari kisah itulah kemudian banyak yang menyebut tanggal 14 Februari sebagai hari valentine atau hari kasih sayang.

Mengapa Harus Coklat?

Setiap orang pasti memiliki seseorang yang disayangi yang dimana saat perayaan hari valentine ini akan diberi hadiah atau hanya sekedar ucapan. Namun, setiap perayaan hari valentine, setiap tempat pasti menyimbolkan itu dengan bunga ataupun coklat. Kenapa harus coklat? Adakah sejarah di balik itu?

Sejarawan makanan, Profesor Rebecca Earle dari Warwick University, menjelaskan kepada khalayak umum bahwa pada era Victoria, cokelat dianggap sebagai alat rayuan. Para lelaki menilai bahwa coklat merupakan senjata paling ampuh untuk melamar perempuan. Lagipula siapa yang tidak suka dengan coklat? semua pasti menyukainya bukan.

Coklat juga identik dengan perasaan kasih sayang dan cinta. Zaman dahulu era Victorian, para perempuan dilarang menerima sembarang coklat kecuali dari lelaki yang memiliki hubungan atau yang telah melakukan pertunangan dengan mereka. Karena coklat dinilai berhubungan dengan asmara dan seks. Khawatirnya dengan perempuan menerima sembarang coklat dapat menjerumuskan mereka dari hal-hal negatif.

Seiring berkembangnya zaman, hal itu semakin pudar dan menyebar keseluruh dunia. Hadiah untuk valentine kini lebih beragam dari hanya sekedar coklat dan setangkai mawar. Cokelat sendiri kini juga memiliki desain yang unik dan beragam mengikuti lainnya. Produsen coklat memang sengaja memoles kotak coklat agar terlihat lebih menarik dan bisa menyatu dengan suasana. 

Jadi bisa disimpulkan, bahwa coklat dalam tajuk valentine memiliki kisah atau filosofi tersendiri. Memiliki sejarah bagaimana ia digunakan sebagai simbol perasaan para lelaki terhadap wanita yang dikasihinya. Nilai itulah yang hingga kini pun terus melekat pada diri coklat sehingga setiap bulan februari tepatnya saat hari valentine tiba, hampir semua toko, mall dan pusat perbelanjaan mengadakan diskon besar-besaran untuk coklat dan bunga yang diikuti kado lainnya.

Manfaat Coklat

Coklat memiliki kandungan berupa 14% kandungan karbohidrat, 9% protein (terdiri dari zat protein, fenilalanin, asam amino triptofan dan tirosin), 31% lemak dan zat-zat lain, seperti alkaloid yaitu zat yang menyebabkan coklat terasa pahit. Sejumlah kandungan zat dalam coklat yang begitu beragam inilah yang menjadikan coklat baik dikonsumsi dan juga memberikan dampak baik juga bagi kesehatan. 

Coklat merupakan produk pangan hasil olahan derivate biji kakao yang berasal dari tanaman kakao atau Theobroma cacao L. (Ensminger et.al., 1995) dan merupakan salah satu sumber konsentrat senyawa flavonol yang berfungsi sebagai antioksidan alami yang disebut flavonoid dan dipercaya dapat mengurangi resiko penyakit jantung kardiovaskular (Alpach, 2007). 

Indonesia sebagai negara produsen kakao ketiga terbesar dunia setelah negara Pantai Gading dan Ghana di Afrika Barat, namun konsumsi coklat per kapita di Indonesia relative masih rendah dan informasi tentang produk olahan kakao dan cokelat untuk kesehatan juga masih sedikit.

Banyak yang kurang mengetahui bahwa coklat sebenarnya memberi manfaat yang banyak. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan juga dapat menyebabkan batuk. Manfaat coklat antara lain:

  1. Sumber Antioksidan
  2. Anti Kanker, Diabetes, Hipertensi dan Inflamasi
  3. Mencegah Karies Gigi
  4. Memperbaiki Kemampuan Kognitif
  5. Menghilangkan Stress
  6. Meningkatkan Produksi Insulin
  7. Mempengaruhi Peningkatan Aliran Darah
  8. Mengurangi Resiko Serangan Jantung
  9. Mengurangi Berat Badan
  10. Proteksi Sinar Matahari
  11. Mengatasi Diare
  12. Meningkatkan Intelegensi
  13. Baik untuk sindrom kelelahan kronis

Diantara beberapa manfaat coklat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat coklat nyatanya tak hanya untuk jasmani melainkan rohani juga. Seperti Menghilangkan stress. Memang terbukti coklat dapat menghilangkan stress dengan senyawa polifenol yang terkandung dalam kakao juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kondisi mental, sehingga dengan mengkonsumsi coklat dapat merasa lebih rileks serta membantu meningkatkan konsentrasi untuk membuat kita lebih fokus terhadap apa yang kita kerjakan.

Perlu diingat untuk mengkonsumsi coklat sesuai dengan batas kebutuhan diri sendiri. Riset menemukan sekitar 19 sampai 30 gram coklat yang dikonsumsi per pekan dapat mengurangi gagal jantung. Namun mereka yang menyantapnya hampir setiap hari, tidak terlihat keuntungan yang signifikan pada jantung. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa coklat makanan yang tinggi lemak yang dapat berpengaruh pada bobot tubuh.

Setiap orang memiliki pandangan masing-masing mengenai hari valentine. Seiring dengan berkembangnya zaman, kado untuk hari valentine juga sudah mulai berkembang dan beragam. Tidak hanya melulu tentang coklat dan bunga. Namun sejauh ini, coklat memiliki filosofi tersendiri mengenai Valentine.

sumber:

  • 22 Manfaat Coklat Bagi Kesehatan Tubuh, (Manfaat.co.id)
  • Sarah Dwi Cahyani, 2020, Pasca Panen Pembuatan Coklat dan Kandungan Senyawa Polifenol yang Berguna bagi kesehatan.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Desiwy
Desiwy

Mahasiswi yang Menyukai Dunia Tulisan :)

Artikel: 18

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *